Transformasi Pelabuhan Nonpetikemas Semakin Efisien dan Inovatif

Selasa, 16 April 2024 - 21:50 WIB
loading...
A A A
Pelabuhan memiliki peran penting untuk terus mengawal denyut nadi logistik nasional. Pelabuhan juga memiliki peran penting sebagai sarana vital penggerak perekonomian nasional. Tak sekadar sebagai simpul jaringan transportasi, tetapi juga sebagai penunjang kegiatan industri dan perdagangan.

Keberadaan pelabuhan sebagai terminal penghubung dan konektivitas antardaerah termasuk daerah tertinggal, terpencil, terdepan, dan perbatasan (3TP) ke daerah yang lebih maju, dapat melancarkan arus perdagangan dan memajukan perekonomian daerah. Tak hanya itu, pelabuhan juga menjadi gerbang utama peningkatan devisa negara melalui ekspor.

Pengamat Maritim DR Marcellus Jayawibawa menegaskan transformasi yang dijalankan Pelindo dan anak usahanya termasuk SPMT Group dan IPCC dinilai berhasil. Hal itu tercermin dari peningkatan kinerja. “Transformasi yang dilakukan sudah on track. Namun demikian mereka perlu melakukan ekspansi termasuk di domestik,”katanya. Hal itu lantaran di Tanah Air jumlah pelabuhan hanya mencapai 3.000 pelabuhan sementara jumlah pulau yang harus dilayani mencapai 6.000 pulau. “Untuk melakukan ekspansi tentunya perlu investasi. Disini butuh dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi maupun permodalan,”katanya. Dengan demikian akan terjadi akselerasi terhadap penurunan biaya logistik nasional.

Sedangkan Pakar Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Raja Oloan Saut Gurning mengatakan, transformasi yang dilakukan SPMT Group berhasil mendongkrak pendapatan dan keuntungan. “Jasa logistik, jada maritim, jada nonpetikemas meningkat,”katanya.

Untuk semakin meningkatkan kinerja, Saut menyarankan agar SPMT Group fokus dalam melakukan investasi dan inovasi. Inovasi tak hanya dilakukan di lini 1, dan lini 2 tapi juga masuk kepada layanan logistik. “Bisnis mereka positif dan memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan di masa mendatang,”ujarnya.

Saut mengatakan, tantangan berupa birokrasi yang kini terpusat harus segera dicarikan solusinya. Mengingat dengan proses bisnis yang sudah terdigitalisasi, layanan kepelabuhanan harus lebih handal dan sederhana. “Dulu kan ada di masing-masing daerah birokrasinya, kini terpusat. Harus disederhanakan,”katanya. Dalam kaitan ekspansi bisnis kepelabuhanan SPMT Group dinilai memiliki peluang besar karena dikungan ekosistem yang handal. “Perkuat kolaborasi sehingga semakin kompetitif,” tuturnya.

SPMT Group sendiri berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa di pelabuhan.

Direktur Operasi PT Pelindo Multi Terminal Arif Rusman Yulianto dalam keterangan tertulis menerangkan, SPMT terus melakukan proses transformasi dan standarisasi operasional dan komersial di seluruh pelabuhan yang dimulai dari pre-transformasi, standarisasi, sistemisasi, dan integrasi yang pelaksanaanya mengacu pada 6 pilar yakni, Proses, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur dan HSSE.

SPMT Group telah menerapkan Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M) yang memiliki arsitektur yang terintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti customer portal, sistem layanan kapal, dan sistem layanan keuangan. Selain terintegrasi dengan beberapa sistem, PTOS-M memiliki fitur yang memberikan kemudahan layanan seperti online booking request, operation planning, storage inventory, serta control & monitoring.

PTOS-M menjadi bagian dari proses transformasi dan standarisasi yang juga berdampak pada peningkatan produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)