DPR Sebut Rencana Pembatasan BBM Subsidi versi Luhut Tak Berdasar

Sabtu, 13 Juli 2024 - 15:23 WIB
loading...
DPR Sebut Rencana Pembatasan...
DPR menyoroti pembatasan BBM subsidi yang direncanakan 17 Agustus 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal pembatasan bahan bakar minyak ( BBM ) bersubsidi mulai 17 Agustus 2024 dinilai tak berdasar. Hal ini diutarakan anggota Komisi VII DPR, Mulyanto.

Dia memandang, argumentasi yang dilontarkan Luhut Binsar Pandjaitan terkait pembatasan pembelian BBM subsidi mengacu pada dinamika ekonomi global yang terjadi beberapa pekan terakhir ini. Seperti melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga tingginya harga minyak mentah dunia.



Di sisi lain, pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meningkat drastis, namun tidak dibarengi dengan pemasukan. Selain itu, ekspor sejumlah komoditas juga menurun. Luhut, lanjut Mulyanto, melihat perkara ini bisa memperluas defisit fiskal. Sehingga, pembatasan BBM bersubsidi segara dilakukan agar bisa menghemat anggaran negara.

"Kalau saya lihat argumennya, pertama argumennya dolar semakin naik, kedua harga minyak juga anggaplah naik, semenatra APBN banyak pengeluaran dan juga ekspor komoditas juga turun, kemungkinan defisit melebar, untuk itu pembatasan BBM segera dilakukan," ujar Mulyanto dalam sesi wawancara dengan MNC Trijaya, Sabtu (13/7/2024).

Kendati begitu, Mulyanto menyebut pernyataan Luhut perihal pembatasan BBM subsidi mulai berlaku pada 17 Agustus tahun ini tidak berdasar. Pasalnya, harga minyak dunia masih normal dari rata-rata harga minyak mentah Indonesia (IPC).

Diketahui, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak Agustus dipatok USD 82,21 per barel, turun 41 sen, atau 0,5 persen. Harga minyak AS telah naik 14,7 persen. Harga minyak Brent untuk kontrak September dipatok USD 85,03 per barel, turun 37 sen, atau 0,43 persen. Dari awal tahun sampai saat ini harga minyak yang menjadi acuan global ini telah naik 10,4 persen.



Untuk nilai tukar, tercatat rupiah di pasar spot mampu mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan, Jumat (12/7/2024), rupiah spot ditutup di level Rp 16.137 per dolar AS. Hal ini membuat rupiah menguat 0,36 persen dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 16.195 per dolar AS. Pergerakan rupiah berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di Asia.

“Hari ini saya cek harga minyak masih sekitar 82 dolar per barel, itu masih dalam batas ICP kita. Kedua dolar dari Rp 18.840 turun terus, sekarang Rp16.100, jadi dalam konteks itu pernyataan pak Luhut tak punya dasar,” beber dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
Sidak ke SPBU, Gubernur...
Sidak ke SPBU, Gubernur Kaltim Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar
Tarif dan Ketentuan...
Tarif dan Ketentuan Baru Pajak BBM di Jakarta, Simak Penjelasannya
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
Dukung Kelancaran Lebaran,...
Dukung Kelancaran Lebaran, KAI Jamin Distribusi BBM Aman dan Tepat Waktu
Tingkatkan Pengawasan...
Tingkatkan Pengawasan BBM, Pertamina Tindak SPBU Nakal di Bogor
Begini Cara SPBU Jaga...
Begini Cara SPBU Jaga Kualitas BBM, Dari Density hingga Pengambilan Sampel
Mudik Lebaran 2025,...
Mudik Lebaran 2025, Konsumsi Pertalite dan Pertamax Diramal Naik 11%
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Rekomendasi
Prakiraan Cuaca Jakarta...
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jaktim dan Jaksel
Pangeran William-Kate...
Pangeran William-Kate Middleton Terima Sinyal Damai dari Harry, Isyaratkan dengan Pesan Khusus
Memotret Kebijakan Palestina...
Memotret Kebijakan Palestina dan Urgensi Harmoni Sosial dalam Perspektif Global
Berita Terkini
Melongok Rekomendasi...
Melongok Rekomendasi Saham saat IHSG Bergerak Terbatas Jelang Neraca Dagang dan Dividen Bank
28 menit yang lalu
ASDP Layani 5,82 Juta...
ASDP Layani 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan Sepanjang Periode Lebaran 2025
55 menit yang lalu
Aturan Pengalihan Saham...
Aturan Pengalihan Saham BUMN ke Danantara Masih Digodok, Semua Masuk Kecuali Perum
1 jam yang lalu
Beri Semangat Para Pejuang...
Beri Semangat Para Pejuang Kanker, MNC Peduli Dukung Fun Run
9 jam yang lalu
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
10 jam yang lalu
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
12 jam yang lalu
Infografis
Imbas Perang Iran vs...
Imbas Perang Iran vs Israel, Subsidi BBM dan LPG Bisa Membengkak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved