Beri Literasi Keuangan Kaum Muda, Adapundi Gelar Seminar Fintech di UNP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan fintech P2P Adapundi, atau PT Info Tekno Siaga, terus mendorong upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda. Salah satunya, adalah dengan memberikan pemahaman mengenai pentingnya teknologi keuangan.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengadakan seminar yang menyasar para mahasiswa. Setelah sebelumnya menggelar seminar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Adapundi mengadakan acara serupa di Universitas Negeri Padang (UNP) akhir bulan lalu, dengan tema "Muda Paham Fintech: Berselancar dalam Arus Perkembangan Teknologi Keuangan Digital."
Direktur Operasional Adapundi Minerva Agustiani mengatakan, pihaknya mengadakan seminar ini untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fintech kepada generasi muda. Dia berharap melalui acara ini, tingkat literasi keuangan peserta dapat meningkat.
"Dengan meningkatnya literasi keuangan, serta pemahaman yang baik dalam menggunakan platform P2P lending dengan bijak, diharapkan dapat membantu menghindari penyalahgunaan dana ke arah hal negatif, khususnya menekan kasus judi online yang akhir-akhir ini meningkat," ujar Minerva dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024).
Dia menambahkan, acara ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai fintech, serta cara yang tepat untuk memanfaatkannya. Khususnya, agar generasi muda mampu menentukan, memprioritaskan, dan membatasi pembiayaan sesuai dengan kemampuannya. "Melalui pemahaman ini, diharapkan mereka dapat menggunakan platform P2P lending yang tepat secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kebutuhan produktif, serta akhirnya mencapai inklusivitas keuangan," tandasnya.
Harapan yang sama juga diungkapkan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Padang Ferdi Chandra. "Dengan acara seminar ini, semoga akan semakin banyak generasi muda yang melek keuangan," ujarnya.
Adapun materi seminar yang digelar mencakup perbedaan antara fintech P2P dan P2P lending atau aplikasi pendanaan ilegal. Kemudian, pemahaman mengenai kontribusi platform P2P lending terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pemberian akses keuangan kepada UMKM. Tak ketinggalan, mengenai pentingnya untuk tidak menggunakan pinjaman P2P untuk konsumsi impulsif.
Adapundi sebagai platform P2P lending resmi dan diawasi OJK menegaskan komitmennya untuk menciptakan inklusivitas keuangan di seluruh lapisan masyarakat. Perusahaan juga terus melakukan inovasi untuk memperluas akses keuangan yang merata, melalui berbagai kegiatan sosialisasi, yang khususnya menyasar generasi muda.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengadakan seminar yang menyasar para mahasiswa. Setelah sebelumnya menggelar seminar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Adapundi mengadakan acara serupa di Universitas Negeri Padang (UNP) akhir bulan lalu, dengan tema "Muda Paham Fintech: Berselancar dalam Arus Perkembangan Teknologi Keuangan Digital."
Direktur Operasional Adapundi Minerva Agustiani mengatakan, pihaknya mengadakan seminar ini untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fintech kepada generasi muda. Dia berharap melalui acara ini, tingkat literasi keuangan peserta dapat meningkat.
"Dengan meningkatnya literasi keuangan, serta pemahaman yang baik dalam menggunakan platform P2P lending dengan bijak, diharapkan dapat membantu menghindari penyalahgunaan dana ke arah hal negatif, khususnya menekan kasus judi online yang akhir-akhir ini meningkat," ujar Minerva dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024).
Dia menambahkan, acara ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai fintech, serta cara yang tepat untuk memanfaatkannya. Khususnya, agar generasi muda mampu menentukan, memprioritaskan, dan membatasi pembiayaan sesuai dengan kemampuannya. "Melalui pemahaman ini, diharapkan mereka dapat menggunakan platform P2P lending yang tepat secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kebutuhan produktif, serta akhirnya mencapai inklusivitas keuangan," tandasnya.
Harapan yang sama juga diungkapkan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Padang Ferdi Chandra. "Dengan acara seminar ini, semoga akan semakin banyak generasi muda yang melek keuangan," ujarnya.
Adapun materi seminar yang digelar mencakup perbedaan antara fintech P2P dan P2P lending atau aplikasi pendanaan ilegal. Kemudian, pemahaman mengenai kontribusi platform P2P lending terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pemberian akses keuangan kepada UMKM. Tak ketinggalan, mengenai pentingnya untuk tidak menggunakan pinjaman P2P untuk konsumsi impulsif.
Adapundi sebagai platform P2P lending resmi dan diawasi OJK menegaskan komitmennya untuk menciptakan inklusivitas keuangan di seluruh lapisan masyarakat. Perusahaan juga terus melakukan inovasi untuk memperluas akses keuangan yang merata, melalui berbagai kegiatan sosialisasi, yang khususnya menyasar generasi muda.
(fjo)