Pasar Modal RI Lesu, IHSG Sudah Ambles 5,4 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra mengakui, bahwa industri pasar modal Tanah Air belum bergairah. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ambles 5,4% secara year to date (Ytd).
Kondisi pasar saham itu disampaikan Mahendra kepada Komisi XI DPR RI saat rapat kerja (raker) bersama OJK. Adapun jumlah investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 13,02 juta orang.
“IHSG terlihat melemah 5,4 persen secara Ytd dan dan jumlah investor di pasar modal mencapai 13,02 juta orang,” ujarnya, Rabu (26/6/2024).
Kendati begitu, per 21 Juni 2024 jumlah penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 106,21 triliun dengan penambahan emiten baru sebanyak 18.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyebut, secara bulanan IHSG masih melemah 3,64% month-to-date (MtD).
“Nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11.825 triliun, atau naik sebesar 1,09 persen year-to-date,” kata Inarno dalam Konferensi Pers RDK beberapa waktu lalu.
Dari pasar surat utang, indeks pasar obligasi atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,53 persen year-to-date ke level 380,33, dengan yield SBN per 30 Mei rata-rata naik sebesar 24,07 bps.
Menurut dia, adanya aksi jual efek dari investor asing. Nilainya mencapai puluhan triliun Rupiah. “(Investor) non-resident (asing) mencatatkan net-sell sebesar Rp34,72 triliun,” tutur Inarno.
Sementara dari sisi industri pengelolaan investasi, nilai aset under management atau AUM tercatat sebesar Rp822,48 triliun. Angka ini turun 0,27 persen year-to-date per Mei 2024, dan tercatat net-redemption sebesar Rp75,94 triliun.
Kondisi pasar saham itu disampaikan Mahendra kepada Komisi XI DPR RI saat rapat kerja (raker) bersama OJK. Adapun jumlah investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 13,02 juta orang.
“IHSG terlihat melemah 5,4 persen secara Ytd dan dan jumlah investor di pasar modal mencapai 13,02 juta orang,” ujarnya, Rabu (26/6/2024).
Kendati begitu, per 21 Juni 2024 jumlah penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 106,21 triliun dengan penambahan emiten baru sebanyak 18.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyebut, secara bulanan IHSG masih melemah 3,64% month-to-date (MtD).
“Nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11.825 triliun, atau naik sebesar 1,09 persen year-to-date,” kata Inarno dalam Konferensi Pers RDK beberapa waktu lalu.
Dari pasar surat utang, indeks pasar obligasi atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,53 persen year-to-date ke level 380,33, dengan yield SBN per 30 Mei rata-rata naik sebesar 24,07 bps.
Menurut dia, adanya aksi jual efek dari investor asing. Nilainya mencapai puluhan triliun Rupiah. “(Investor) non-resident (asing) mencatatkan net-sell sebesar Rp34,72 triliun,” tutur Inarno.
Sementara dari sisi industri pengelolaan investasi, nilai aset under management atau AUM tercatat sebesar Rp822,48 triliun. Angka ini turun 0,27 persen year-to-date per Mei 2024, dan tercatat net-redemption sebesar Rp75,94 triliun.
(akr)