Sanksi Barat Tak Digubris, Dua Perusahaan Raksasa AS Ingin Kembali ke Rusia

Minggu, 16 Juni 2024 - 08:56 WIB
loading...
Sanksi Barat Tak Digubris,...
Sejumlah perusahaan asal AS kembali mengajukan permohonan kepada otoritas dagang di Rusia. FOTO/RT.com
A A A
JAKARTA - Sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) kembali mengajukan permohonan kepada otoritas dagang di Rusia. Dua perusahaan makanan dan minuman itu di antaranya Coca-Cola dan Starbucks. Raksasa minuman ringan asal AS yang telah beroperasi di Rusia selama lebih dari empat dekade tersebut menarik diri dari negara tersebut pada Maret 2022 karena sanksi Barat terkait konflik Ukraina.

Berdasarkan laporan Rospatent, perusahaan yang berbasis di Atlanta ini akan kembali mendaftarkan tiga merek mereka di Rusia seperti Coca-Cola, Fanta, dan Sprite, tulis Vedomosti. Permohonan telah diajukan pada April itu berkaitan dengan pembuatan minuman ringan, minuman beralkohol, soda, dan produk lainnya.

Langkah ini dapat berarti bahwa Coca-Cola berencana untuk kembali ke pasar Rusia di masa depan, kata para ahli paten kepada Forbes dikutip dari Russian Today, Minggu (16/6/2024). Di bawah hukum Rusia, merek dagang dapat dibatalkan jika tidak digunakan selama tiga tahun.



Mengingat Coca-Cola, Sprite, dan Fanta keluar dari pasar pada 2022, perlindungan hukum mereka dapat dihentikan tahun depan, dan perusahaan AS itu ingin mengamankan hak atas mereknya. Coca-Cola telah hadir di Rusia sejak 1980 ketika minuman ini tersedia selama Olimpiade yang diadakan di Moskow pada tahun itu. Pada 1990, minuman ini tersedia di restoran McDonald's pertama di Uni Soviet. Produksi minuman berskala besar di Rusia dimulai pada 1992 tepat setelah runtuhnya Uni Soviet.

Sebelum keluar pada 2022, perusahaan AS itu telah mengoperasikan 10 pabrik di Rusia, memproduksi minuman ringan termasuk Fanta, Sprite, dan Schweppes, serta merek-merek lokal. Setelah perusahaan itu keluar, cabang Rusia berganti nama dan mulai memproduksi minuman rasa kola yang disebut Dobry Cola di pabrik-pabrik milik Coca-Cola HBC Rusia, pembotolan minuman aslinya.



Merek Dobry Cola meningkatkan pangsa pasarnya dari 2,8% menjadi 25% dalam bentuk uang dari 2022 hingga 2023, dan menjadi minuman ringan paling populer di negara ini. Selama periode yang sama, pangsa Coca-cola asli yang diimpor ke Rusia melalui negara ketiga turun enam kali lipat, demikian yang dilaporkan harian berita RBK pada awal tahun ini, mengutip data dari perusahaan riset Ntech.

Tak hanya itu, jaringan kedai kopi AS, Starbucks, juga dilaporkan telah mengajukan aplikasi ke Rospatent untuk mendaftarkan beberapa merek dagang Rusia. Konglomerat multinasional Swedia, IKEA juga dilaporkan telah memperpanjang hak merek dagang di Rusia selama sepuluh tahun awal tahun ini.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Negara Pemilik Cadangan...
4 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Gudang Penyimpanannya
Aksi Jual Amerika Menguat,...
Aksi 'Jual Amerika' Menguat, China Buang Dolar AS Rp387 Triliun
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai...
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai Teriak Soal Dampak Tarif Trump
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
Negosiasi Tarif, Airlangga...
Negosiasi Tarif, Airlangga Sebut AS Apresiasi Proposal dari Indonesia
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
Ini Sosok Mantan Presiden...
Ini Sosok Mantan Presiden AS yang Mengilhami Trump Kobarkan Perang Tarif
Rekomendasi
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
Pelantikan 86 Pengurus...
Pelantikan 86 Pengurus Baru Partai Hanura, OSO Serukan Gerakan dari Daerah
Pope Francis dan Dialog...
Pope Francis dan Dialog Antaragama untuk Perdamaian
Berita Terkini
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
41 menit yang lalu
United Tractors Tanggapi...
United Tractors Tanggapi Serius Soal Banjir Produk Alat Berat dari China
1 jam yang lalu
Gubernur Lemhannas Sebut...
Gubernur Lemhannas Sebut Tarif Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
2 jam yang lalu
Rhenald Kasali Mundur...
Rhenald Kasali Mundur dari Komut Pos Indonesia, Ini Sosok Penggantinya
2 jam yang lalu
Minggu Mager, Harga...
Minggu Mager, Harga Emas Antam Tetap di Rp1.965.000 per Gram
4 jam yang lalu
4 Negara Pemilik Cadangan...
4 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Gudang Penyimpanannya
4 jam yang lalu
Infografis
Trump Ingin Relokasi...
Trump Ingin Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Kemlu: Tak Dapat Diterima!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved