Destry Damayanti Ikuti Fit and Proper Test Calon Deputi Senior Gubernur BI, 3 Aspek Ini Dibawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi XI DPR RI menggelar Fit and Proper Test Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti hari ini, Senin (3/6/2024). Di hadapan Komisi XI DPR RI, Destry mempresentasikan satu makalah dengan tema 'BI Sinergi untuk Mendukung Indonesia Maju' yang dalam hal ini memiliki tiga fokus utama.
Destry mengungkapkan, ada tiga aspek sebagai game changer bagi perekonomian Indonesia. Pertama, pengembangan pasar uang dan pasar valas dalam mendukung pembiayaan ekonomi.
Menurut Destry, kondisi pasar keuangan domestik masih relatif dangkal dibandingkan dengan negara peers, Namun, dalam 2 tahun belakangan mulai terlihat adanya perbaikan.
"Kita tidak bisa puas begitu saja, karena dibandingkan negara lain kedalaman pasar kita masih relatif rendah, contohnya untuk peningkatan transaksi derivatif indonesia dengan negara peers kita masih sekitar 44% dari total transaksi,” kata Destry saat menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin (3/6/2024).
Dalam hal ini, Destry akan melakukan penguatan blueprint pengembangan pasar uang sebagai peta jalan untuk menciptakan well-functioning market dalam mendukung kelancaran transmisi kebijakan moneter dan sebagai fondasi dari stabilitas sistem keuangan serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dengan visi membangun pasar uang dan pasar valuta asing yang modern dan maju. Adapun pilar utama kebijakan ini, yakni melakukan digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan, penguatan efektivitas kebijakan moneter, dan sinergi pembiayaan pembangunan.
Kedua, penguatan sistem pembayaran pada digitalisasi ekonomi dan keuangan. Hal ini memperhatikan potensi digital Indonesia, dengan BI merespons dengan tiga fokus kebijakan sistem pembayaran.
Hal tersebut di antaranya dengan menjaga stabilitas infrastruktur sistem pembayaran, memperkuat industri sistem pembayaran yang sehat, dan memperluas akseptasi digital.
Destry mengungkapkan, ada tiga aspek sebagai game changer bagi perekonomian Indonesia. Pertama, pengembangan pasar uang dan pasar valas dalam mendukung pembiayaan ekonomi.
Menurut Destry, kondisi pasar keuangan domestik masih relatif dangkal dibandingkan dengan negara peers, Namun, dalam 2 tahun belakangan mulai terlihat adanya perbaikan.
"Kita tidak bisa puas begitu saja, karena dibandingkan negara lain kedalaman pasar kita masih relatif rendah, contohnya untuk peningkatan transaksi derivatif indonesia dengan negara peers kita masih sekitar 44% dari total transaksi,” kata Destry saat menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin (3/6/2024).
Dalam hal ini, Destry akan melakukan penguatan blueprint pengembangan pasar uang sebagai peta jalan untuk menciptakan well-functioning market dalam mendukung kelancaran transmisi kebijakan moneter dan sebagai fondasi dari stabilitas sistem keuangan serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dengan visi membangun pasar uang dan pasar valuta asing yang modern dan maju. Adapun pilar utama kebijakan ini, yakni melakukan digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan, penguatan efektivitas kebijakan moneter, dan sinergi pembiayaan pembangunan.
Kedua, penguatan sistem pembayaran pada digitalisasi ekonomi dan keuangan. Hal ini memperhatikan potensi digital Indonesia, dengan BI merespons dengan tiga fokus kebijakan sistem pembayaran.
Hal tersebut di antaranya dengan menjaga stabilitas infrastruktur sistem pembayaran, memperkuat industri sistem pembayaran yang sehat, dan memperluas akseptasi digital.