BKPM: RI Belum Jadi Surga Investasi, Dana Asing Banyak Lari ke Vietnam

Selasa, 19 November 2019 - 11:39 WIB
BKPM: RI Belum Jadi Surga Investasi, Dana Asing Banyak Lari ke Vietnam
BKPM: RI Belum Jadi Surga Investasi, Dana Asing Banyak Lari ke Vietnam
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui, Indonesia belum mampu memanfaatkan situasi global yang sedang bergejolak untuk menarik investasi ke Tanah Air. Lebih lanjut terang dia, dana asing yang kabur akibat perang perdagangan kebanyakan lari ke Vietnam.

“Negara kita belum menjadi surga bagi investasi, sehingga larinya ke Vietnam,”ujar Bahlil di , Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Sambung dia mengatakan, kondisi global yang sedang bergejolak tak selamanya merugikan. Namun justru membawa untung bagi Indonesia, pasalnya destinasi-destinasi investasi dunia sedang bergolak saat ini di berbagai belahan dunia.

“Amerika Latin ada gejolak Evo Morales, di Eropa ada ketidakpastian, ada masalah Brexit. Di Asia ada masalah Hongkong, di China ada perang dagang dengan Amerika. Ekspor akhirnya bermasalah. Tetapi ini kabar baik bagi investasi. Banyak yang lari dari negara-negara itu,”ujar Bahlil.

Sayangnya ujar Bahlil, banyak investor yang lari ke Vietnam. “Ada apa dengan kita?” ungkap Bahlil mempertanyakan. Padahal sebanyak 44% pasar ASEAN ada di Indonesia dari total 600 juta penduduk ASEAN.

Bahlil mengungkapkan, hal ini disebabkan kemudahan memulai bisnis di Indonesia masih sangat berat. “Kemudahan berbisnis kita masih kalah dari Vietnam. Ini KPI (Key Performance Indicator) pertama kita ke depan,” paparnya.

Ditambahkan juga olehnya, saat ini sebanyak 24 perusahaan siap berinvestasi sebesar Rp708 triliun ke Indonesia. Perusahaan tersebut siap masuk ke berbagai sektor usaha. Namun, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen karena hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar.

“Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit, membuat banyak investor ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa lari,” ucap Bahlil.

Sebab itu, Bahlil mengatakan, BKPM akan fokus membenahi persoalan domestik. “Promosi tetap jalan. Tapi strateginya kita ubah. Bayangkan kalau yang investasi Rp 708 triliun itu sukses. Ini mereka akan jadi promotor kita di luar negeri. Mereka tidak lagi merasa ditipu-tipu. Tetapi kita selesaikan yang antre masuk juga banyak," ungkapnya.

"Ini saja belum bisa kita tangani. Kita akan benahi soal kewenangan perizinan sektoral, perpajakan, dan pengadaan lahan. Kita juga akan selesaikan masalah koordinasi di daerah,” tegas Bahlil.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5712 seconds (0.1#10.140)