Cerdas Kelola Keuangan, Jaminan Cerah di Hari Tua

Rabu, 24 Juli 2024 - 10:32 WIB
loading...
Cerdas Kelola Keuangan,...
Masyarakat diimbau selalu berhati-hati dalam menggunakan fintech, salah satunya memahami ciri-cirinya dan tidak tergiur dengan janji manis. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Cerdas dalam mengelola keuangan menjamin masa depan cerah, karena itu literasi keuangan perlu dilakukan agar menambah ilmu. Terlebih saat ini kemudahan dalam mengelola keuangan bisa terlihat dengan berkembangnya teknologi yang membuat bank digital menjamur. Karenanya penggunaan teknologi harus diimbangi keputasan finansial yang tepat.

Chief Marketing Officer (CMO) Maucash, Indra Suryawan mengeaskan, komitmennya dalam solusi finansial yang dapat membantu pebisnis mengembangkan usaha mereka.

“Hal itu sejalan dengan upaya kami untuk meningkatkan inklusi keuangan agar dapat mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih cepat, tepat namun tetap aman,” katanya dalam kegiatan ‘Cerdas Kelola Keuangan: Lifestyle dan Bisnis dengan Aplikasi Digital’ di GIIAS, Senin (22/7/2024).

Ia mencatat hingga 12 Juli 2024, jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer lending atau fintech lending yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebanyak 98 perusahaan, salah satunya Maucash. Sementara yang ilegal dinilai cukup banyak juga.

Karenanya ia menghimbau masyarakat selalu berhati-hati dalam menggunakan fintech ilegal, salah satunya memahami ciri-cirinya dan tidak tergiur dengan janji manis. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, masyarakat dapat terhindar dari jerat utang dan praktik-praktik yang merugikan.



Adapun AstraPay menyediakan aplikasi yang dirancang dengan antarmuka yang mudah digunakan. Hal itu memungkinkan pengguna untuk belajar mengelola keuangan mereka melalui fitur-fitur praktis seperti pencatatan pengeluaran, perencanaan anggaran, dan pembayaran tagihan. Platform yang memudahkan transaksi sehari-hari antara lain meliputi pembelian pulsa dan bayar listrik.

“Ini mempermudah kontrol aliran uang, dari membayar tagihan hingga berinvestasi, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan mencapai tujuan finansial mereka,” ujar Vice President Partnership AstraPay, Karnanda Kurniardhi.

Sementara itu Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan menjelaskan, pihaknya menyadari fenomena dissaving, dimana masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk menabung, namun mereka tetap mengeluarkan uang.

“Kami mengajak masyarakat untuk mengembalikan kebiasaan menabung menjadi lebih menyenangkan lewat fitur menabung otomatis,” katanya.

Dengan mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan memiliki berbagai manfaat sehingga dapat mengatur keuangan dengan lebih bijak, melatih disiplin dan hemat, serta membangun dana darurat untuk mengatasi kebutuhan tak terduga.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)