Pacu Kontribusi 3.782 Sentra IKM Batik ke Perekonomian Nasional

Rabu, 08 Mei 2019 - 14:01 WIB
Pacu Kontribusi 3.782 Sentra IKM Batik ke Perekonomian Nasional
Pacu Kontribusi 3.782 Sentra IKM Batik ke Perekonomian Nasional
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor batik yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional serta menjadi penyumbang devisa negara. Industri batik merupakan salah satu sektor pembuka lapangan pekerjaan, didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra.

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra IKM batik mencapai 15 ribu orang dari 3.782 unit usaha. “Hal ini mendorong semangat para perajin dan industri batik nasional termasuk pemerintah untuk terus mengembangkan industri batik, sehingga batik dapat semakin dikenal di seluruh lapisan masyarakat bahkan dunia.” jelas Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di sela pembukaan Pameran Gelar Batik Nusantara di Jakarta, Rabu, (7/5).

Berbagai upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik serta kerajinannya semakin meningkat dan beragam. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara (GBN) yang dilaksanakan sejak 1996 oleh Yayasan Batik Indonesia. Setelah sukses menyelenggarakan pada tahun tahun sebelumnya, Tahun 2019 GBN kembali ditampilkan untuk ke-11 kalinya pada tanggal 8 hingga 12 Mei 2019 di Jakarta Convention Centre.

Menperin menjelaskan, Batik saat ini sudah menjadi identitas bangsa yang semakin populer dan mendunia. Batik menurutnya sudah bertransformasi menjadi berbagai bentuk fesyen, kerajinan dan home decoration yang telah mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat baik di dalam maupun luar negeri.

“Produk batik ini dapat dilihat dalam pameran yang akan dilaksanakan 5 (lima) hari ke depan yang mengambil tema “Lestari Tak Berbatas” dengan mengangkat Batik Sumatera sebagai icon Pameran Gelar Batik Nusantara tahun ini," katanya.

Dalam perhelatan tahun ini, Kemenperin memfasilitasi booth gratis kepada total 26 IKM yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Madura, Gresik, Jogja, Pekalongan, Solo, Bogor, Jakarta, Tangerang dan lainnya hasil dari kurasi pendaftaran online.

Sementara Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih menjelaskan, bahwa Pemerintah menyadari kerajinan Indonesia memiliki pasar yang terus meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa para penggiat IKM Kerajinan termasuk IKM Batik menjadi salah satu tombak ekonomi kerakyatan yang tahan terhadap krisis ekonomi global

“Untuk itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya mengembangkan IKM melalui berbagai program, antara lain peningkatan kompetensi SDM, pengembangan kualitas produk, standardisasi, fasilitasi mesin/ peralatan serta promosi dan pameran batik di dalam dan luar negeri," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5550 seconds (0.1#10.140)