Aset Rusia Dialihkan ke Ukraina, Belgia Ingatkan Bahaya Besar yang Tak Terduga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belgia mengingatkan pembekuan aset-aset Rusia untuk dialihkan kepada Ukraina akan berdampak kepada konsekuensi yang tak terduga. Bahaya risiko tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Belgia Vincent Van Peteghem.
Belgia saat ini memegang jabatan presiden Dewan Uni Eropa. Yurisdiksi negara ini juga menjadi tuan rumah Euroclear yang menyimpan sebagian besar aset-aset Rusia yang dibekukan.
"Ada dua hal yang sangat penting bagi negara kami yaitu tidak menyentuh aset itu sendiri, karena mengubah kepemilikannya dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi secara finansial dan hukum. Kedua adalah membagi risiko, ini adalah isu yang sangat penting," ujar dia dilansir dari Sputnik, Sabtu (22/6/2024).
Setelah konflik Rusia dan Ukraina, Uni Eropa dan negara-negara G7 membekukan hampir separuh cadangan mata uang asing Rusia, sekitar 300 miliar euro. Lebih dari 200 miliar euro disimpan di Uni Eropa terutama di akun Euroclear Belgia salah satu sistem penyelesaian dan kliring terbesar di dunia.
Kementerian Luar Negeri Rusia menggambarkan pembekuan aset Rusia di Eropa sebagai pencurian dan mencatat bahwa UE tidak hanya menargetkan dana pribadi tetapi juga aset negara Rusia.
Baca Juga: China Tabuh Genderang Perang dengan Uni Eropa, Ini Persoalannya
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa Rusia akan merespons jika aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat disita. Menurutnya, Rusia juga memiliki opsi untuk tidak mengembalikan dana yang disimpan negara-negara Barat di Rusia.
Belgia saat ini memegang jabatan presiden Dewan Uni Eropa. Yurisdiksi negara ini juga menjadi tuan rumah Euroclear yang menyimpan sebagian besar aset-aset Rusia yang dibekukan.
"Ada dua hal yang sangat penting bagi negara kami yaitu tidak menyentuh aset itu sendiri, karena mengubah kepemilikannya dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi secara finansial dan hukum. Kedua adalah membagi risiko, ini adalah isu yang sangat penting," ujar dia dilansir dari Sputnik, Sabtu (22/6/2024).
Setelah konflik Rusia dan Ukraina, Uni Eropa dan negara-negara G7 membekukan hampir separuh cadangan mata uang asing Rusia, sekitar 300 miliar euro. Lebih dari 200 miliar euro disimpan di Uni Eropa terutama di akun Euroclear Belgia salah satu sistem penyelesaian dan kliring terbesar di dunia.
Kementerian Luar Negeri Rusia menggambarkan pembekuan aset Rusia di Eropa sebagai pencurian dan mencatat bahwa UE tidak hanya menargetkan dana pribadi tetapi juga aset negara Rusia.
Baca Juga: China Tabuh Genderang Perang dengan Uni Eropa, Ini Persoalannya
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa Rusia akan merespons jika aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat disita. Menurutnya, Rusia juga memiliki opsi untuk tidak mengembalikan dana yang disimpan negara-negara Barat di Rusia.
(nng)