Jepang Resesi meski Tak Lockdown, Ekonomi Minus 7,8% di Kuartal II/2020

Selasa, 18 Agustus 2020 - 08:47 WIB
loading...
Jepang Resesi meski...
Ekonomi Jepang minus 7,8% pada kuartal II periode April-Juni tahun 2020 dan menandai ekonomi terbesar ketiga dunia itu masuk jurang resesi. Foto/Dok
A A A
TOKYO - Perekonomian Jepang telah menyusut pada level tercepat usai dihantam pandemi virus corona. Ekonomi Jepang minus 7,8% pada kuartal II periode April-Juni tahun 2020 dan menandai ekonomi terbesar ketiga dunia itu masuk jurang resesi .

(Baca Juga: Ekonomi Malaysia Resmi Krisis secara Teknis, Terparah Sejak 1998 )

Jepang sendiri sejatinya sudah berjuang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang rendah sebelum krisis. Dilansir BBC, Angka yang dirilis pada awal pekan kemarin, adalah peringatan nyata dari dampak keuangan parah yang dihadapi oleh negara di seluruh dunia.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga dunia itu terjadi dalam tiga kuartal berturut-turut. Kontraksi untuk kuartal II tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal I yang sebesar 0,6%. Adapun jika dihitung secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jepang sudah minus 2,2%.

Data terbarunya untuk periode April hingga Juni menjadi penurunan terbesar sejak rilis data pada 1980 dan sedikit lebih besar dari yang diharapkan analis. Salah satu faktor utama di balik kemerosotan adalah penurunan sangat tajam dalam konsumsi dalam negeri, yang menyumbang lebih dari separuh perekonomian Jepang.

(Baca Juga: Inggris Resmi Masuk Jurang Resesi untuk Pertama Kalinya Sejak 11 Tahun )

Ekspor juga telah merosot tajam karena perdagangan global terkena pandemi. Data terbaru merupakan penurunan tiga kuartalan beruntun ekonomi Jepang, yang mewakili kinerja terburuk sejak 1955.

Penurunan ini menempatkan tekanan lebih lanjut pada perekonomian Jepang yang sudah berjuang dengan efek dari kenaikan pajak penjualan sampai 10% tahun lalu, bersama dengan serangkaian bencana alam yang dialami pada musim gugur yang lalu yakni topan Hagibis.

Kontraksi ekonomi dialami Jepang terjadi meski negeri dengan perekonomian terbesar setelah Amerika Serikat (AS) dan China tersebut tidak memberlakukan lockdown atau isolasi total. Setelah mengalami kontraksi, sebagian besar analis mengharapkan pertumbuhan ekonomi Jepang bisa rebound dalam beberapa bulan mendatang.

(Baca Juga: Peringatan! Hong Kong Resesi Satu Tahun Penuh Saat Ekonomi Kuartal II Minus 9% )

Perdana Menteri Shinzo Abe telah memperkenalkan paket stimulus besar yang bertujuan untuk membantu menjadi bantalan dari hantaman pandemi. Di sisi lain ekonomi terbesar kedua dunia, China menawarkan beberapa alasan untuk tetap berharap. Ekonomi Negeri Tirai Bambu -julukan China- rebound pada periode April hingga Juni, dengan pertumbuhan 3,2%.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Masukkan Biaya...
Trump Masukkan Biaya Pasukan AS dalam Negosiasi Tarif Korea-Jepang
PM Jepang: Tarif Trump...
PM Jepang: Tarif Trump Berpotensi Ganggu Tatanan Ekonomi Global
Peluang Resesi Ekonomi...
Peluang Resesi Ekonomi Amerika Makin Lebar, Goldman Sachs: 45%
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Bakal Mendorong Ekonomi Global Jatuh ke Jurang Resesi
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
BNI Beri Fasilitas Pembiayaan...
BNI Beri Fasilitas Pembiayaan bagi WNI yang Ingin Magang di Jepang
Ketakutan Resesi AS...
Ketakutan Resesi AS dan Perang Timur Tengah Mengangkat Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
Rekomendasi
Kecelakaan Mobil vs...
Kecelakaan Mobil vs Truk Tangki di Mojokerto: Ibu Hamil Alami Patah Kaki, Evakuasi Berlangsung Dramatis
Pemerintah Siapkan Pangkal...
Pemerintah Siapkan Pangkal Pinang Jadi Tempat Penampungan Warga Gaza
Kisah Agustin Ningsih,...
Kisah Agustin Ningsih, Mantan Karyawan yang Kini Sukses Jadi Beauty Creator Berkat Shopee Live
Berita Terkini
PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan...
PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Hijau dari 13 Fasilitas Produksi
8 jam yang lalu
Ekosistem BRI Group...
Ekosistem BRI Group Jadi Keunggulan Kompetitif Bank Raya
8 jam yang lalu
Kredit Digital Bank...
Kredit Digital Bank Raya Tumbuh Signifikan di 2024
10 jam yang lalu
Dukung Transformasi...
Dukung Transformasi TMII, Bank Raya Hadirkan Pembayaran Cashless bagi Pengunjung
10 jam yang lalu
Tambahan Impor Pangan...
Tambahan Impor Pangan dari AS Dipastikan Tak Ganggu Program Swasembada
11 jam yang lalu
Potensial Turun Mutu,...
Potensial Turun Mutu, Pengamat: Beras Bulog Harus Segera Disalurkan
13 jam yang lalu
Infografis
Lampaui Perang Dunia...
Lampaui Perang Dunia II, Israel Jatuhkan 85.000 Ton Bom di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved