Rusia Tak Terima China Diancam AS dengan Sanksi Gara-gara Ekspor

Kamis, 06 Juni 2024 - 16:47 WIB
loading...
Rusia Tak Terima China...
Kremlin menggambarkan pernyataan Menkeu AS, Janet Yellen yang tidak akan mentolerir China terkait ekspor produk-produk multiguna ke Rusia dengan sanksi, sebagai pemerasan. Foto/Ilustrasi
A A A
ST PETERSBURG - Kremlin menggambarkan pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat atau AS, Janet Yellen yang tidak akan mentolerir China terkait ekspor produk-produk multiguna ke Rusia dengan sanksi , sebagai pemerasan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, bahwa nada bicara Washington tidak dapat diterima dan menegaskan bahwa Moskow berdiri bersama dengan Beijing dalam solidaritas.

"Kami sangat menyadari bahwa kawan-kawan China kami tidak menerima bahasa seperti itu, tidak menerima pesan dan ancaman seperti itu, ini seperti pemerasan," kata Peskov kepada wartawan.

Amerika Serikat mengatakan, dengan menyediakan barang-barang multiguna - yang memiliki aplikasi sipil dan militer - China memperkuat upaya perang Rusia di Ukraina.

"Tiongkok adalah pemasok utama peralatan mesin, mikroelektronika, nitroselulosa, yang sangat penting untuk membuat amunisi dan propelan roket, dan barang-barang multiguna lainnya yang digunakan Moskow untuk meningkatkan basis industri pertahanannya," ungkap Menteri Luar Negeri Antony Blinken selama kunjungan ke Beijing pada April.

Sedangkan Yellen mengatakan pada hari Selasa, bahwa Departemen Keuangan AS telah melihat peningkatan ekspor barang-barang multiguna China dan sangat prihatin tentang hal itu.

"Saya sudah sangat jelas di tingkat tertinggi pemerintah China bahwa ini adalah sesuatu yang tidak akan kami toleransi, dan kami bermaksud tidak menyetujui kegiatan ini," kata Yellen.

Sementara Peskov mengatakan, kekuatan ekonomi China di dunia sedemikian rupa sehingga "bahkan Amerika Serikat hampir tidak seharusnya berbicara dengan nada seperti itu. Mungkin tidak semua orang dalam kepemimpinan Amerika telah memahami hal ini saat ini, tetapi seiring waktu mereka akan memahaminya,".

"Kami tahu pasti bahwa China tidak menyukai ini, dan kami bersolidaritas dan menganggap nada seperti itu, ancaman seperti itu tidak pantas," katanya.

Rusia dan China seperti diketahui telah meningkatkan perdagangan bilateral sejak dimulainya perang Ukraina, seiring hancurnya perdagangan Rusia dengan Barat oleh gelombang sanksi. Perdagangan dua negara mencapai USD240,1 miliar pada tahun 2023, naik 26% dari tahun sebelumnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Iskandar, CEO...
Profil Iskandar, CEO Indonesia Airlines Kelahiran Aceh
Perusahaan Singapura...
Perusahaan Singapura Bikin Indonesia Airlines, Kemenhub: Belum Kantongi Izin Terbang
Pengangkatan CPNS dan...
Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Ditunda, MenpanRB Sudah Lapor ke Presiden
Prancis Bakal Manfaatkan...
Prancis Bakal Manfaatkan Aset Beku Rusia Senilai Rp3,4 Triliun Tahun Ini
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Pandu Sjahrir: Danantara...
Pandu Sjahrir: Danantara Akan Fokus Pada Proyek yang Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Perang Dagang Meluas,...
Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor
Trump Ancam Rusia: Hentikan...
Trump Ancam Rusia: Hentikan Perang atau Digempur Tarif Berskala Besar
Perkuat Kualitas SDM...
Perkuat Kualitas SDM di Industri BPR, Perbarindo Gandeng Perguruan Tinggi dan Prodikpi
Rekomendasi
Grand Opening Mitra10...
Grand Opening Mitra10 Tenth Avenue Bandung: Belanja Bahan Bangunan dan Elektronik Murah di Satu Tempat
Nunung Tolak Tawaran...
Nunung Tolak Tawaran Sule Tinggal di Rumahnya, Lebih Nyaman Ngekos
Ikut Arahan Presiden...
Ikut Arahan Presiden Prabowo, Menteri Bahlil Segera Terbitkan Izin Tambang Muhammadiyah
Berita Terkini
Identitas Baru Tiga...
Identitas Baru Tiga Dekade Lippo Mall Cikarang, Tampil Lebih Modern
1 jam yang lalu
Sistem Coretax Dikeluhkan...
Sistem Coretax Dikeluhkan Pengusaha: Usul Masa Transisi hingga 2026
2 jam yang lalu
Dukung Swasembada Energi,...
Dukung Swasembada Energi, PGN Kebut Proyek-Proyek Strategis
3 jam yang lalu
Tingkatkan Cadangan...
Tingkatkan Cadangan Migas, Pertamina Eksplorasi di Laut Natuna
3 jam yang lalu
Perkuat Industri Furnitur,...
Perkuat Industri Furnitur, IFEX 2025 Menumbuhkan Optimistis
3 jam yang lalu
BNI Beri Cashback hingga...
BNI Beri Cashback hingga Rp10 Juta untuk Investasi Sukuk ST014 lewat Wondr
3 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved