3 Negara yang Takut dengan Keberadaan BRICS

Senin, 23 September 2024 - 18:39 WIB
loading...
3 Negara yang Takut...
Kehadiran BRICS dianggap sebagai ancaman, ketika group yang digawangi Rusia dan China digadang-gadang sebagai pesaing Barat. Berikut 3 negara yang diyakini merasa terganggu dengan kehadiran BRICS. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - BRICS terus melakukan ekspansi, dari hanya digawangi oleh lima negara yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kini kelompok negara-negara berkembang utama di dunia itu makin luas, dengan masuknya Mesir, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan Ethiopia sebagai anggota baru.



Kehadiran BRICS untuk beberapa orang dianggap sebagai ancaman, ketika group yang digawangi Rusia dan China digadang-gadang sebagai pesaing Barat. Kekuatan negara-negara berkembang tentu tidak dapat disangkal lagi di panggung besar politik dunia.

BRICS menjelma menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan dan siap untuk membentuk tatanan dunia global. Setelah babak ekspansi terakhir, BRICS kini mewakili hampir separuh populasi dunia dan menyumbang 36% Produk Domestik Bruto dunia – lebih banyak dari G7.

BRICS dengan jelas mendefinisikan kepentingan ekonomi bersama dan keinginan bersama untuk mengubah model kelembagaan global, yang selama ini mereka rasakan terpinggirkan selama beberapa dekade. Kelompok ini bertujuan untuk memiliki suara yang setara dalam politik global, ekonomi dunia, dan sistem keuangan.



Guna mewujudkan agenda tersebut, BRICS telah mendirikan Bank Pembangunan Baru , sebuah lembaga keuangan yang menyediakan bantuan keuangan bagi negara-negara berkembang.

Selain itu, mereka juga mendirikan mekanisme untuk mendukung negara-negara anggota dalam menghadapi krisis keuangan dan tengah mengupayakan sistem pembayaran alternatif dalam mata uang BRICS sendiri.

Berikut 3negara yang diyakini merasa terganggu dengan kehadiran BRICS.

1. Amerika Serikat


Semangat dedolarisasi yang diusung BRICS, kemungkinan membuat Amerika Serikat (AS) merasa terganggu. Keberadaan BRICS telah memberikan alternatif bagi negara-negara berkembang untuk mencari mitra dan sumber investasi di luar hubungan tradisional dengan negara Barat.

Terlebih BRICS dipimpin oleh duo Rusia dan China yang punya hubungan kurang baik dengan AS, seiring dengan pecahnya perang di Ukraina hingga perang dagang.

Dipimpin oleh China dan didukung penuh oleh Brasil, BRICS sedang berjuang menuju perubahan paradigma dalam hierarki mata uang global yang didominasi oleh dolar AS, yang oleh negara-negara BRICS dianggap sebagai hambatan utama bagi kapasitas ekonomi mereka untuk berkembang.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Freeport Setor Rp7,73...
Freeport Setor Rp7,73 Triliun ke Pusat dan Daerah atas Keuntungan Bersih 2024
Ketidakpastian Melonjak,...
Ketidakpastian Melonjak, IMF Keluarkan Peringatan Ekonomi Global
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
ICP Maret 2025 Melorot,...
ICP Maret 2025 Melorot, Harga BBM Subsidi Berpeluang Turun?
Hampir 600.000 Produk...
Hampir 600.000 Produk Ilegal Diamankan, Nilainya Rp15 Miliar
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
Harga Emas Sedikit Lagi...
Harga Emas Sedikit Lagi Rp2 Juta per Gram, Hari Ini Naik Rp32.000
Mengulik Besaran Utang...
Mengulik Besaran Utang Suriah ke Bank Dunia yang Ingin Dilunasi Arab Saudi
Rekomendasi
Billy Mambrasar Tepis...
Billy Mambrasar Tepis Isu Soal Akses Khusus Program MBG
Rofiah Wujudkan Semangat...
Rofiah Wujudkan Semangat Kartini dengan Gerakkan Ekonomi Desa
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
Berita Terkini
Hari Konsumen Nasional...
Hari Konsumen Nasional 2025, Perjalanan Keluarga Menemukan Makna
4 jam yang lalu
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
4 jam yang lalu
Canggih, Perusahaan...
Canggih, Perusahaan Ekspedisi Ini Hadirkan CEO Virtual di Indonesia
6 jam yang lalu
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
6 jam yang lalu
Indonesia dan USTR Intensif...
Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan
6 jam yang lalu
Wamen PKP Fahri Hamzah...
Wamen PKP Fahri Hamzah Blak-blakan Backlog Perumahan di Indonesia Membengkak Jadi 15 Juta
7 jam yang lalu
Infografis
27 Negara Peringatkan...
27 Negara Peringatkan Warganya, Perang Dunia III Akan Terjadi?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved