OPEC Pangkas Pasokan, Harga Minyak Anjlok di Atas 4%

Rabu, 03 Juli 2019 - 14:58 WIB
OPEC Pangkas Pasokan, Harga Minyak Anjlok di Atas 4%
OPEC Pangkas Pasokan, Harga Minyak Anjlok di Atas 4%
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah turun lebih dari 4% pada penutupan perdagangan Selasa (3/7/2019) atau Rabu WIB, bahkan setelah organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) sepakat untuk memperpanjang pengurangan pasokan hingga Maret 2020. Ditambah data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang lemah, investor khawatir ekonomi global yang melambat dapat mengurangi permintaan minyak.
Mengutip Reuters, minyak mentah Brent turun USD2,66 atau 4,1% menjadi USD62,40 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD2,84 atau 4,8% menjadi USD56,25 per barel, setelah menyentuh angka tertingginya dalam lebih dari lima minggu pada hari Senin.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen lain seperti Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada Selasa bersepakat untuk memperpanjang pengurangan pasokan minyak hingga Maret 2020 ketika para anggotanya mengatasi perbedaan untuk mencoba menopang harga.

Perpanjangan itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia telah setuju dengan Arab Saudi untuk memperpanjang pakta dan terus memotong produksi gabungan sebesar 1,2 juta barel per hari, atau 1,2% dari permintaan dunia.

Tanda-tanda perlambatan ekonomi global yang dapat menekan pertumbuhan permintaan minyak, berarti OPEC dan sekutunya dapat menghadapi perjuangan berat untuk menopang harga dengan mengekang pasokan.

"Itu adalah OPEC minimum yang bisa disepakati untuk mencegah penurunan harga yang besar. Negara-negara anggota mencatat bahwa pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini telah turun menjadi 1,14 mbpd (juta barel per hari) sementara pasokan non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,14 mbpd,” tulis analis PVM, Tamas Varga, dalam sebuah catatan.

"Tampaknya sisi penawaran dari penyamaan minyak mendukung harga minyak tetapi kekhawatiran permintaan memaksa minyak lebih rendah," tambahnya

Saat ini, AS dan China pada KTT G20 sepakat untuk memulai kembali perundingan perdagangan, tetapi aktivitas pabrik menyusut di sebagian besar Eropa dan Asia pada Juni, sementara aktivitas manufaktur AS melambat mendekati level terendah dalam tiga tahun.

Lebih lanjut, Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan kesepakatan apa pun perlu agak dimiringkan ke Amerika Serikat, yang memicu keraguan atas prospek untuk kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi teratas.

"Meningkatnya indikasi perlambatan ekonomi global tetap sebagai pertimbangan penetapan harga negatif yang lebih besar untuk kompleks energi dan kebutuhan OPEC untuk memperpanjang pengurangan produksi lebih jauh akan terlihat membuktikan perlambatan jalur pertumbuhan ekonomi," kata analis dari Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch, dalam sebuah catatan.

Sementara itu, berdasarkan data American Petroleum Institute, persediaan minyak mentah AS turun 5 juta barel dalam pekan hingga 28 Juni menjadi 469,5 juta. Lebih besar dari prediksi dari para analis yang memperkirakan penurunan 3 juta barel.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9015 seconds (0.1#10.140)