Bos BI Sebut Dolar Masih Kuat, Bagaimana Nasib Rupiah?

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 17:57 WIB
loading...
Bos BI Sebut Dolar Masih...
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menerangkan, menguatnya dolar bukan karena pergerakan US Treasury maupun Fed Fund Rate (FFR). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan tetap menguat ke depannya. Menurut Gubernur BI , Perry Warjiyo menerangkan, menguatnya dolar bukan karena pergerakan US Treasury maupun Fed Fund Rate (FFR), melainkan karena suku bunga negara lain juga mulai melemah.

"Dolarnya memang masih kuat, bukan karena hanya US Treasury notes maupun arah Fed Fund Rate (FFR), tapi negara lain suku bunganya mulai melemah. Nilai tukarnya ECB, Bank Sentral Eropa itu melemah, demikian juga Won juga melemah, Yen melemah. Nah kalau negara lain melemah, ya dolarnya itu tetap strong," jelas Perry dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024).



Perry menambahkan, suku bunga The Fed juga akan turun lebih cepat. Dari proyeksi semula pada akhir tahun, kemungkinan penurunannya terjadi pada bulan September mendatang.

Jika FFR turun lebih cepat, maka diharapkan dolar AS yang saat ini masih kuat bisa mulai menurun. Meskipun masih kuat, tapi diproyeksikan dolar tidak akan sekuat sebelumnya. Baca Juga: Dedolarisasi Diramal Jadi Bumerang, Pakar: Ide Bagus, tapi Sangat Menakutkan

"Itu akan berpengaruh bagi BI untuk kebijakan moneter, fokusnya memitigasi risiko dari global, khususnya menstabilkan nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah pada bulan Juni itu menguat, meskipun year-to-date masih melemah, tapi pelemahannya itu lebih rendah dari Korea Won maupun negara-negara yang lain," ungkapnya.

Di sisi lain, pemerintah terus melakukan intervensi yang berfokus di spot dan valas dalam menjaga stabilitas rupiah. Namun menurut Perry, intervensi tidak bisa dilakukan terus menerus. "Untuk mitigasi risk global, kami fokus intervensi di spot dan valas dan jumlah cadev kami cukup. Tapi kan gak bisa terus-terusan intervensi valas," katanya.

Karena itulah, BI meluncurkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) sebagai alternatif ketika aliran modal keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah.

"Suku bunga SRBI lebih tinggi dari SBN supaya tidak terjadi capital outflow. Sementara memang dari SBN belum perlu naikkan target SBN," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Rekomendasi
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Berita Terkini
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
30 menit yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
40 menit yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
1 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
2 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
3 jam yang lalu
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
5 jam yang lalu
Infografis
Mantan Bos Google Sebut...
Mantan Bos Google Sebut AI Bisa Digunakan untuk Membunuh Orang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved