Koperasi Pemulung Berdaya Raih Kepercayaan Kelola Dana Layanan Pembiayaan Ekonomi Sirkular
loading...
A
A
A
Pada tahun 2010, AQUA dan Danone Ecosystem mendorong pertumbuhan model bisnis sosial daur ulang sampah plastik dengan menghadirkan unit bisnis daur ulang atau dikenal sebagai recycling business unit (RBU). Untuk mendukung program tersebut terdapat enam RBU yang tersebar di Bali, Lombok, Bandung dan Tangerang Selatan, semuanya bertugas untuk mengumpulkan atau membeli sampah botol plastik PET dari pemulung, membersihkan, mencuci dan mencacah, kemudian menjualnya sebagai bahan baku botol baru kepada pabrik pembuatan botol baru yang merupakan mitra bisnis AQUA.
Dalam perjalanannya, untuk memastikan keberlanjutan RBU sekaligus memastikan nilai-nilai sosial terus terjaga dibentuklah Koperasi Pemulung Berdaya pada 2013. Bergerak di bidang produksi cacahan daur ulang plastik dan simpan pinjam, koperasi ini juga menjadi lembaga yang menaungi unit bisnis daur ulang.
Sejak berada di bawah naungan Koperasi Pemulung Berdaya unit bisnis daur ulang terus berkembang, dimulai hanya satu unit bisnis di Tangerang Selatan, hingga saat ini telah memiliki empat unit bisnis daur ulang satelit di Gunung Sindur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan Labuan Bajo.
Pada 2023, seluruh unit bisnis berhasil mengumpulkan lebih dari 2 ribu ton sampah botol PET. Lebih lanjut, unit bisnis daur ulang juga terus bertumbuh dengan mulai melakukan jual beli kemasan, karton, kertas, aluminium, besi, kaleng, plastik pp serta gelas. Dengan jaringan bisnis yang terus berkembang, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki omzet hingga 20 milyar per tahun pada 2023.
Saat ini, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki 91 anggota di mana semuanya adalah karyawan RBU yang mendapatkan gaji serta BPJS karyawan. Selain itu seluruh karyawan yang juga anggota koperasi juga mendapatkan manfaat lain seperti SHU (sisa hasil usaha), melakukan simpan pinjam serta bantuan sembako setiap Hari Raya Idul Fitri, termasuk mendapatkan vaksin pada masa pandemi COVID-19.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menyampaikan, turut bangga dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada Koperasi Pemulung Berdaya. Awalnya, Koperasi Pemulung Berdaya merupakan mitra binaan AQUA dalam upaya pengelolaan sampah plastik.
"Saat ini, kerja sama Koperasi Pemulung Berdaya dengan AQUA masih terus berlanjut. Koperasi Pemulung Berdaya mensuplai recycle PET (rPET) untuk digunakan menjadi kemasan botol baru AQUA. Di AQUA, kami tidak hanya berfokus pada menyediakan air minum sehat dan berkualitas, tetapi juga pada bagaimana produk kami dapat menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan sampah plastik. Melalui inisiatif #BijakBerplastik, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan dan berkelanjutan," jelasnya.
Perwakilan Koperasi Pemulung Berdaya, Listiarsih menyampaikan, rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia. “Pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah, namun seringkali terpinggirkan. Untuk itu, dana layanan pembiayaan ekonomi sirkular yang dipercayakan akan kami gunakan untuk mengembangkan koperasi. Dengan demikian, para pemulung yang telah menjadi anggota koperasi bisa merasakan manfaatnya dan semakin berdaya dalam
meningkatkan kesejahteraannya.”
AQUA terus mendorong perekonomian sirkular melalui inisiatif #BijakBerplastik yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan membantu menangani permasalahan sampah, khususnya sampah plastik. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, sekitar 64% sampah berhasil dikelola dari 33 juta ton lebih timbulan sampah yang terkumpul dari 308 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2023. Untuk mencapai target pengelolaan sampah 100%,dibutuhkan peran aktif dan kolaborasi berbagai pihak.
Dimulai sejak 2018, #BijakBerplastik memiliki tiga fokus utama yang menjadi pilar pendekatan ekonomi sirkular yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.
Dalam perjalanannya, untuk memastikan keberlanjutan RBU sekaligus memastikan nilai-nilai sosial terus terjaga dibentuklah Koperasi Pemulung Berdaya pada 2013. Bergerak di bidang produksi cacahan daur ulang plastik dan simpan pinjam, koperasi ini juga menjadi lembaga yang menaungi unit bisnis daur ulang.
Sejak berada di bawah naungan Koperasi Pemulung Berdaya unit bisnis daur ulang terus berkembang, dimulai hanya satu unit bisnis di Tangerang Selatan, hingga saat ini telah memiliki empat unit bisnis daur ulang satelit di Gunung Sindur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan Labuan Bajo.
Pada 2023, seluruh unit bisnis berhasil mengumpulkan lebih dari 2 ribu ton sampah botol PET. Lebih lanjut, unit bisnis daur ulang juga terus bertumbuh dengan mulai melakukan jual beli kemasan, karton, kertas, aluminium, besi, kaleng, plastik pp serta gelas. Dengan jaringan bisnis yang terus berkembang, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki omzet hingga 20 milyar per tahun pada 2023.
Saat ini, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki 91 anggota di mana semuanya adalah karyawan RBU yang mendapatkan gaji serta BPJS karyawan. Selain itu seluruh karyawan yang juga anggota koperasi juga mendapatkan manfaat lain seperti SHU (sisa hasil usaha), melakukan simpan pinjam serta bantuan sembako setiap Hari Raya Idul Fitri, termasuk mendapatkan vaksin pada masa pandemi COVID-19.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menyampaikan, turut bangga dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada Koperasi Pemulung Berdaya. Awalnya, Koperasi Pemulung Berdaya merupakan mitra binaan AQUA dalam upaya pengelolaan sampah plastik.
"Saat ini, kerja sama Koperasi Pemulung Berdaya dengan AQUA masih terus berlanjut. Koperasi Pemulung Berdaya mensuplai recycle PET (rPET) untuk digunakan menjadi kemasan botol baru AQUA. Di AQUA, kami tidak hanya berfokus pada menyediakan air minum sehat dan berkualitas, tetapi juga pada bagaimana produk kami dapat menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan sampah plastik. Melalui inisiatif #BijakBerplastik, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan dan berkelanjutan," jelasnya.
Perwakilan Koperasi Pemulung Berdaya, Listiarsih menyampaikan, rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia. “Pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah, namun seringkali terpinggirkan. Untuk itu, dana layanan pembiayaan ekonomi sirkular yang dipercayakan akan kami gunakan untuk mengembangkan koperasi. Dengan demikian, para pemulung yang telah menjadi anggota koperasi bisa merasakan manfaatnya dan semakin berdaya dalam
meningkatkan kesejahteraannya.”
AQUA terus mendorong perekonomian sirkular melalui inisiatif #BijakBerplastik yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan membantu menangani permasalahan sampah, khususnya sampah plastik. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, sekitar 64% sampah berhasil dikelola dari 33 juta ton lebih timbulan sampah yang terkumpul dari 308 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2023. Untuk mencapai target pengelolaan sampah 100%,dibutuhkan peran aktif dan kolaborasi berbagai pihak.
Dimulai sejak 2018, #BijakBerplastik memiliki tiga fokus utama yang menjadi pilar pendekatan ekonomi sirkular yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.