Bahlil Ramal Target Lifting Minyak 600 Ribu BOEPD Tak Capai Target
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memperkirakan target lifting minyak bumi yang dipatok 635 ribu barel per hari (BOEPD) pada tahun 2024 tidak akan tercapai.
"Feeling saya di tahun 2024, (lifting sekitar) 600 ribu tidak akan kecapai. (Karena) maksimal kita di 580 ribu BOEPD," terang Menteri ESDM dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (26/8/2024).
Bahlil menilai, yang menjadi ironi yaitu kala pemerintah menyerah dengan penurunan lifting minyak yang terus terjadi. Sabab menurutnya, menyerah adalah hal yang wajar apabila memang sudah tidak ada cadangan.
Padahal menurutnya, saat ini ada sekitar 5.000 sumur yang masih bisa dioptimalkan produksinya. Oleh karena itu, pemerintah saat ini akan terus mendorong potensi lifting minyak karena masih adanya cadangan di Tanah Air.
Diakui Bahlil, pihaknya juga telah memberikan instruksi kepada pihak terkait untuk segera merealisasikan program reaktivasi sumur minyak idle. Bahlil bahkan membuka opsi bagi perusahaan swasta untuk ikut mengelola sumur yang potensial.
"Mendingan kita buka untuk swasta nasional atau swasta asing yang mengelola sumur ini dengan target pendapatan negara. Target pendapatan negara kita 600 ribu BOEPD sama dengan USD12 miliar," tutupnya.
"Feeling saya di tahun 2024, (lifting sekitar) 600 ribu tidak akan kecapai. (Karena) maksimal kita di 580 ribu BOEPD," terang Menteri ESDM dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (26/8/2024).
Bahlil menilai, yang menjadi ironi yaitu kala pemerintah menyerah dengan penurunan lifting minyak yang terus terjadi. Sabab menurutnya, menyerah adalah hal yang wajar apabila memang sudah tidak ada cadangan.
Padahal menurutnya, saat ini ada sekitar 5.000 sumur yang masih bisa dioptimalkan produksinya. Oleh karena itu, pemerintah saat ini akan terus mendorong potensi lifting minyak karena masih adanya cadangan di Tanah Air.
Diakui Bahlil, pihaknya juga telah memberikan instruksi kepada pihak terkait untuk segera merealisasikan program reaktivasi sumur minyak idle. Bahlil bahkan membuka opsi bagi perusahaan swasta untuk ikut mengelola sumur yang potensial.
"Mendingan kita buka untuk swasta nasional atau swasta asing yang mengelola sumur ini dengan target pendapatan negara. Target pendapatan negara kita 600 ribu BOEPD sama dengan USD12 miliar," tutupnya.
(akr)