Menakar Efek Sanksi Keuangan Barat terhadap Perbankan Rusia

Selasa, 03 September 2024 - 13:35 WIB
loading...
A A A
AS dan Inggris telah mencegah bank dan anak perusahaannya melakukan bisnis di negara mereka. VTB menyatakan bahwa sanksi juga akan membatasi penggunaan kartunya di luar Rusia dan mendesak pelanggan untuk menarik dana atau melakukan pembayaran melalui bank lain.

Pada tanggal 1 Maret 2022, Bursa Efek London menangguhkan perdagangan dua kwitansi penyimpanan global (GDR) VTB. Lengan perdagangan bank VTB Capital juga ditangguhkan oleh bursa pada 25 Februari 2022.

Pada 15 Maret 2022, VTB mengumumkan keputusannya untuk menutup cabang perbankan investasinya VTB Capital, yang berkantor pusat di London, Inggris, karena dampak dari sanksi Barat. VTB Capital saat ini sedang melakukan penutupan operasionalnya.

VTB sedang bersiap untuk mengakhiri operasinya di Eropa karena dampak sanksi. Anak perusahaan bank di Eropa memegang lebih dari 4 miliar euro (USD4,37 miliar) dalam simpanan untuk pelanggan ritel yang berbasis di Jerman.

Regulator perbankan Jerman, BaFin berusaha melikuidasi aset VTB, dalam upaya mencegah pembayaran otomatis kepada klien, yang dapat berdampak pada bank lain di negara itu, bahkan ketika bersiap untuk potensi penghentian operasi VTB.

Pada 30 Maret 2020, cabang bank Eropa disiapkan untuk dijual oleh regulator Jerman untuk menghindari potensi keruntuhannya.

Anak perusahaan VTB di Armenia menandatangani perjanjian dengan pemberi pinjaman Armenia Ardshinbank pada 30 Maret 2022 untuk menjual sebagian dari pinjaman konsumen ritelnya senilai AMD24 miliar (USD49,36 juta).

3. Tinkoff Bank

Tinkoff Bank merupakan penyedia layanan keuangan ritel online terkemuka. Dampak keseluruhan dari sanksi diperkirakan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan bank karena berencana untuk memperluas operasinya ke Filipina, Afrika, dan Amerika Selatan. Bank juga menghadapi peningkatan permintaan untuk penarikan tunai setelah sanksi.

4. Bank Gazprombank


Gazprombank adalah lembaga keuangan terbesar ketiga di Rusia dan kerap berurusan dengan pembayaran asing untuk sektor energi termasuk minyak dan gas (migas). AS telah menempatkan pembatasan utang dan ekuitas baru bank, dampaknya bisa signifikan karena ketergantungan Eropa pada energi Rusia yakni 40% untuk pasokan gas alamnya dan 26% minyak.

5. Otkritie dan Alfa-Bank


Alfa-Bank menyandang gelar sebagai bank swasta terbesar di Rusia, sedangkan Otkritie adalah lembaga keuangan terbesar ketujuh di negara itu. Kedua bank sudah diblokir untuk menerbitkan obligasi euro baru atau menempatkan penerbitan saham di UE untuk pembiayaan kembali.

Sementara AS memberlakukan pembatasan utang dan ekuitas. AS memberlakukan sanksi pemblokiran penuh pada Alfa-Bank pada 6 April 2022, yang berlaku untuk enam anak perusahaan bank dan membekukan aset apa pun yang berinteraksi dengan sistem keuangan.

Pada 11 Maret, CBR mengumumkan rencananya untuk menangguhkan persiapan penjualan Otkritie. Bank sentral berencana menjual saham Otkritie pada tahun 2022 baik melalui penawaran umum perdana (IPO) atau melalui penjualan kepada investor strategis. Selanjutnya bakal ada pemberitahuan lanjutan mengenai kapan dimulainya kembali persiapan penjualan.

6. Bank Novikombank


Novikombank umumnya beroperasi di sektor pertahanan dan dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. AS memberlakukan sanksi pemblokiran penuh serta membekukan aset mereka yang berkaitan dengan sistem keuangan AS.

Sanksi Lanjutan

GlobalData memperkirakan, sanksi yang lebih intens dapat memperburuk aktivitas keuangan global Moskow. Tapi hingga sejauh ini perekonomian Rusia masih tangguh, meski diterpa gelombang sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Analis di GlobalData, Parth Vala menerangkan, meskipun sanksi ini mungkin tampak agak ringan, Barat telah memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi yang lebih intens. Beberapa yang berpotensi menjadi target yakni bank-bank teratas seperti Sberbank, VTB Bank, dan Gazprombank.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)