Babak Baru Skandal Adani Group vs Hindenburg, Seret Pejabat Bursa India
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hindenburg Research menuduh ketua regulator bursa saham India atas konflik kepentingan yang menurutnya menghalangi pemeriksaan menyeluruh atas klaim manipulasi dan penipuan di Adani Group. Buch membantah bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (12/8), Buch mengatakan bahwa seluruh informasi telah diikuti dengan seksama bahwa investasi dalam dana yang disebut dalam laporan Hindenburg dilakukan pada 2015 dalam kapasitas pribadi, dua tahun sebelum ia bergabung sebagai anggota Dewan Sekuritas dan Bursa India atau Securities and Exchange Board of Indi.
Baca Juga: Lepas dari Jeratan Utang, India Ajak Maladewa Campakkan Dolar AS
Regulator pasar India meminta para investor tetap tenang dan melakukan uji tuntas sebelum bereaksi terhadap laporan-laporan tersebut. Laporan Hindenburg memicu kritik baru dari partai-partai politik oposisi India, yang menuntut penyelidikan parlemen.
Mengutip dokumen-dokumen pelapor, Hindenburg mengatakan bahwa Buch dan suaminya memiliki saham di sebuah dana luar negeri di mana sejumlah besar uang diinvestasikan oleh rekan-rekan Vinod Adani, saudara laki-laki miliarder Adani Group, Gautam Adani.
Adani Group menolak tuduhan-tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa struktur perusahaannya di luar negeri sepenuhnya transparan. Juru bicara konglomerat ini menggambarkan tuduhan Hindenburg tidak lebih dari ikan merah yang dilemparkan oleh sebuah entitas yang putus asa dan sangat menghina hukum India.
"Grup Adani sama sekali tidak memiliki hubungan komersil dengan individu-individu atau hal-hal yang disebutkan dalam upaya yang disengaja untuk menjelek-jelekkan posisi kami," ujar juru bicara tersebut dikutip dari Reuters, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: Iran Bakal Serang Israel Selama 4 Hari, Pesawat Sipil Diminta Menjauh hingga 14 Agustus
Pada Januari 2023, Hindenburg merilis sebuah laporan yang menuduh penggunaan suaka pajak yang tidak tepat dan manipulasi saham oleh Adani Group, yang memicu aksi jual saham konglomerat ini senilai USD150 miliar meskipun mereka membantah melakukan kesalahan. Saham-saham tersebut telah pulih sebagian.
Laporan tahun 2023 juga menyebabkan penyelidikan oleh kepala regulator Buch, yang masih berlangsung. Pada bulan Mei, enam perusahaan Grup Adani mengungkapkan bahwa mereka telah menerima pemberitahuan dari SEBI yang menuduh adanya pelanggaran peraturan pasar saham India.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (12/8), Buch mengatakan bahwa seluruh informasi telah diikuti dengan seksama bahwa investasi dalam dana yang disebut dalam laporan Hindenburg dilakukan pada 2015 dalam kapasitas pribadi, dua tahun sebelum ia bergabung sebagai anggota Dewan Sekuritas dan Bursa India atau Securities and Exchange Board of Indi.
Baca Juga: Lepas dari Jeratan Utang, India Ajak Maladewa Campakkan Dolar AS
Regulator pasar India meminta para investor tetap tenang dan melakukan uji tuntas sebelum bereaksi terhadap laporan-laporan tersebut. Laporan Hindenburg memicu kritik baru dari partai-partai politik oposisi India, yang menuntut penyelidikan parlemen.
Mengutip dokumen-dokumen pelapor, Hindenburg mengatakan bahwa Buch dan suaminya memiliki saham di sebuah dana luar negeri di mana sejumlah besar uang diinvestasikan oleh rekan-rekan Vinod Adani, saudara laki-laki miliarder Adani Group, Gautam Adani.
Adani Group menolak tuduhan-tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa struktur perusahaannya di luar negeri sepenuhnya transparan. Juru bicara konglomerat ini menggambarkan tuduhan Hindenburg tidak lebih dari ikan merah yang dilemparkan oleh sebuah entitas yang putus asa dan sangat menghina hukum India.
"Grup Adani sama sekali tidak memiliki hubungan komersil dengan individu-individu atau hal-hal yang disebutkan dalam upaya yang disengaja untuk menjelek-jelekkan posisi kami," ujar juru bicara tersebut dikutip dari Reuters, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: Iran Bakal Serang Israel Selama 4 Hari, Pesawat Sipil Diminta Menjauh hingga 14 Agustus
Pada Januari 2023, Hindenburg merilis sebuah laporan yang menuduh penggunaan suaka pajak yang tidak tepat dan manipulasi saham oleh Adani Group, yang memicu aksi jual saham konglomerat ini senilai USD150 miliar meskipun mereka membantah melakukan kesalahan. Saham-saham tersebut telah pulih sebagian.
Laporan tahun 2023 juga menyebabkan penyelidikan oleh kepala regulator Buch, yang masih berlangsung. Pada bulan Mei, enam perusahaan Grup Adani mengungkapkan bahwa mereka telah menerima pemberitahuan dari SEBI yang menuduh adanya pelanggaran peraturan pasar saham India.
(nng)