Pentolan Ekonom Sodorkan Tiga Taktik kepada Para Anggotanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), yang juga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo , pada hari ini (22/08) melantik 11 pengurus cabang ISEI daerah secara virtual.
Pada kesempatan tersebut, Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa gotong royong dan penguatan sinergi kebijakan nasional diperlukan dalam mendorong pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19. Sinergi kebijakan nasional tersebut diperlukan di antaranya untuk pembukaan sektor produktif, percepatan realisasi APBN dan APBD, dan program restrukturisasi kredit dunia usaha.
"Juga stimulus moneter dan makroprudensial, serta digitalisasi UMKM, ekonomi, dan keuangan," ujar Perry di Jakarta, Sabtu (22/8/2020).
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menyampaikan agar ISEI dapat lebih berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi nasional, diperlukan tiga strategi utama pengembangan ISEI. Pertama, penguatan peran ISEI dalam perumusan kebijakan. ( Baca juga:Meski Kerap Dijaili Media, Sri Mulyani Tetap Guyurkan Insentif )
"Penguatan peran ISEI untuk meningkatkan kualitas akademis dan riset di perguruan tinggi, serta yang ketiga, penguatan kerja sama ISEI dengan lembaga profesional lain di tingkat daerah, nasional dan internasional," katanya.
Untuk menjawab arah pengembangan tersebut, kepengurusan ISEI diisi oleh kalangan akademisi, pebisnis, dan pemerintah sebagai tulang punggung penguatan sinergi antara ISEI dan pengampu kebijakan di pusat dan daerah. Pelantikan 11 pengurus cabang ISEI yang dilakukan hari ini untuk provinsi Lhokseumawe, Banten, Cirebon, Salatiga, Surakarta, Bali, Palu, Gorontalo, Maluku, Papua, Papua Barat.
Sebagai rangkaian kegiatan, juga dilakukan diskusi publik dengan tema Sinergi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional di Era Kenormalan Baru oleh Perry Warjiyo dan bertindak sebagai moderator Anggito Abimanyu selaku Ketua Bidang 1 Pengurus Pusat ISEI.
Pada kesempatan tersebut, Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa gotong royong dan penguatan sinergi kebijakan nasional diperlukan dalam mendorong pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19. Sinergi kebijakan nasional tersebut diperlukan di antaranya untuk pembukaan sektor produktif, percepatan realisasi APBN dan APBD, dan program restrukturisasi kredit dunia usaha.
"Juga stimulus moneter dan makroprudensial, serta digitalisasi UMKM, ekonomi, dan keuangan," ujar Perry di Jakarta, Sabtu (22/8/2020).
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menyampaikan agar ISEI dapat lebih berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi nasional, diperlukan tiga strategi utama pengembangan ISEI. Pertama, penguatan peran ISEI dalam perumusan kebijakan. ( Baca juga:Meski Kerap Dijaili Media, Sri Mulyani Tetap Guyurkan Insentif )
"Penguatan peran ISEI untuk meningkatkan kualitas akademis dan riset di perguruan tinggi, serta yang ketiga, penguatan kerja sama ISEI dengan lembaga profesional lain di tingkat daerah, nasional dan internasional," katanya.
Untuk menjawab arah pengembangan tersebut, kepengurusan ISEI diisi oleh kalangan akademisi, pebisnis, dan pemerintah sebagai tulang punggung penguatan sinergi antara ISEI dan pengampu kebijakan di pusat dan daerah. Pelantikan 11 pengurus cabang ISEI yang dilakukan hari ini untuk provinsi Lhokseumawe, Banten, Cirebon, Salatiga, Surakarta, Bali, Palu, Gorontalo, Maluku, Papua, Papua Barat.
Sebagai rangkaian kegiatan, juga dilakukan diskusi publik dengan tema Sinergi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional di Era Kenormalan Baru oleh Perry Warjiyo dan bertindak sebagai moderator Anggito Abimanyu selaku Ketua Bidang 1 Pengurus Pusat ISEI.
(uka)