Drama Baru Pilpres AS, Nasib Rupiah Terpuruk ke Rp16.213

Rabu, 24 Juli 2024 - 15:38 WIB
loading...
Drama Baru Pilpres AS,...
Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah. FOTO/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 1,5 poin atau 0,01 persen ke level Rp16.215 per dolar AS setelah sebelumnya di Rp16.213 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.219 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dipengaruhi besar pedagang tetap bias terhadap greenback di tengah ketidakpastian yang terus-menerus mengenai pemilihan presiden tahun 2024, terutama setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat.

"Harris terlihat dengan cepat mengumpulkan dukungan dari partai tersebut, sehingga menyiapkannya untuk berhadapan dengan calon dari Partai Republik Donald Trump tahun ini," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (24/7/2024).



Adapun jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan jajak pendapat Harris sedikit mengungguli Trump setelah ia mendapat dukungan dari Biden. Di Asia, pejabat senior partai yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mengatakan semalam bahwa Bank of Japan harus lebih jelas menunjukkan tekadnya untuk menormalisasi kebijakan moneter, termasuk melalui kenaikan suku bunga yang stabil. BOJ selanjutnya menetapkan suku bunga pada 31 Juli.

Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan tersebut. Terakhir kali mereka menaikkan suku bunga pada bulan Maret ke kisaran 0-0,1 persen dari -0,1 persen.

Pasar Tiongkok mengalami penurunan yang berkepanjangan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen terhadap negara tersebut memburuk akibat data perekonomian yang mengecewakan, terutama data yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua.

Hal ini ditambah dengan penurunan suku bunga yang mengecewakan oleh Bank Rakyat, sementara Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok juga tidak memberikan banyak petunjuk mengenai langkah-langkah stimulus yang lebih lanjut. Ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS juga membebani sentimen terhadap Tiongkok, karena para investor berspekulasi mengenai dampak perubahan dalam pemerintahan AS terhadap sikap Washington terhadap negara tersebut.

Dari sentimen domestik, pasar terus memantau kondisi utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada dalam posisi tidak aman. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan posisi utang pemerintah pada Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun.

Baca Juga: Cadangan Devisa 12 Negara Asia Anjlok USD50 M, Indonesia Termasuk Paling Parah
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Rupiah Hari Ini Terkapar...
Rupiah Hari Ini Terkapar ke Rp16.452 per Dolar AS, Berikut Sentimennya
Kurs Rupiah Ambruk Lagi...
Kurs Rupiah Ambruk Lagi Hari Ini saat Proteksionis Trump Mengguncang Pasar
BRICS Terpecah Soal...
BRICS Terpecah Soal Dedolarisasi, India Bongkar Fakta Mengejutkan
Putaran Kedua Tarif...
Putaran Kedua Tarif Trump, Tak Ada Ruang Pengampunan buat Kanada, China, dan Meksiko
Rupiah Terendah Sejak...
Rupiah Terendah Sejak Krismon 1998, Bagaimana Nasibnya ke Depan?
Rupiah Kebakaran Tembus...
Rupiah Kebakaran Tembus Rp16.591/USD, BI Masuk Pasar Jaga Stabilitas
Pasar Keuangan Kena...
Pasar Keuangan Kena Hantam, Rupiah Terjungkal ke Rp16.500
Rupiah Makin Parah,...
Rupiah Makin Parah, Hari Ini Berakhir Ambruk ke Rp16.454 per Dolar AS
Rekomendasi
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
Cabuli Anak di Bawah...
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kapolres Ngada Dimutasi ke Pamen Yanma
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Berita Terkini
Moratorium PMI ke Arab...
Moratorium PMI ke Arab Saudi Dibuka, Apjati: Peluang Tingkatkan Kapasitas
14 menit yang lalu
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
51 menit yang lalu
Awal Tahun, Sri Mulyani...
Awal Tahun, Sri Mulyani Umumkan APBN Sudah Tekor Rp31,2 Triliun
1 jam yang lalu
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
1 jam yang lalu
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Kembali...
Harga Emas Antam Kembali Bangkit, Naik Rp12.000 per Gram Hari Ini
3 jam yang lalu
Infografis
Untuk Lawan Rusia, AS...
Untuk Lawan Rusia, AS Kirim 90 Rudal Patriot dari Israel ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved