Rupiah Hari Ini Masih Loyo di Rp16.396/USD, Berikut Sentimennya

Selasa, 02 Juli 2024 - 16:15 WIB
loading...
Rupiah Hari Ini Masih...
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini kembali ditutup melemah 75 poin atau 0,46%. Dolar AS stabil terhadap mata uang lainnya, setelah pulih dari penurunan baru-baru ini. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini kembali ditutup melemah 75 poin atau 0,46% ke level Rp16.396 setelah sebelumnya di Rp16.321 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.375 per dolar AS.

Menurut data JISDOR BI (Bank Indonesia), kurs rupiah terpantau masih tak bertenaga di posisi Rp16.384 per USD. Peringkat tersebut masih melemah dibandingkan sesi sebelumnya Rp16.355/USD.



Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS stabil terhadap mata uang lainnya, setelah pulih dari penurunan baru-baru ini pada hari Senin, dengan lebih banyak isyarat mengenai suku bunga Fed dan AS yang akan dirilis minggu ini.

Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara pada konferensi Bank Sentral Eropa pada hari Selasa, sedangkan risalah pertemuan The Fed bulan Juni akan dirilis pada hari Rabu.

"Data utama nonfarm payrolls untuk bulan Juni akan dirilis pada hari Jumat, dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak wawasan mengenai pasar tenaga kerja, yang juga merupakan pertimbangan utama bagi The Fed dalam memangkas suku bunga," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (2/7/2024).

Sebelumnya, dolar AS mengalami pelemahan minggu lalu karena para pedagang menaikkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Namun sejumlah pejabat Fed menyatakan bahwa bank sentral memerlukan lebih banyak kepercayaan diri dalam mengendalikan inflasi sebelum memangkas suku bunga.

Selain itu, para menteri Jepang mengatakan, mereka tetap waspada terhadap pergerakan pasar mata uang, meskipun pasangan USDJPY diperdagangkan dengan nyaman di atas level 160 yen yang terakhir kali mendorong intervensi pada bulan Mei.

Para pedagang berspekulasi bahwa pemerintah mungkin menunggu volume pasar yang rendah selama libur hari kemerdekaan tanggal 4 Juli untuk melakukan intervensi.

Data indeks manajer pembelian yang beragam dari China memberikan isyarat berbeda mengenai pemulihan ekonomi di negara tersebut. Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok – sebuah pertemuan para pejabat tingkat tinggi yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli, kini akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai Tiongkok.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)