Jelang Akhir Kuartal III, Fintech Lending Ini Sudah Salurkan Pinjaman Rp5,7 Triliun

Selasa, 03 September 2024 - 10:19 WIB
loading...
Jelang Akhir Kuartal...
Platform fintech lending Kredit Pintar sepanjang Januari hingga Agustus 2024 telah membukukan penyaluran pinjaman hingga menyentuh Rp5,7 triliun. Foto/Dok
A A A
MALANG - Platform fintech lending Kredit Pintar, yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang Januari hingga Agustus 2024 telah membukukan penyaluran pinjaman hingga menyentuh Rp5,7 triliun.

Seiring dengan bertambahnya angka tersebut, Kredit Pintar tak hanya berfokus pada peningkatan penyaluran pinjaman, namun juga senantiasa berupaya untuk merangkul para pelaku UMKM melalui kegiatan literasi keuangan.



Hal itu dilakukan agar UMKM dapat meningkatkan level usahanya dan mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai keuangan. Termasuk pada kesempatan kali ini, Kredit Pintar menyelenggarakan kelas literasi keuangan yang menyasar UMKM di Malang, Jawa Timur.

Seperti diungkapkan oleh Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, kala menyapa para wirausaha muda yang berpartisipasi dalam kegiatan literasi keuangan Kelar Pintar Bersama, di Malang, Jawa Timur.

“Kami sangat menyadari pentingnya literasi keuangan yang perlu disosialisasikan secara berkesinambungan kepada para pelaku usaha, baik yang baru memulai usahanya ataupun ingin meningkatkan level usahanya. Seperti Kelas Pintar Bersama, sebuah inisiasi Kredit Pintar, dimana melalui program ini kita dapat pintar bersama-sama. Pintar dalam mengelola keuangan, pintar dalam melihat mana pinjaman yang betul-betul bermanfaat untuk usaha dan mana pinjaman ilegal," terangnya.



"Sehingga dapat lebih memahami tingkat risiko dan manfaat fintech lending serta tidak mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan,” papar Puji mengenai tujuan diadakannya Kelas Pintar Bersama.

Berkaitan dengan tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia, OJK baru-baru ini merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK yang dilakukan untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia sebagai landasan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke depan.

SNLIK tahun 2024 menggunakan parameter literasi keuangan yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan (usage) terhadap produk dan layanan keuangan. Penggunaan parameter ini sesuai dengan indikator yang digunakan dalam OECD/INFE International Survey of Financial Literacy.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)