Tips Properti, Persiapkan Rumah Hadapi Hujan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak permasalahan muncul di rumah saat musim hujan tiba. Mulai banjir, atap bocor, rembesan air dari dinding, hingga efek lainnya seperti kerusakan peralatan rumah tangga dan pengelupasan cat dinding.
Arsitek Ferdian Khalif menyebut, pemilik rumah memang harus sigap saat musim hujan datang. Persiapan rumah adalah hal yang mutlak dan harus dilakukan. Selain agar nyaman dan aman, juga guna mencegah air dan membuat umur bangunan lebih tahan lama.
Ferdian mengatakan, pemilik rumah dapat mengecek instalasi talang. Hal ini menjadi paling penting karena talang mengalirkan air dari atap ke luar sisi bangunan. Biasanya masalah timbul pada sambungan-sambungan talang, kadang rembesan, kadang tetesan. (Baca: Di tengah Ancaman Resesi, Sektor Properti Diyakini Masih Bertahan)
“Cek talang berfungsi dengan baik dan bisa menampung intensitas hujan tertinggi. Periksa juga titik-titik karat apabila menggunakan talang seng. Biasanya titik karat akan menjadi jalan air masuk ke rumah,” bebernya.
Setelah itu, lihat sisi dinding. Periksa adakah dinding luar yang belum terselesaikan dengan baik atau terplester. Selain bocoran dari atas, air juga dapat masuk melalui samping dari rembesan dinding. Dampaknya tentu akan merusak dinding rumah oleh lumut dan jamur yang tumbuh.
Pasangan dinding yang belum terplester acian atau yang sudah plester tapi belum rata juga dapat menimbulkan rembesan. Akhirnya dinding menjadi keropos dan rusak. Selain itu, air yang masuk ke rumah membuat dinding dalam lembap.
Ferdian juga mengingatkan, rembesan bisa berasal dari jendela dan pintu. Maka itu, yang harus dilakukan adalah mengecek penutup jendela dan pintu. Sebab, air dapat masuk dari sela-sela kusen jendela dan pintu yang terkena hujan dan tidak tertutup secara sempurna. Kebocoran ini yang biasanya menyebabkan kerusakan pada kusen atau jendela. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
“Cek secara berkala dengan cara disiram. Cek apakah ada air yang masuk. Apabila ada, bisa dilakukan penyekatan kembali dengan sealent atau dengan yang lain,” ujar Ferdian.
Apabila ada kebocoran dan rembesan, Ferdian mengingatkan untuk tidak ragu melakukan konsultasi ke engineer atau ahli bangunan agar perawatan masalah air dapat diatasi secara efektif. Sebab, harus dicari penyebab masuknya air lewat mana. Jangan hanya memperbaiki untuk jangka pendek karena nanti akan terus berulang-ulang yang malah membuat boros.
Jadi, untuk masalah air yang masuk ke rumah, entah itu kebocoran atau rembesan, perlu diketahui asal air bisa masuk. Sebab, beda asal muasal air, beda juga treatment yang dilakukan. (Baca juga: Amien Rais Kritik Naidem: Dunia Pendidikan Beda dengan Pergojekan)
Selain faktor di dalam rumah, pengecekan eksternal juga perlu dilakukan, seperti tanaman tinggi yang mengancam rumah, intensitas hujan tinggi yang terkadang dibarengi angin kencang. Apabila ada pohon tinggi yang berisiko tumbang, sesegera mungkin ditebang. Meskipun tidak harus ditebang seluruhnya, cukup tebang yang menimbulkan potensi risiko kerusakan apabila masuk ke rumah.
Selokan depan rumah juga patut diperhatikan. Meskipun kelihatannya sepele, selokan sangat erat kaitannya dengan pembuangan dari talang, kamar mandi, dan saluran lain. Jangan sampai saluran itu meluap airnya dan bisa menimbulkan kerusakan bangunan bawah rumah.
“Bersihkan saluran dari sampah atau organisme yang hidup seperti lumut dan eceng gondok. Pastikan air mengalir dengan cepat apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” tuturnya. (Lihat videonya: Antrean Mengular, Pengadilan Agama Soreang Dibanjiri Pasutri Sidang Cerai)
Sementara itu, untuk material yang digunakan agar rumah awet di segala cuaca adalah menggunakan material waterproof untuk bagian luar, bisa juga dengan cat yang tahan cuaca.
Beberapa merek cat memiliki jaminan warna dan kekuatan terhadap cuaca. Meskipun sedikit lebih mahal, cat tersebut dapat mencegah kerusakan tambahan dibandingkan menggunakan cat biasa. (Ananda Nararya)
Arsitek Ferdian Khalif menyebut, pemilik rumah memang harus sigap saat musim hujan datang. Persiapan rumah adalah hal yang mutlak dan harus dilakukan. Selain agar nyaman dan aman, juga guna mencegah air dan membuat umur bangunan lebih tahan lama.
Ferdian mengatakan, pemilik rumah dapat mengecek instalasi talang. Hal ini menjadi paling penting karena talang mengalirkan air dari atap ke luar sisi bangunan. Biasanya masalah timbul pada sambungan-sambungan talang, kadang rembesan, kadang tetesan. (Baca: Di tengah Ancaman Resesi, Sektor Properti Diyakini Masih Bertahan)
“Cek talang berfungsi dengan baik dan bisa menampung intensitas hujan tertinggi. Periksa juga titik-titik karat apabila menggunakan talang seng. Biasanya titik karat akan menjadi jalan air masuk ke rumah,” bebernya.
Setelah itu, lihat sisi dinding. Periksa adakah dinding luar yang belum terselesaikan dengan baik atau terplester. Selain bocoran dari atas, air juga dapat masuk melalui samping dari rembesan dinding. Dampaknya tentu akan merusak dinding rumah oleh lumut dan jamur yang tumbuh.
Pasangan dinding yang belum terplester acian atau yang sudah plester tapi belum rata juga dapat menimbulkan rembesan. Akhirnya dinding menjadi keropos dan rusak. Selain itu, air yang masuk ke rumah membuat dinding dalam lembap.
Ferdian juga mengingatkan, rembesan bisa berasal dari jendela dan pintu. Maka itu, yang harus dilakukan adalah mengecek penutup jendela dan pintu. Sebab, air dapat masuk dari sela-sela kusen jendela dan pintu yang terkena hujan dan tidak tertutup secara sempurna. Kebocoran ini yang biasanya menyebabkan kerusakan pada kusen atau jendela. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
“Cek secara berkala dengan cara disiram. Cek apakah ada air yang masuk. Apabila ada, bisa dilakukan penyekatan kembali dengan sealent atau dengan yang lain,” ujar Ferdian.
Apabila ada kebocoran dan rembesan, Ferdian mengingatkan untuk tidak ragu melakukan konsultasi ke engineer atau ahli bangunan agar perawatan masalah air dapat diatasi secara efektif. Sebab, harus dicari penyebab masuknya air lewat mana. Jangan hanya memperbaiki untuk jangka pendek karena nanti akan terus berulang-ulang yang malah membuat boros.
Jadi, untuk masalah air yang masuk ke rumah, entah itu kebocoran atau rembesan, perlu diketahui asal air bisa masuk. Sebab, beda asal muasal air, beda juga treatment yang dilakukan. (Baca juga: Amien Rais Kritik Naidem: Dunia Pendidikan Beda dengan Pergojekan)
Selain faktor di dalam rumah, pengecekan eksternal juga perlu dilakukan, seperti tanaman tinggi yang mengancam rumah, intensitas hujan tinggi yang terkadang dibarengi angin kencang. Apabila ada pohon tinggi yang berisiko tumbang, sesegera mungkin ditebang. Meskipun tidak harus ditebang seluruhnya, cukup tebang yang menimbulkan potensi risiko kerusakan apabila masuk ke rumah.
Selokan depan rumah juga patut diperhatikan. Meskipun kelihatannya sepele, selokan sangat erat kaitannya dengan pembuangan dari talang, kamar mandi, dan saluran lain. Jangan sampai saluran itu meluap airnya dan bisa menimbulkan kerusakan bangunan bawah rumah.
“Bersihkan saluran dari sampah atau organisme yang hidup seperti lumut dan eceng gondok. Pastikan air mengalir dengan cepat apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” tuturnya. (Lihat videonya: Antrean Mengular, Pengadilan Agama Soreang Dibanjiri Pasutri Sidang Cerai)
Sementara itu, untuk material yang digunakan agar rumah awet di segala cuaca adalah menggunakan material waterproof untuk bagian luar, bisa juga dengan cat yang tahan cuaca.
Beberapa merek cat memiliki jaminan warna dan kekuatan terhadap cuaca. Meskipun sedikit lebih mahal, cat tersebut dapat mencegah kerusakan tambahan dibandingkan menggunakan cat biasa. (Ananda Nararya)
(ysw)