Ngebet Gabung BRICS, Negara Tetangga Indonesia Mencari Dukungan ke India
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Mencari dukungan agar bisa masuk ke dalam blok ekonomi negara- negara berkembang , BRICS menjadi salah satu agenda dalam kunjungan Perdana Menteri atau PM Malaysia , Anwar Ibrahim ke New Delhi. Selain juga membahas hubungan bilateral kedua negara, seperti dilaporkan media Malaysia.
Anwar Ibrahim yang bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi pada hari Selasa, membahas aksesi Malaysia di blok itu, yang didirikan oleh Brasil, Rusia, India, dan China, menjelang KTT BRICS di Kazan Oktober ini. Kabar ini dirilis oleh surat kabar The Star, mengutip Komisaris Tinggi Malaysia untuk India Datuk Muzafar Shah Mustafa.
Belakangan kelompok BRICS terus melakukan perluasan dengan menerima anggota baru. Tahun lalu, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab diundang untuk bergabung dengan BRICS.
Kepala urusan luar negeri di lembaga think tank Malaysia, Bait Al-Amanah, Fikry A. Rahman mengatakan, kepada Nikkei Asia bahwa pengajuan proposal pada Juni untuk bergabung dengan BRICS menyoroti strategi Malaysia dalam upaya mendiversifikasi multipolaritasnya "dengan melibatkan lebih banyak mitra yang berpikiran sama,"
Disebutkan bahwa diversifikasi kemitraan bertujuan untuk de-dolarisasi dan membangun hubungan perdagangan dengan mereka secara strategis yang bermanfaat bagi negara.
Modi dan Anwar juga membahas isu-isu di kawasan Indo-Pasifik, saat Malaysia bersiap untuk mengambil alih sebagai ketua ASEAN pada tahun 2025.
Utusan Malaysia di Delhi juga mencatat bahwa kedua belah pihak akan menandatangani tujuh perjanjian di sektor-sektor termasuk digital, pariwisata, kesehatan, tenaga kerja, administrasi publik, dan pengobatan tradisional Ayurveda.
Tahun lalu, perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai hampir USD20 miliar, menurut data pemerintah India, menjadikan Malaysia mitra dagang terbesar ke-13 India. "Kunjungan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama di bidang energi terbarukan dan kendaraan listrik," kata Mustafa.
Baca Juga
Anwar Ibrahim yang bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi pada hari Selasa, membahas aksesi Malaysia di blok itu, yang didirikan oleh Brasil, Rusia, India, dan China, menjelang KTT BRICS di Kazan Oktober ini. Kabar ini dirilis oleh surat kabar The Star, mengutip Komisaris Tinggi Malaysia untuk India Datuk Muzafar Shah Mustafa.
Belakangan kelompok BRICS terus melakukan perluasan dengan menerima anggota baru. Tahun lalu, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab diundang untuk bergabung dengan BRICS.
Kepala urusan luar negeri di lembaga think tank Malaysia, Bait Al-Amanah, Fikry A. Rahman mengatakan, kepada Nikkei Asia bahwa pengajuan proposal pada Juni untuk bergabung dengan BRICS menyoroti strategi Malaysia dalam upaya mendiversifikasi multipolaritasnya "dengan melibatkan lebih banyak mitra yang berpikiran sama,"
Disebutkan bahwa diversifikasi kemitraan bertujuan untuk de-dolarisasi dan membangun hubungan perdagangan dengan mereka secara strategis yang bermanfaat bagi negara.
Modi dan Anwar juga membahas isu-isu di kawasan Indo-Pasifik, saat Malaysia bersiap untuk mengambil alih sebagai ketua ASEAN pada tahun 2025.
Utusan Malaysia di Delhi juga mencatat bahwa kedua belah pihak akan menandatangani tujuh perjanjian di sektor-sektor termasuk digital, pariwisata, kesehatan, tenaga kerja, administrasi publik, dan pengobatan tradisional Ayurveda.
Tahun lalu, perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai hampir USD20 miliar, menurut data pemerintah India, menjadikan Malaysia mitra dagang terbesar ke-13 India. "Kunjungan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama di bidang energi terbarukan dan kendaraan listrik," kata Mustafa.