Lebam Dihajar Pandemi Industri Tekstil Tetap Tak Mau Tutup, Kok?

Rabu, 19 Agustus 2020 - 15:24 WIB
loading...
Lebam Dihajar Pandemi...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Rizal T Rakhman, menyebut kondisi industri tekstil nasional perlahan kembali meningkat. Sebelumnya, di masa awal pandemi Covid-19 industri ini mengalami pukulan yang cukup telak.

Rizal menjelaskan, kondisi industri tekstil di tengah pandemi mulai dari Februari 2020 hingga saat ini sebetulnya masih dalam tekanan yang cukup berat. Tapi sejak bulan Juli kondisinya mulai berangsur lebih baik daripada bulan Mei dan Juni. ( Baca juga:BI Ungkap Penyebab Adanya Gambar Pakaian Adat China di Uang Baru Pecahan Rp75.000 )

"Di Juli produksi rata-rata sudah hampir mendekati 50%, bahkan garmen mungkin sudah lebih dari itu. Ini dipicu awalnya oleh pembukaan PSBB sehingga pusat tekstil nasional kita dibuka," ujar Rizal dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (19/8/2020).

Meskipun perdagangan belum normal, dia menyebut situasi saat ini bisa memicu kondisi untuk lebih baik. Tetapi, kondisi saat ini performanya belum sesuai yang diinginkan karena daya beli yang turun.

"Kita masih harus tetap optimistis bertahan, karena industri ini sektor manufaktur, sektor prioritas kita memperkerjakan begitu banyak karyawan. Jadi opsi kita lebih baik bertahan daripada kita harus tutup. Mulai lagi dari awal lebih sulit," ucapnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mengakali Tarif Impor...
Mengakali Tarif Impor Terbaru Trump, Industri Tekstil Sebut Bisa dengan Kapas
Industri Tekstil: Harus...
Industri Tekstil: Harus Pintar-pintar Menyikapi Tarif Impor AS
Sritex Bangkit Lagi,...
Sritex Bangkit Lagi, Dikabarkan Bakal Kembali Beroperasi Setelah Lebaran
Kisah Sritex, Tumbangnya...
Kisah Sritex, Tumbangnya Raksasa Tekstil Asal Solo
PHK 8.400 Karyawan Sritex...
PHK 8.400 Karyawan Sritex Disebut Ilegal, Presiden KSPI Said Iqbal Ungkap Alasannya
Bos Sritex Bantah Ada...
Bos Sritex Bantah Ada PHK: Hanya Meliburkan 2.500 Karyawan
Menguak Hubungan Permendag...
Menguak Hubungan Permendag 8/2024 dengan Pailitnya Sritex
BUMN Berperan Penting...
BUMN Berperan Penting selama Pandemi Covid-19 dan Era Pemulihan
14.500 Pekerja Tekstil...
14.500 Pekerja Tekstil Kena PHK, Bahlil: Jangan Sedih, Ada yang Pergi, Ada yang Datang
Rekomendasi
Green Day Dukung Palestina...
Green Day Dukung Palestina di Coachella 2025, Sampaikan Pesan Kemanusiaan Lewat Lirik Lagu
10 Dirreskrimum Polda...
10 Dirreskrimum Polda Dimutasi Kapolri Jelang Lebaran 2025, Ini Nama-namanya
Kisah Mpu Prapanca,...
Kisah Mpu Prapanca, Pejabat Keagamaan Sekaligus Penulis Nagarakretagama Sejarah Peradaban Majapahit
Berita Terkini
Harga Emas Antam Hari...
Harga Emas Antam Hari Ini Longsor ke Rp1.896.000 per Gram, Saatnya Beli Bunda?
13 menit yang lalu
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Impor Bikin Kekayaan Trump Tergerus Rp8,3 Triliun
36 menit yang lalu
Melongok Rekomendasi...
Melongok Rekomendasi Saham saat IHSG Bergerak Terbatas Jelang Neraca Dagang dan Dividen Bank
1 jam yang lalu
ASDP Layani 5,82 Juta...
ASDP Layani 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan Sepanjang Periode Lebaran 2025
1 jam yang lalu
Aturan Pengalihan Saham...
Aturan Pengalihan Saham BUMN ke Danantara Masih Digodok, Semua Masuk Kecuali Perum
1 jam yang lalu
Beri Semangat Para Pejuang...
Beri Semangat Para Pejuang Kanker, MNC Peduli Dukung Fun Run
10 jam yang lalu
Infografis
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Trump Ancam Industri Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved