AS dan China Masih Bersitegang, Menko Luhut Pilih Siapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menilai hubungan Amerika Serikat (AS) dan China sedang dalam kondisi yang kurang baik. Namun, dia menegaskan Indonesia tidak memihak siapapun.
Pasalnya, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan kedua negara, bahkan Luhut memiliki hubungan personal yang cukup baik. Sehingga, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya justru ingin bertindak untuk menjembatani hubungan antara kedua negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Luhut pada forum virtual Standard Chartered ASEAN Business Forum 2020 “Membuka Potensi Kawasan” yang digelar pada Selasa (25/8).
“Kami tidak memihak negara manapun. Target kami adalah bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara modern, efisien dan kami dapat meningkatkan kualitas pendidikan, memudahkan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, integritas bangsa kita itu adalah suatu keharusan,” ujar Luhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Menanggapi pemilu AS pada November mendatang, Indonesia akan menghormati proses yang berlangsung tanpa perlu mencampuri urusan domestik tersebut. Apapun hasilnya, Indonesia akan menhormati hasilnya karena hal tersebut merupakan proses demokrasi internal AS. (Baca juga: Erdogan Terima Dua Pemimpin Hamas, AS Uring-uringan )
“Kami tidak ingin mencampuri masalah domestik negara mana pun. Begitu pula kami tidak ingin beberapa negara ikut campur dalam masalah domestik kami, tetapi kami dapat saling membantu, kami dapat saling mendukung. Itulah semangat ASEAN,” jelas Luhut.
Dia menambahkan, bahwa ASEAN sesuai cita-cita para pendirinya, adalah sebuah wadah bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk saling mendukung dan membantu antar sesama negara anggota. (Baca juga sindografis: Tembus Rp200 Triliun, Penerimaan Cukai Rokok RI Terbesar se-Asia Tenggara )
"Kami pikir itulah semangat ASEAN. ASEAN saya percaya seperti hari ini, karena para pemimpin ASEAN yang mengerti untuk mengatur hubungan kita dengan semua negara ASEAN,” pungkas Menko Luhut.
Pasalnya, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan kedua negara, bahkan Luhut memiliki hubungan personal yang cukup baik. Sehingga, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya justru ingin bertindak untuk menjembatani hubungan antara kedua negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Luhut pada forum virtual Standard Chartered ASEAN Business Forum 2020 “Membuka Potensi Kawasan” yang digelar pada Selasa (25/8).
“Kami tidak memihak negara manapun. Target kami adalah bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara modern, efisien dan kami dapat meningkatkan kualitas pendidikan, memudahkan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, integritas bangsa kita itu adalah suatu keharusan,” ujar Luhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Menanggapi pemilu AS pada November mendatang, Indonesia akan menghormati proses yang berlangsung tanpa perlu mencampuri urusan domestik tersebut. Apapun hasilnya, Indonesia akan menhormati hasilnya karena hal tersebut merupakan proses demokrasi internal AS. (Baca juga: Erdogan Terima Dua Pemimpin Hamas, AS Uring-uringan )
“Kami tidak ingin mencampuri masalah domestik negara mana pun. Begitu pula kami tidak ingin beberapa negara ikut campur dalam masalah domestik kami, tetapi kami dapat saling membantu, kami dapat saling mendukung. Itulah semangat ASEAN,” jelas Luhut.
Dia menambahkan, bahwa ASEAN sesuai cita-cita para pendirinya, adalah sebuah wadah bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk saling mendukung dan membantu antar sesama negara anggota. (Baca juga sindografis: Tembus Rp200 Triliun, Penerimaan Cukai Rokok RI Terbesar se-Asia Tenggara )
"Kami pikir itulah semangat ASEAN. ASEAN saya percaya seperti hari ini, karena para pemimpin ASEAN yang mengerti untuk mengatur hubungan kita dengan semua negara ASEAN,” pungkas Menko Luhut.
(ind)