Makin Mudah dan Untung dengan Pembayaran Digital

Senin, 15 April 2019 - 12:23 WIB
Makin Mudah dan Untung dengan Pembayaran Digital
Makin Mudah dan Untung dengan Pembayaran Digital
A A A
JAKARTA - Era baru pembayaran digital sejak tahun lalu sudah ramai digunakan. Tahun ini diprediksi dengan banyak platform QR Code yang hadir pembayaran digital akan semakin booming.

Kehadiran sistem pembayaran baru ini dengan hangat diterima masyarakat luas. Hal ini dibuktikan banyaknya pengguna yang sudah menjadi pelanggan mereka, sebut saja GoPay yang sudah digunakan 140 juta pengguna, Ovo sebanyak 115 juta, dan DanaKu sekitar 10 juta. Berhasilnya mereka meraih pelanggan yang begitu banyak tidak terlepas dari maraknya promosi yang ditawarkan seperti cashback ataupun diskon yang lumayan besar.Selain itu, bagi pengguna dan merchant yang diajak kerja sama juga telah merasakan kemudahan dengan menggunakan alat pembayaran digital. Keuntungan penawaran cashback ini dirasakan langsung oleh Founder dan CEO Radja Cendol (RANDOL) Danu Sofwan. Dia mengatakan, saat ada cashback 40% bisa mendorong penjualan hingga 300- 400 gelas per hari dalam satu outlet.
“Manfaatnya adalah membuat konsumen loyal, terutama dengan program cashback,” jelasnya. Danu menuturkan, telah memakai Ovo dan GoPay sejak delapan bulan terakhir, namun tidak untuk semua outlet. Saat ini mayoritas yang digunakan adalah Ovo dibanding lainnya. Dari total 800 outlet miliknya dan para mitra, hanya 30% yang menggunakan Ovo. “Kebanyakan berlokasi di dalam mal. Outlet yang dimiliki sendiri ada 10 outlet dan hanya lima yang pakai diindoor,” ujar Danu.

Dia mengaku Ovo sangat gencar melakukan pendekatan khususnya dengan cashback yang lumayan besar hingga 70% dalam momen khusus. “Ovo berkontribusi pada 20-30% penjualan per hari, bahkan dapat lebih saat cashback yang besar,” jelasnya.Sementara itu, pengelola Rumah Makan Bakmi Arkadia di bilangan KSU Depok, Intan mengatakan, manfaat layanan pembayaran fintech seperti GoPay maupun Ovo untuk produk menunya memiliki keuntungan dan kelebihan tersendiri. Menurutnya, menggunakan aplikasi fintech memudahkan pembayaran. Artinya uang kembalian tidak ribet disiapkan oleh pengelola rumah makan.
”Selain itu, lebih praktis sebab tidak memerlukan pencatatan yang banyak,” ungkapnya kepada KORAN SINDO kemarin. Meski begitu, memanfaatkan fasilitas pembayaran lewat fintech juga memiliki kekurangan.Salah satunya sistem yang lambat. Dia beralasan aplikasi fintech memerlukan fasilitas sambungan internet. ”Di sisi lain, proses atau verifikasinya juga butuh berkali-kali. Ada yang menggunakan kode pindai, dan konfirmasi nomor telepon,” ucapnya. Kendati begitu, pemanfaatan fasilitas pembayaran fintech tersebut menguntungkan dari sisi promo produk dan potongan harga.
”Ya, keuntungannya sih promonya banyak, sedangkan harga tetap di kami. Kemudian me - manfaatkan fasilitas seperti ini juga sebagai ajang promosi,” jelasnya. Keuntungan yang jelas dirasakan Rumah Makan Mi Arkadia adalah melonjaknya jumlah pesanan.Bahkan dalam satu hari mereka bisa menerima pesanan sepuluh hingga dua puluh pesanan dengan pembayaran fintech. Dari Kota Bekasi, beberapa warung makan pinggir jalan juga sudah menerima pembayaran nontunai alias cashless melalui layanan dompet digital GoPay milik GoJek. Seperti yang terpantau di warung-warung Jalan Raya Hankam, Ujung Aspal, Bekasi, kemarin.
Di sepanjang jalan terdapat banyak warung yang aktif beroperasi dari pagi hingga sore telah menggunakan GoPay. Setidaknya ada tiga di antaranya telah mendukung pembayaran dengan GoPay menggunakan QR Code. Seorang pemilik warung ayam geprek bernama Ucok mengatakan, pihak GoPay telah melakukan survei sejak Januari 2019.Pendaftaran lantas dibuka dengan syarat menyertakan KTP dan nomor rekening bank. Di sini banyak yang daftar, tapi diaktifkan satu per satu. Saya termasuk yang mudah mendapatkan layanan. ”Mungkin dilihat dari keramaian,” katanya. Tak hanya itu, pembayaran dengan GoPay di warung Kedai Jus Romi juga telah menggunakan GoPay.
Menurut Romi, pemilik kedai, penggunaan GoPay sudah aktif sejak akhir 2018. ”Sekarang warung saya jadi ramai, kirakira ada 15 pemesan GoPay setiap harinya,” ungkapnya. Pihaknya yakin ke depan akan lebih banyak lagi karena mungkin belum banyak yang tahu bisa menggunakan GoPay.Dia menjelaskan bahwa GoJek tak mematok target penjualan secara spesifik. Sejauh ini pun tak ada potongan pendapatan jika transaksi dilakukan via GoPay. ”Kalau pembeli bayar segitu, saya dapatnya utuh,” ujarnya. ”Enggak ribet siapin kembalian. Terus juga langsung masuk ke rekening saya, jadinya bisa sekalian ditabung,” imbuhnya.
Sementara di Kabupaten Tangerang, pedagang nasi padang Pucuak Di Cinto mengaku, penggunaan layanan fintech seperti GoPay sangat membantu para pedagang UMKM seperti mereka. Desy, 25, anak dari pemilik rumah makan tersebut, mengatakan, dengan adanya aplikasi GoPay, keuntungan perusahaan bisa meningkat meski tidak terlalu signifikan.”Ya, ini sangat membantu ya. Karena kan yang biasanya customer bayar pakai cash sekarang bisa pakai GoPay. Dan, itu ibaratnya kaya uang lupa, jadi dana langsung masuk ke tabungan,” ucapnya. Dia juga mengungkapkan, keuntungan per hari sebelum menggunakan aplikasi GoPay berkisar Rp3 juta per hari. Namun, ketika menggunakan aplikasi layanan GoPay, keuntungan rumah makan khas padang ini bisa naik sekitar 5%.
”Apalagi, sekarang di rumah makan ini juga ada GoFood ya. Ini bener-bener ngebantu banget. Karena kan customer mungkin yang tadinya males dateng ke sini. Jadi terbantu dengan layanan ini,” ungkapnya. Menurutnya, dengan aplikasi layanan GoPay beserta Go- Food, keuntungan yang didapat per hari secara keseluruhan bisa berkisar Rp4 juta. (Kunthi Fahmar Sandy/ Ichsan Amin/ Nanang Wijayanto/ Hafid Fuad)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3401 seconds (0.1#10.140)