Ikuti Jejak Rusia, Banyak Negara Ingin Dolar AS Jungkir Balik

Senin, 02 September 2024 - 20:40 WIB
loading...
A A A
Pada Juli, Rusia dan Iran sebagai negara lain yang terkena sanksi berat menyelesaikan rincian untuk menghubungkan sistem perbankan kedua negara, kantor berita Iran Mehr melaporkan.

Ini berarti bahwa sistem pembayaran Mir milik Rusia akan bekerja dengan sistem perbankan Shetab milik Iran, yang memungkinkan kedua negara paria ini untuk berdagang dengan lebih lancar.

CIPS China Berkembang Pesat

Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas China, atau CIPS, adalah sistem alternatif yang memproses pembayaran dalam yuan China. Diluncurkan pada tahun 2015, CIPS memiliki sekitar 2.000 peserta pada bulan Juli, dibandingkan dengan 11.000 peserta untuk SWIFT.

Sistem pembayaran ini telah menjadi begitu besar sehingga tidak hanya terbatas di India. Perusahaan Pembayaran Nasional India, yang menjalankan platform ini, telah bermitra dengan lembaga keuangan di negara-negara lain, termasuk Prancis, Uni Emirat Arab, dan Singapura.

Jika jejak UPI meluas ke lebih banyak negara, ini bisa menjadi cara untuk memotong sistem perbankan SWIFT, tulis Evan Freidin, seorang analis hubungan internasional, untuk Lowy Institute, sebuah wadah pemikir Australia.

"Sangat penting bahwa UPI juga dapat digunakan untuk memotong sistem perbankan SWIFT, memungkinkan pembayaran dengan negara-negara yang terkena sanksi seperti Rusia, sehingga melemahkan hegemoni keuangan AS," tulis Freidin pada Juli.

Bank-bank Sentral Melirik Mata Uang Digital

Berbagai negara juga semakin banyak yang membuat mata uang digital atau CBDC. Mata uang ini mirip dengan mata uang kripto tetapi diterbitkan dan didukung oleh bank sentral.

Bank for International Settlements, sebuah organisasi bank sentral, mengawasi uji coba platform CBDC untuk pembayaran lintas batas grosir. Peserta proyek ini, yang disebut mBridge, termasuk China, Hong Kong, Thailand, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1208 seconds (0.1#10.140)