Ikuti Jejak Rusia, Banyak Negara Ingin Dolar AS Jungkir Balik

Senin, 02 September 2024 - 20:40 WIB
loading...
A A A
Baca Juga: 120 Negara Siap Dedolarisasi, Pertanda Buruk bagi Dolar AS

Proyek ini didominasi oleh Beijing, yang telah meluncurkan mata uang digital yuan Tiongkok. Para peneliti Brookings menulis bahwa CBDC ini dapat menjungkirbalikkan peran dolar sebagai ‘perantara’ mata uang dengan mengurangi waktu penyelesaian, membuatnya lebih murah dan lebih mudah untuk memperdagangkan mata uang non-dolar.

CBDC mengintegrasikan pengiriman pesan dan pembayaran, tidak seperti sistem yang ada saat ini seperti SWIFT dan sistem kliring utama dolar AS, CHIPS.

CBDC mengintegrasikan pengiriman pesan dan pembayaran, tidak seperti sistem yang ada saat ini seperti SWIFT dan sistem kliring utama dolar AS, CHIPS. Para peneliti Brookings menulis bahwa CBDC ini dapat mengubah peran dolar sebagai 'perantara' mata uang dengan mengurangi waktu penyelesaian, membuatnya lebih murah dan lebih mudah untuk memperdagangkan mata uang non-dolar.

CBDC mengintegrasikan pengiriman pesan dan pembayaran, tidak seperti sistem yang ada saat ini seperti SWIFT dan sistem kliring utama dolar AS, CHIPS. Sistem ini dipraktikkan selama era Soviet, dan pada tahun-tahun setelah keruntuhan blok tersebut.

Pada saat itu, China adalah mitra dagang utama. Pada Agustus 2022, Taliban juga membahas perdagangan barter dengan Rusia yang dapat melibatkan perdagangan produk minyak mentah Rusia dengan imbalan kismis, mineral, dan tanaman obat, demikian menurut RIA Novosti, kantor berita milik pemerintah Rusia.

Tahun lalu, Pakistan yang kekurangan dana mengesahkan perdagangan barter barang-barang tertentu dengan Rusia. Pada 2019, China menukar minyak kelapa sawit dari Malaysia senilai USD150 juta dengan berbagai produk dan jasa, termasuk sumber daya alam dan peralatan pertahanan.
(nng)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0727 seconds (0.1#10.140)