Krisis Utang Mengancam Negara Islam Maladewa, China Datang Beri Harapan

Sabtu, 14 September 2024 - 12:55 WIB
loading...
A A A
Kabar tersebut membuat obligasi sukuk Maladewa memperpanjang reboundnya. Terpantu bertambah 4,2 seapada hari itu untuk mencapai hampir 79 sen pada dolar, setelah memulai bulan ini pada rekor terendah 68 sen.

Warning

Para analis memperingatkan, bahwa Maladewa belum sepenuhnya keluar dari masalah. Moody's minggu ini menjadi lembaga pemeringkat terbaru yang memperingatkan gagal bayar semakin mungkin terjadi.

Ia menyoroti bahwa cadangan negara "secara signifikan berada di bawah", pembayaran utang Maladewa senilai USD600 juta hingga USD700 juta yang akan jatuh tempo tahun depan dan lebih dari satu miliar dolar yang harus dibayar pada tahun 2026.

Bank sentral negara itu menanggapinya dengan berjanji tidak akan terjadi gagal bayar. Ia juga menekankan, bahwa Maladewa akan melakukan pembayaran USD25 juta atas utang negara bulan depan secara tepat waktu dan penuh.

Sebagian besar utang Maladewa bersal dari China dan India, yang masing-masing telah memberikan pinjaman USD1,37 miliar dan USD124 juta, menurut data Bank Dunia menunjukkan.

Kepala tim Emerging Country Debt GMO, Tina Vandersteel mengatakan, utang Maladewa tetap "suram", sementara mata uang rufiyaa yang dipatok dolar AS juga berpotensi menambah tekanan.

"Jika patokan berjalan dan kemudian Anda memiliki depresiasi 30%, utang terhadap PDB - yang sudah 120% - akan naik lebih tinggi," katanya.
(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)