Program Pelaut Tangguh PHE OSES Tingkatkan Kualitas Hidup Nelayan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PHE OSES terus melakukan pemberdayaan di wilayah sekitar operasi perusahaaan. Atas komitmennya tersebut, PHE OSES meraih apresiasi Derap Kerja Sama Jakarta (DKJ 2024) atau Derap 2024 atas komitmennya dalam mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat bertajuk Pelaut Tangguh. Dewan Juri DKJ Awards 2024 menetapkan standar penilaian berdasarkan tiga indikator, yakni nilai keberlanjutan atau sustainability, termasuk konsistensi dan pengembangan program.
"Pelaut Tangguh dinilai unik dan mampu memecahkan persoalan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan nelayan di Kepulauan Seribu," ujar Head of Communication, Relations, & CID PHE OSES Indra Darmawan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2024).
Program Pelaut Tangguh merupakan akronim dari Peningkatan Pendapatan Nelayan yang Tanggap, Guyub, dan Humanis. Program ini merupakan inisiasi bersama PHE OSES dan masyarakat nelayan di Kepulauan Seribu dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui kelas pesisir dan kelas nelayan.
Indra melanjutkan, kegiatan Pelaut Tangguh dibagi dalam kelas pesisir yang fokus pada peningkatan keterampilan kelompok non-nelayan melalui pendampingan pengembangan bisnis berbasis potensi lokal. Salah satunya berupa pemanfaatan limbah kayu menjadi briket arang.
Sementara untuk penerima manfaat kelompok nelayan, program fokus pada peningkatan produktivitas hasil tangkapan ikan melalui inovasi alat tangkap ikan, yaitu bubu dengan tutupan limbah tali nilon. Sejak dilaksanakan pada 2022, program Pelaut Tangguh telah mampu membawa dampak peningkatan perekonomian nelayan di Kepulauan Seribu.
Di semester pertama 2024, PHE OSES konsisten menjaga keberlanjutan program melalui penguatan kapasitas kelompok mitra binaan dalam mengelola usaha Koperasi Mina Harapan Lestari di Kepulauan Seribu dengan melakukan benchmarking ke koperasi nelayan di Yogyakarta.
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap program tersebut dapat memacu sinergi dan menyelaraskan program bersama pada kegiatan corporate social responsibility agar dampaknya dirasakan seluruh warga Jakarta. Selain Pelaut Tangguh, juga terdapat sejumlah program CSR unggulan lain yang dijalankan PHE OSES, di antaranya program Tiga Perisai, yang fokus pada upaya konservasi penyu sisik di kawasan Kepulauan Seribu. Lebih dari 10 ribu tukik penyu sisik telah dilepasliarkan.
"Pelaut Tangguh dinilai unik dan mampu memecahkan persoalan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan nelayan di Kepulauan Seribu," ujar Head of Communication, Relations, & CID PHE OSES Indra Darmawan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2024).
Program Pelaut Tangguh merupakan akronim dari Peningkatan Pendapatan Nelayan yang Tanggap, Guyub, dan Humanis. Program ini merupakan inisiasi bersama PHE OSES dan masyarakat nelayan di Kepulauan Seribu dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui kelas pesisir dan kelas nelayan.
Indra melanjutkan, kegiatan Pelaut Tangguh dibagi dalam kelas pesisir yang fokus pada peningkatan keterampilan kelompok non-nelayan melalui pendampingan pengembangan bisnis berbasis potensi lokal. Salah satunya berupa pemanfaatan limbah kayu menjadi briket arang.
Sementara untuk penerima manfaat kelompok nelayan, program fokus pada peningkatan produktivitas hasil tangkapan ikan melalui inovasi alat tangkap ikan, yaitu bubu dengan tutupan limbah tali nilon. Sejak dilaksanakan pada 2022, program Pelaut Tangguh telah mampu membawa dampak peningkatan perekonomian nelayan di Kepulauan Seribu.
Di semester pertama 2024, PHE OSES konsisten menjaga keberlanjutan program melalui penguatan kapasitas kelompok mitra binaan dalam mengelola usaha Koperasi Mina Harapan Lestari di Kepulauan Seribu dengan melakukan benchmarking ke koperasi nelayan di Yogyakarta.
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap program tersebut dapat memacu sinergi dan menyelaraskan program bersama pada kegiatan corporate social responsibility agar dampaknya dirasakan seluruh warga Jakarta. Selain Pelaut Tangguh, juga terdapat sejumlah program CSR unggulan lain yang dijalankan PHE OSES, di antaranya program Tiga Perisai, yang fokus pada upaya konservasi penyu sisik di kawasan Kepulauan Seribu. Lebih dari 10 ribu tukik penyu sisik telah dilepasliarkan.
(nng)