Melalui Program BOKS, Sun Life Indonesia Dorong Kesadaran Anak untuk Hidup Sehat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan asuransi Sun Life Indonesia berkomitmen untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak agar memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini. Sebab, saat ini banyak generasi muda Indonesia yang sudah terkena penyakit diabetes.
Untuk itu, Sun Life Indonesia berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dalam menumbuhkan kesadaran agar anak-anak memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Melalui Program BOKS (Build Our Kids’ Success / Membangun Kesuksesan Anak Indonesia) di wilayah DKI Jakarta dan Provinsi NTT,kebiasaan ini menjadi komitmen jangka panjang peserta didik untuk hidup sehat, aman, bugar, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Perusahaan asuransi Sun Life Indonesia berkomitmen untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak agar memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini. Sebab, saat ini banyak generasi muda Indonesia yang sudah terkena penyakit diabetes. Untuk itu, Sun Life Indonesia erkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dalam menumbuhkan kesadaran agar anak-anak memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini.
“Kami bangga dan berharap kebiasaan baik yang telah dibangun selama program ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak-anak. Kami berharap program yang dihasilkan kedepannya dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat di Indonesia,” kata Kaiser dalam keterangan resminya, (13/8/2024)
Sampai saat ini, program ini telah menjangkau 144 sekolah dasar, 85 komunitas luar sekolah, dan lebih dari 40.940 peserta didik, termasuk di antaranya 380 siswa difabel, merasakan manfaat dari program BOKS.
Program ini komprehensif karena melibatkan seluruh pihak di sekolah, bukan hanya peserta didik. Tujuannya adalah membangun kebiasaan siswa SD berkegiatan fisik melalui lingkungan belajar dan bermain yang aman dan suportif. Program BOKS telah dijalankan WVI sejak tahun 2022.
Wahana Visi Indonesia adalah salah satu mitra yang menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PDM) 11 Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek pada November 2023 untuk mendukung peningkatan gizi anak usia sekolah.
Kemendikbudristek, menilai program BOKS merupakan praktik baik yang dapat menjadi referensi bagi satuan pendidikan lainnya di Indonesia.
"Program ini relevan dengan kegiatan Sehat Fisik dan Sehat Gizi. tidak hanya insidental tapi membangun pembiasaan baik dan pendampingan meningkatkan kapasitas sekolah dalam mengimplementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dimana ekosistem dan sumber daya di sekolah dioptimalkan,” ujar Iwan Syahril, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek.
Misalnya, menurut Iwan, program BOKS mendorong adanya kebun gizi yang hasilnya digunakan sebagai sumber asupan makanan tambahan yang bergizi bagi murid. Orang tua dan komunitas sekitar sekolah juga dilibatkan untuk memberikan makanan tambahan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Yacobus Runtuwene, Technical Sectors Director WVI menjelaskan, WVI sangat bersyukur selama 3 tahun program, banyak mitra yang memiliki visi yang sama yaitu untuk anak-anak hidup utuh sepenuhnya
"Kemitraan di tingkat pusat yang berkesinambungan dengan kemitraan di tingkat provinsi dan kabupaten lewat Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Dinas Kesehatan dan BPMP, membuat BOKS mudah diterima di berbagai satuan pendidikan dan komunitas masyarakat.” ujarnya
Yacobus menambahkan, kolaborasi juga dilakuan dengan Perguruan Tinggi, komunitas secara lembaga, serta individu (akademisi dan praktisi) dalam mengembangkan modul BOKS. Hal ini membuat program BOKS menjadi lebih kontekstual dan mudah dipahami oleh siapapun yang akan menjalankannya.
Sachio, siswi salah satu SD di Jakarta mengatakan kegiatan BOKS beda dari program sekolah. Kegiatannya lebih bervariasi dan lebih menyenangkan karena banyak bergerak. "Kami juga banyak pelajaran baru, biasanya kegiatan olahraganya lari terus, tapi sejak ada BOKS lebih banyak gerakan seperti plank, donkey kick, dan squat.”katanya
Dalam kegiatan berbagi praktik baik yang dilaksanakan di gedung Kemendikbudristek, para peserta berbagi pengalaman dan strategi yang terbukti efektif dalam mendorong anak-anak lebih aktif secara fisik. Acara ini juga menjadi momen untuk merayakan pencapaian yang telah diraih selama program berlangsung.
Tercatat 96% peningkatan signifikan dalam partisipasi anak-anak dalam kegiatan fisik, serta peningkatan kesadaran orang tua dan guru tentang pentingnya mendukung anak-anak untuk tetap aktif.
“Dengan pendanaan yang ada, BOKS memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi guru PJOK, guru kelas, serta pendamping kelompok anak agar dapat memfasilitasi aktivitas fisik anak yang menyenangkan, di sekolahmaupun di lingkungan tempat tinggal mereka,” kata SaskiaTeam Leader BOKS.
Ade Hidayat, guru PJOK di salah satu SD di Jakarta menyampaikan, program ini sangat membantu menambah banyak variasi ice breaking dan gerakan-gerakan lain yang baru dan inovatif, sehingga peserta didik tidak bosan.
"Mengajari olahraga kepada siswa harus dengan cara bermain supaya menumbuhkan pemahaman kepada mereka bahwa olahraga itu menyenangkan, tidak sulit dan tidak melelahkan.” ujarnya
Untuk itu, Sun Life Indonesia berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dalam menumbuhkan kesadaran agar anak-anak memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Melalui Program BOKS (Build Our Kids’ Success / Membangun Kesuksesan Anak Indonesia) di wilayah DKI Jakarta dan Provinsi NTT,kebiasaan ini menjadi komitmen jangka panjang peserta didik untuk hidup sehat, aman, bugar, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Perusahaan asuransi Sun Life Indonesia berkomitmen untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak agar memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini. Sebab, saat ini banyak generasi muda Indonesia yang sudah terkena penyakit diabetes. Untuk itu, Sun Life Indonesia erkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dalam menumbuhkan kesadaran agar anak-anak memiliki kebiasaan hidup sehat sejak dini.
“Kami bangga dan berharap kebiasaan baik yang telah dibangun selama program ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak-anak. Kami berharap program yang dihasilkan kedepannya dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat di Indonesia,” kata Kaiser dalam keterangan resminya, (13/8/2024)
Sampai saat ini, program ini telah menjangkau 144 sekolah dasar, 85 komunitas luar sekolah, dan lebih dari 40.940 peserta didik, termasuk di antaranya 380 siswa difabel, merasakan manfaat dari program BOKS.
Program ini komprehensif karena melibatkan seluruh pihak di sekolah, bukan hanya peserta didik. Tujuannya adalah membangun kebiasaan siswa SD berkegiatan fisik melalui lingkungan belajar dan bermain yang aman dan suportif. Program BOKS telah dijalankan WVI sejak tahun 2022.
Wahana Visi Indonesia adalah salah satu mitra yang menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PDM) 11 Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek pada November 2023 untuk mendukung peningkatan gizi anak usia sekolah.
Kemendikbudristek, menilai program BOKS merupakan praktik baik yang dapat menjadi referensi bagi satuan pendidikan lainnya di Indonesia.
"Program ini relevan dengan kegiatan Sehat Fisik dan Sehat Gizi. tidak hanya insidental tapi membangun pembiasaan baik dan pendampingan meningkatkan kapasitas sekolah dalam mengimplementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dimana ekosistem dan sumber daya di sekolah dioptimalkan,” ujar Iwan Syahril, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek.
Misalnya, menurut Iwan, program BOKS mendorong adanya kebun gizi yang hasilnya digunakan sebagai sumber asupan makanan tambahan yang bergizi bagi murid. Orang tua dan komunitas sekitar sekolah juga dilibatkan untuk memberikan makanan tambahan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Yacobus Runtuwene, Technical Sectors Director WVI menjelaskan, WVI sangat bersyukur selama 3 tahun program, banyak mitra yang memiliki visi yang sama yaitu untuk anak-anak hidup utuh sepenuhnya
"Kemitraan di tingkat pusat yang berkesinambungan dengan kemitraan di tingkat provinsi dan kabupaten lewat Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Dinas Kesehatan dan BPMP, membuat BOKS mudah diterima di berbagai satuan pendidikan dan komunitas masyarakat.” ujarnya
Yacobus menambahkan, kolaborasi juga dilakuan dengan Perguruan Tinggi, komunitas secara lembaga, serta individu (akademisi dan praktisi) dalam mengembangkan modul BOKS. Hal ini membuat program BOKS menjadi lebih kontekstual dan mudah dipahami oleh siapapun yang akan menjalankannya.
Sachio, siswi salah satu SD di Jakarta mengatakan kegiatan BOKS beda dari program sekolah. Kegiatannya lebih bervariasi dan lebih menyenangkan karena banyak bergerak. "Kami juga banyak pelajaran baru, biasanya kegiatan olahraganya lari terus, tapi sejak ada BOKS lebih banyak gerakan seperti plank, donkey kick, dan squat.”katanya
Dalam kegiatan berbagi praktik baik yang dilaksanakan di gedung Kemendikbudristek, para peserta berbagi pengalaman dan strategi yang terbukti efektif dalam mendorong anak-anak lebih aktif secara fisik. Acara ini juga menjadi momen untuk merayakan pencapaian yang telah diraih selama program berlangsung.
Tercatat 96% peningkatan signifikan dalam partisipasi anak-anak dalam kegiatan fisik, serta peningkatan kesadaran orang tua dan guru tentang pentingnya mendukung anak-anak untuk tetap aktif.
“Dengan pendanaan yang ada, BOKS memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi guru PJOK, guru kelas, serta pendamping kelompok anak agar dapat memfasilitasi aktivitas fisik anak yang menyenangkan, di sekolahmaupun di lingkungan tempat tinggal mereka,” kata SaskiaTeam Leader BOKS.
Ade Hidayat, guru PJOK di salah satu SD di Jakarta menyampaikan, program ini sangat membantu menambah banyak variasi ice breaking dan gerakan-gerakan lain yang baru dan inovatif, sehingga peserta didik tidak bosan.
"Mengajari olahraga kepada siswa harus dengan cara bermain supaya menumbuhkan pemahaman kepada mereka bahwa olahraga itu menyenangkan, tidak sulit dan tidak melelahkan.” ujarnya
(fch)