Rupiah Diprediksi Balik Melemah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Rabu (13/11/2019) diperkirakan berbalik melemah. Selasa kemarin, rupiah ditutup terapresiasi 13 poin atau 0,09% ke posisi Rp14.054 per USD.
Pelemahan rupiah didorong pidato Presiden AS Donald Trump yang mengindikasi tidak adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Dari pidato Trump semalam memberi sinyal tetap akan keras terhadap China. Dalam artian AS tidak akan bersepakat dengan China bila AS tidak mendapat keuntungan dari kesepakatan tersebut," jar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Dia melanjutkan kondisi itu mengindikasikan negosiasi menuju ke perjanjian dagang tidak akan mudah. Hal ini mungkin bisa menjadi penekan rupiah terhadap dolar AS.
"Potensi kurs rupiah pada hari ini berada di Rp14.020-Rp14.100 per USD," analisanya.
Pelemahan rupiah didorong pidato Presiden AS Donald Trump yang mengindikasi tidak adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Dari pidato Trump semalam memberi sinyal tetap akan keras terhadap China. Dalam artian AS tidak akan bersepakat dengan China bila AS tidak mendapat keuntungan dari kesepakatan tersebut," jar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Dia melanjutkan kondisi itu mengindikasikan negosiasi menuju ke perjanjian dagang tidak akan mudah. Hal ini mungkin bisa menjadi penekan rupiah terhadap dolar AS.
"Potensi kurs rupiah pada hari ini berada di Rp14.020-Rp14.100 per USD," analisanya.
(ven)