Menolak Investasi China, India Pastikan Tak Akan Ubah Sikap

Minggu, 04 Agustus 2024 - 12:27 WIB
loading...
A A A
"Tidak ada pemikiran ulang saat ini untuk mendukung investasi China di negara itu," kata Goyal kepada wartawan di New Delhi.

Sejak 2020, pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi mewajibkan persetujuannya untuk FDI dari negara-negara yang berbagi perbatasan darat dengan India.

China saat ini hanya menempati urutan ke-22 di antara sumber investasi asing langsung ke India, dengan pangsa 0,37% (USD2,5 miliar) dalam total arus masuk ekuitas FDI yang dilaporkan dari April 2000 hingga Maret 2024, laporan itu mencatat.

Pada saat yang sama, perdagangan bilateral antara New Delhi dan Beijing terus berkembang. China muncul sebagai mitra dagang utama India pada tahun fiskal terakhir, dengan perdagangan dua arah mencapai USD118,4 miliar.

Awal tahun ini, Komisi Persaingan India menyetujui proposal oleh konglomerat domestik besar JSW Group untuk mengakuisisi 38% saham di MG Motor India, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SAIC Motor yang berkantor pusat di Shanghai, yang memproduksi mobil penumpang dengan merek 'MG'.

Dalam beberapa bulan terakhir, New Delhi dan Beijing telah menyatakan kesediaan untuk menstabilkan hubungan. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi bertemu dengan mitranya dari India, Subrahmanyam Jaishankar, di sela-sela pertemuan menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Laos.

"Diharapkan China dan India akan bekerja ke arah yang sama dan mengeksplorasi bagaimana negara-negara tetangga bisa bergaul," kata Yi.

Jaishankar bersikeras bahwa New Delhi bakal terus fokus mencari solusi dalam perselisihan perbatasannya dengan China dan Pakistan tak lama setelah Modi terpilih sebagai perdana menteri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut tahun ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Newsweek awal tahun ini, Modi mencatat bahwa bagi India, hubungan dengan China sangat signifikan.

"Ini adalah keyakinan saya bahwa kita perlu segera mengatasi situasi yang berkepanjangan di perbatasan kita sehingga konflik dalam interaksi bilateral kita dapat ditinggalkan di belakang kita," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1569 seconds (0.1#10.140)