Sanksi Barat terhadap Rusia Dinilai Tidak Efektif, Ini Alasannya

Jum'at, 31 Mei 2024 - 06:56 WIB
loading...
Sanksi Barat terhadap...
Sanksi Barat terhadap Rusia dinilai tidak berdampak luas, dimana menurut ketua pusat perdagangan utama Dubai, hanya menghambat bisnis dan membuatnya beralih ke tempat lain. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sanksi Barat terhadap Rusia dinilai tidak berdampak luas, dimana menurut ketua pusat perdagangan utama Dubai, hanya menghambat bisnis dan membuatnya beralih ke tempat lain. Dubai Multi Commodities Centre (DMCC) merupakan, zona perdagangan bebas terkemuka di Uni Emirat Arab (UEA) yang menampung lebih dari 24.000 bisnis.



Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Kepala DMCC Hamad Buamim mengatakan, bahwa sanksi Barat memang memperlambat ekonomi, tetapi tidak pernah menghentikannya.

"Perdagangan terus mengalir, hanya mengalir dengan cara yang berbeda," kata Buamim.



Menurut laporan terbaru, Dubai dipandang sebagai penerima manfaat dari upaya Amerika Serikat atau AS dan Uni Eropa untuk mengisolasi ekonomi Rusia . Pedagang minyak global pindah dari Jenewa ke UEA setelah Swiss bergabung dengan gelombang sanksi yang diperkenalkan terhadap Moskow.

Buamim, yang juga presiden kamar dagang Dubai, menerangkan, bahwa energi adalah sektor terpenting bagi DMCC, dengan ada sekitar 3.000 perusahaan energi terdaftar di zona tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, Barat telah meningkatkan tekanan pada UEA dan beberapa negara lain, untuk memaksa mereka melawan perusahaan yang berdagang dengan Rusia.

"Faktanya bahwa ekonomi tidak murni dikendalikan oleh satu sisi dunia membuat sanksi ini kurang efektif," ungkap Buamim.

"Jika kita hanya melihat konflik Ukraina, (sanksi) menjadi efektif ketika Anda melihat ke barat, tetapi mereka tidak benar-benar efektif di luar itu," jelasnya.

Dia juga menambahkan: "Kami tidak melihat mereka sebagai alat yang hebat untuk memberikan dampak apapun. Mereka hanya membuat perdagangan lebih kompleks dan berdampak pada seluruh dunia," terangnya.

Diterangkan juga di laporan itu bahwa AS mengindikasikan secara khusus menargetkan bank-bank internasional yang membiayai transaksi perdagangan. Inggris juga telah menjatuhkan sanksi pada pedagang minyak Paramount Energy & Commodities DMCC yang berbasis di Dubai, sebuah entitas yang didirikan sesaat sebelum anggota G7 memberlakukan pembatasan harga pada minyak Rusia.

Sementara itu parlemen Eropa, memilih untuk tidak menghapus UEA dari "daftar abu-abu" negara-negara berisiko tinggi Uni Eropa, karena diduga membantu Rusia menghindari sanksi.

Uni Eropa dikabarkan siap menyetujui babak baru sanksi Rusia sebelum Juli. Brussels mengadopsi paket ke-13 terhadap Moskow menjelang peringatan kedua dimulainya konflik Ukraina pada Februari.

Langkah-langkah itu sebagian besar ditujukan untuk menutup celah dan mencegah Moskow menghindari pembatasan yang ada melalui negara ketiga. Politisi dan diplomat Uni Eropa berpangkat tinggi telah mengakui bahwa ruang lingkup sanksi lanjutan bakal semakin menyempit.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)