Ukraina Gagal Bayar Utang Rp12 Triliun, Fitch Langsung Bereaksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fitch Ratings resmi menurunkan peringkat kredit Ukraina menjadi gagal bayar terbatas dengan alasan berakhirnya masa tenggang sepuluh hari pembayaran kupon Eurobond 2026 senilai USD750 juta atau setara Rp12 triliun yang jatuh tempo pada 1 Agustus 2024. Lembaga pemeringkat kredit yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini mengumumkann telah menurunkan peringkat Eurobond 2026 menjadi 'D' dari 'C' dan menegaskan peringkat obligasi valuta asing lainnya di 'C'.
Penurunan peringkat ini dilakukan setelah Kiev mengesahkan undang-undang yang mengizinkan penangguhan pembayaran utang luar negeri hingga 1 Oktober. Pada 18 Juli 2024, parlemen Ukraina menyetujui undang-undang yang mengizinkan pemerintah untuk menangguhkan sementara pembayaran utang luar negeri negara dan yang dijamin oleh negara hingga perjanjian restrukturisasi dengan kreditur utang luar negeri selesai.
"Hal ini menandai sebuah peristiwa gagal bayar di bawah kriteria Fitch sehubungan dengan IDR (Issuer Default Rating) pemerintah dan juga peringkat individual dari sekuritas yang terkena dampak," Fitch melaporkan dilansir dari Russia Today, Kamis (15/8/2024).
Lembaga pemeringkat AS, S&P Global juga memangkas peringkat Ukraina menjadi default selektif pada 2 Agustus. Ukraina telah bernegosiasi dengan para kreditur untuk merestrukturisasi utang internasionalnya yang hampir mencapai USD20 miliar.
Baca Juga: Ayatollah Khamenei Tegaskan Tidak Ada Penundaan Serangan Balasan ke Israel
Kesepakatan awal dengan komite pemegang obligasi utama telah dicapai pada 22 Juli, dua minggu sebelum masa tenggang pembayaran kupon berakhir. Kiev mendapatkan kesepakatan awal untuk menangguhkan pembayaran utang pada 2022 setelah eskalasi konflik dengan Rusia. Moratorium pembayaran selama dua tahun berakhir pada 1 Agustus.
Fitch sebelumnya memproyeksikan defisit Ukraina akan tetap tinggi, yaitu 17,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut tahun ini dengan mencatat bahwa belanja pertahanan mencapai 31,3% dari output ekonomi tahunannya pada 2023. Lembaga ini memperkirakan utang pemerintah akan melonjak menjadi 92,5% dari PDB pada 2024.
Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ukraina, utang publik negara ini melonjak lebih dari USD1 miliar di bulan Juni dengan total volume sekarang melebihi USD152 miliar.
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Juni merevisi turun proyeksi PDB Ukraina untuk tahun ini menjadi 2,5% dari perkiraan bulan April sebesar 3,2% dengan alasan memburuknya sentimen di kalangan konsumen dan bisnis selama konflik dengan Rusia.
Penurunan peringkat ini dilakukan setelah Kiev mengesahkan undang-undang yang mengizinkan penangguhan pembayaran utang luar negeri hingga 1 Oktober. Pada 18 Juli 2024, parlemen Ukraina menyetujui undang-undang yang mengizinkan pemerintah untuk menangguhkan sementara pembayaran utang luar negeri negara dan yang dijamin oleh negara hingga perjanjian restrukturisasi dengan kreditur utang luar negeri selesai.
"Hal ini menandai sebuah peristiwa gagal bayar di bawah kriteria Fitch sehubungan dengan IDR (Issuer Default Rating) pemerintah dan juga peringkat individual dari sekuritas yang terkena dampak," Fitch melaporkan dilansir dari Russia Today, Kamis (15/8/2024).
Lembaga pemeringkat AS, S&P Global juga memangkas peringkat Ukraina menjadi default selektif pada 2 Agustus. Ukraina telah bernegosiasi dengan para kreditur untuk merestrukturisasi utang internasionalnya yang hampir mencapai USD20 miliar.
Baca Juga: Ayatollah Khamenei Tegaskan Tidak Ada Penundaan Serangan Balasan ke Israel
Kesepakatan awal dengan komite pemegang obligasi utama telah dicapai pada 22 Juli, dua minggu sebelum masa tenggang pembayaran kupon berakhir. Kiev mendapatkan kesepakatan awal untuk menangguhkan pembayaran utang pada 2022 setelah eskalasi konflik dengan Rusia. Moratorium pembayaran selama dua tahun berakhir pada 1 Agustus.
Fitch sebelumnya memproyeksikan defisit Ukraina akan tetap tinggi, yaitu 17,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut tahun ini dengan mencatat bahwa belanja pertahanan mencapai 31,3% dari output ekonomi tahunannya pada 2023. Lembaga ini memperkirakan utang pemerintah akan melonjak menjadi 92,5% dari PDB pada 2024.
Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ukraina, utang publik negara ini melonjak lebih dari USD1 miliar di bulan Juni dengan total volume sekarang melebihi USD152 miliar.
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Juni merevisi turun proyeksi PDB Ukraina untuk tahun ini menjadi 2,5% dari perkiraan bulan April sebesar 3,2% dengan alasan memburuknya sentimen di kalangan konsumen dan bisnis selama konflik dengan Rusia.
(nng)