Gelar RUPSBL, Bukopin Berharap pada Pemegang Saham Minoritas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini PT Bank Bukopin Tbk menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Agendanya meminta persetujuan pemegang saham dalam rencana private placement dengan cara penambahan modal (rights issue) tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD). Jika rencana ini disetujui maka KB Kookmin Bank (KB) akan menguasai 67% saham Bukopin.
Komposisi pemegang saham Bukopin saat ini yakni KB 33,90%, disusul Bosowa 23,40%, pemerintah Indonesia pada 6,37%, dan pemegang saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% sebesar 36,33%. Jika melihat komposisi tersebut, untuk mendukung rencana KB perlu mendapat dukungan maksimal dari pemegang saham publik atau minoritas. (Baca: Babak Baru Bank Bukopin)
Pasalnya, kemungkinan besar Bosowa sebagai pemegang saham 23,40% tidak akan tinggal diam jika porsinya bakal tergerus. Bagaimana dengan pemerintah Indonesia, sepertinya juga bakal mendukung rencana KB tersebut.
Perlunya dukungan dari pemegang saham minoritas tersebut terang-terangan dinyatakan oleh Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono. Menurut dia, agenda RUPSLB hari ini harus berhasil disahkan dengan dukungan pemegang saham minoritas yang kuat.
Dukungan tersebut diperlukan agar dengan masuknya KB sebagai penguasa 67% saham Bank Bukopin maka KB diyakini dapat membawa stabilitas yang sudah lama ditunggu perseroan. Bagaimana respons pasar? Sepertinya investor sangat mendukung rencana rights issue Bank Bukopin tersebut. Hal ini terlihat dari kenaikan harga saham dengan kode BBKP itu yang mencapai 34% ke level Rp264 pada penutupan perdagangan saham kemarin.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Bukopin akan menerbitkan saham baru sebanyak 16.360.578.947 saham atau 16,36 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham. Nilai tersebut setara dengan 100,29% dari modal ditempatkan dan modal disetor perseroan sebelum pelaksanaan rights issue.
Dengan melaksanakan rights issue, perseroan berharap mendapatkan dana tambahan untuk mengurangi risiko keuangan perseroan terkait dengan penguatan modal dan likuiditas perseroan, sehingga perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha yang sehat dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. (Baca juga: Konflik Belarusia Bisa Memicu Perang Eropa)
Rivan menjelaskan, ada tiga rencana KB Kookmin Bank untuk merealisasikan transformasi di Bank Bukopin. Pertama, Bank Bukopin akan sangat selektif dalam mencari pasar untuk bersaing, tetap fokus pada hal yang paling relevan dan sesuai dengan fokus bisnis, yaitu segmen ritel, terutama UMKM, koperasi dan komunitas pelaku bisnis Indonesia-Korea, melalui penerapan standar disiplin sesuai manajemen risiko.
"Kerja sama antara Kookmin dan Bukopin juga dapat dilakukan untuk peningkatan layanan pada pengajuan KPR, apalagi sektor ini merupakan spesialisasi dari Kookmin," ujar Rivan di Jakarta kemarin.
Menurutnya, dapat dilakukan percepatan dalam proses investigasi atau penilaian aset calon debitur dalam satu jam, dari database yang dibangun sehingga pengajuan pun bisa lebih cepat prosesnya. Dengan penambahan investasi KB di berbagai aspek, transformasi manajemen dan perseroan dapat lebih cepat sehingga mampu melayani nasabah dengan lebih baik lagi.
Kedua, untuk melayani pelanggan dengan memberikan solusi terbaik, Bank Bukopin akan meningkatkan ciri khasnya dalam segmen bisnisnya, yaitu ritel, melalui penawaran yang lebih berpusat pada nasabah. Model bisnis dan operasinya akan disesuaikan secara khusus untuk segmen pasar yang sesuai dengan segmen bisnis Bank Bukopin. (Baca juga: Biar Enggak Resesi, Sri Mulyani Kebut Belanja Pemerintah)
"Pengalaman KB dalam membangun waralaba ritel yang kuat di Korea Selatan dapat bermanfaat untuk membantu Bank Bukopin menerapkan strategi tersebut," ungkap dia.
Ketiga, transformasi ini dapat dicapai dengan dukungan organisasi yang sehat dan SDM yang berkomitmen. Untuk itu, Bank Bukopin berkomitmen untuk mengembangkan talenta internal yang tangguh.
KB juga akan mendedikasikan sumber daya terbaik untuk mengembangkan kapabilitas insan Bank Bukopin, melalui transfer knowledge di beberapa bidang, salah satunya digitalisasi jaringan ritel Bank Bukopin dan kontribusi Bank Bukopin pada perekonomian Indonesia.
“Saya kira ini adalah kabar baik buat Bukopin dan semua stakeholder, ya termasuk Bosowa. Dengan masuknya dana segar dari Kookmin maka terbuka lebar peluang Bukopin untuk menyelesaikan semua masalahnya dan kembali fokus mengembalikan kinerjanya," kata pengamat ekonomi Piter Abdullah Redjalam saat dihubungi di Jakarta kemarin. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
Menurut dia, langkah Kookmin Bank mengakuisisi Bank Bukopin akan meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kinerja industri perbankan dan kondisi ekonomi yang semakin baik.
"Dari sisi banknya memang dibutuhkan sekali suntikan modal agar supaya Bukopin memperbaiki kondisi likuiditasnya. Jadi, kita bersyukur selain investor asing, investor dalam negerinya juga siap menambah modalnya. Nah, ini kan sebuah hal yang positif," jelasnya. (Kunthi Fahmar Sandy)
Komposisi pemegang saham Bukopin saat ini yakni KB 33,90%, disusul Bosowa 23,40%, pemerintah Indonesia pada 6,37%, dan pemegang saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% sebesar 36,33%. Jika melihat komposisi tersebut, untuk mendukung rencana KB perlu mendapat dukungan maksimal dari pemegang saham publik atau minoritas. (Baca: Babak Baru Bank Bukopin)
Pasalnya, kemungkinan besar Bosowa sebagai pemegang saham 23,40% tidak akan tinggal diam jika porsinya bakal tergerus. Bagaimana dengan pemerintah Indonesia, sepertinya juga bakal mendukung rencana KB tersebut.
Perlunya dukungan dari pemegang saham minoritas tersebut terang-terangan dinyatakan oleh Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono. Menurut dia, agenda RUPSLB hari ini harus berhasil disahkan dengan dukungan pemegang saham minoritas yang kuat.
Dukungan tersebut diperlukan agar dengan masuknya KB sebagai penguasa 67% saham Bank Bukopin maka KB diyakini dapat membawa stabilitas yang sudah lama ditunggu perseroan. Bagaimana respons pasar? Sepertinya investor sangat mendukung rencana rights issue Bank Bukopin tersebut. Hal ini terlihat dari kenaikan harga saham dengan kode BBKP itu yang mencapai 34% ke level Rp264 pada penutupan perdagangan saham kemarin.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Bukopin akan menerbitkan saham baru sebanyak 16.360.578.947 saham atau 16,36 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham. Nilai tersebut setara dengan 100,29% dari modal ditempatkan dan modal disetor perseroan sebelum pelaksanaan rights issue.
Dengan melaksanakan rights issue, perseroan berharap mendapatkan dana tambahan untuk mengurangi risiko keuangan perseroan terkait dengan penguatan modal dan likuiditas perseroan, sehingga perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha yang sehat dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. (Baca juga: Konflik Belarusia Bisa Memicu Perang Eropa)
Rivan menjelaskan, ada tiga rencana KB Kookmin Bank untuk merealisasikan transformasi di Bank Bukopin. Pertama, Bank Bukopin akan sangat selektif dalam mencari pasar untuk bersaing, tetap fokus pada hal yang paling relevan dan sesuai dengan fokus bisnis, yaitu segmen ritel, terutama UMKM, koperasi dan komunitas pelaku bisnis Indonesia-Korea, melalui penerapan standar disiplin sesuai manajemen risiko.
"Kerja sama antara Kookmin dan Bukopin juga dapat dilakukan untuk peningkatan layanan pada pengajuan KPR, apalagi sektor ini merupakan spesialisasi dari Kookmin," ujar Rivan di Jakarta kemarin.
Menurutnya, dapat dilakukan percepatan dalam proses investigasi atau penilaian aset calon debitur dalam satu jam, dari database yang dibangun sehingga pengajuan pun bisa lebih cepat prosesnya. Dengan penambahan investasi KB di berbagai aspek, transformasi manajemen dan perseroan dapat lebih cepat sehingga mampu melayani nasabah dengan lebih baik lagi.
Kedua, untuk melayani pelanggan dengan memberikan solusi terbaik, Bank Bukopin akan meningkatkan ciri khasnya dalam segmen bisnisnya, yaitu ritel, melalui penawaran yang lebih berpusat pada nasabah. Model bisnis dan operasinya akan disesuaikan secara khusus untuk segmen pasar yang sesuai dengan segmen bisnis Bank Bukopin. (Baca juga: Biar Enggak Resesi, Sri Mulyani Kebut Belanja Pemerintah)
"Pengalaman KB dalam membangun waralaba ritel yang kuat di Korea Selatan dapat bermanfaat untuk membantu Bank Bukopin menerapkan strategi tersebut," ungkap dia.
Ketiga, transformasi ini dapat dicapai dengan dukungan organisasi yang sehat dan SDM yang berkomitmen. Untuk itu, Bank Bukopin berkomitmen untuk mengembangkan talenta internal yang tangguh.
KB juga akan mendedikasikan sumber daya terbaik untuk mengembangkan kapabilitas insan Bank Bukopin, melalui transfer knowledge di beberapa bidang, salah satunya digitalisasi jaringan ritel Bank Bukopin dan kontribusi Bank Bukopin pada perekonomian Indonesia.
“Saya kira ini adalah kabar baik buat Bukopin dan semua stakeholder, ya termasuk Bosowa. Dengan masuknya dana segar dari Kookmin maka terbuka lebar peluang Bukopin untuk menyelesaikan semua masalahnya dan kembali fokus mengembalikan kinerjanya," kata pengamat ekonomi Piter Abdullah Redjalam saat dihubungi di Jakarta kemarin. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
Menurut dia, langkah Kookmin Bank mengakuisisi Bank Bukopin akan meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kinerja industri perbankan dan kondisi ekonomi yang semakin baik.
"Dari sisi banknya memang dibutuhkan sekali suntikan modal agar supaya Bukopin memperbaiki kondisi likuiditasnya. Jadi, kita bersyukur selain investor asing, investor dalam negerinya juga siap menambah modalnya. Nah, ini kan sebuah hal yang positif," jelasnya. (Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)