Habis Defisit, Neraca Pembayaran RI Mulai 'Untung' Besar

Selasa, 18 Agustus 2020 - 10:51 WIB
loading...
Habis Defisit, Neraca Pembayaran RI Mulai Untung Besar
Neraca Pembayaran RI Mulai Untung Besar. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2020 mencatat surplus yang cukup besar, menopang ketahanan eksternal Indonesia. NPI mencatat surplus sebesar USD9,2 miliar pada triwulan II 2020, setelah mengalami defisit USD8,5 miliar triwulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan Sejalan dengan perkembangan surplus NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi sebesar USD131,7 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.

"Membaiknya kinerja NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan serta besarnya surplus transaksi modal dan finansial,"kata Onny di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV 2019 Surplus USD4,3 Miliar

Selanjutnya, transkasi modal dan finansial pada triwulan II 2020 mencatat surplus cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sejalan dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Surplus transaksi modal dan finansial tercatat sebesar USD10,5 miliar terutama berasal dari aliran masuk neto investasi portofolio dan investasi langsung, setelah pada triwulan sebelumnya mencatat defisit USD3,0 miliar. "Aliran masuk investasi portofolio meningkat dalam bentuk penerbitan global bond oleh Pemerintah dan korporasi serta pembelian Surat Utang Negara (SUN)," katanya.

Baca Juga: BI Sebut Game Online Bisa Bikin Defisit Pembayaran Melebar

Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, berkoordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik kembali membaik. "Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," pungkasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.4952 seconds (0.1#10.140)