China Timbun Dolar AS Rp7.729 Triliun, Apa Artinya bagi Yuan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Eksportir China telah menimbun USD500 miliar setara Rp7.729 triliun pada 2024 setelah menyelesaikan pembayaran perdagangan dengan negara lain. Mata uang lokal dapat menguat signifikan jika eksportir memutuskan untuk mengonversi simpanan tersebut ke dalam yuan.
Baca Juga: Kisah Raja Faisal Arab Saudi Lakukan Embargo Minyak yang Cekik Ekonomi AS karena Amerika Pro-Israel
Hal tesebut membuat anggota BRICS ini menjadi sorotan karena dapat mendikte arah pasar valas dan menantang dolar AS. BRICS sedang berusaha untuk meninggalkan dolar AS dan mendorong yuan untuk melakukan transaksi lintas batas.
Namun, para eksportir di China mungkin tidak akan mengonversi USD500 miliar ke dalam yuan karena mata uang ini memberikan imbal hasil yang relatif lebih rendah.
Bisnis di China mendapatkan keuntungan dari memegang dolar AS karena mata uang ini telah memberikan keuntungan yang layak bahkan selama penurunan.
Baca Juga: Hubungan China-Rusia Mulai Retak, Tolak 80% Pembayaran dalam Rubel
Melansir WatcherGuru, Yuan tidak dapat bertahan dari penurunan seperti dolar AS dan para eksportir tetap skeptis melakukan konversi mata uang.
Hal ini membuat China tidak bisa berbuat banyak dan membiarkan dolar AS berkembang di antara para pelaku bisnis. Namun, jika para eksportir mengonversi USD500 miliar ke dalam yuan, mata uang lokal dapat menguat sinfikan.
Lihat Juga: 5 Drama China Terpopuler pada November 2024, Rekomendasi Terbaik untuk Pecinta Serial Asia
Baca Juga: Kisah Raja Faisal Arab Saudi Lakukan Embargo Minyak yang Cekik Ekonomi AS karena Amerika Pro-Israel
Hal tesebut membuat anggota BRICS ini menjadi sorotan karena dapat mendikte arah pasar valas dan menantang dolar AS. BRICS sedang berusaha untuk meninggalkan dolar AS dan mendorong yuan untuk melakukan transaksi lintas batas.
Namun, para eksportir di China mungkin tidak akan mengonversi USD500 miliar ke dalam yuan karena mata uang ini memberikan imbal hasil yang relatif lebih rendah.
Bisnis di China mendapatkan keuntungan dari memegang dolar AS karena mata uang ini telah memberikan keuntungan yang layak bahkan selama penurunan.
Baca Juga: Hubungan China-Rusia Mulai Retak, Tolak 80% Pembayaran dalam Rubel
Melansir WatcherGuru, Yuan tidak dapat bertahan dari penurunan seperti dolar AS dan para eksportir tetap skeptis melakukan konversi mata uang.
Hal ini membuat China tidak bisa berbuat banyak dan membiarkan dolar AS berkembang di antara para pelaku bisnis. Namun, jika para eksportir mengonversi USD500 miliar ke dalam yuan, mata uang lokal dapat menguat sinfikan.
Lihat Juga: 5 Drama China Terpopuler pada November 2024, Rekomendasi Terbaik untuk Pecinta Serial Asia
(nng)