Gelar RUPSLB 2024, Bank Jatim Perkuat KUB dengan Bank Banten dan Tetapkan Komisaris Baru
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) Tahun 2024 di Ruang Bromo Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya, Kamis (26/9/2024).
Hadir dalam RUPSLB adalah Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono yang mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebagai pemegang saham pengendali beserta seluruh dewan komisaris serta direksi Bank Jatim.
Ada tiga agenda dalam RUPSLB 2024 ini. Antara lain, perubahan anggaran dasar, persetujuan aksi korporasi perseroan dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam sambutannya menyampaikan, Jatim saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Pertumbuhan ekonominya berada di angka 4,98 persen. Dimana pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, inflasi bulan Juli 2024 sebesar 0,04% (month-to-month/mtm). Dengan terjadinya inflasi pada Juli, maka inflasi tahun ke tahun (yoy) Juli 2024 terhadap Juli 2023 sebesar 2,13%.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa target pemerintah Provinsi Jatim untuk mencapai target inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen sampai Juli masih dalam koridor yang wajar,” ujarnya.
Adhy menambahkan, di dalam RUPSLB 2024 ini, ada juga pembahasan terkait perubahan anggaran dasar yang berkaitan dengan Unit Usaha Syariah Bank Jatim sesuai dengan POJK Nomor 12 tahun 2023.
Sebab tidak dipungkiri, Bank Jatim kini tengah berupaya agar Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim bisa semakin kuat dan kedepannya dapat berkembang menjadi Bank Syariah sendiri. ”Tentu semuanya berharap UUS Bank Jatim bisa naik cepat dengan ekosistem yang terbangun karena peluangnya besar,” tambahnya.
Kemudian terkait KUB, lanjut Adhy, ini merupakan aksi korporasi yang wajib dilakukan untuk membantu BPD-BPD yang memiliki modal inti minimum. BJTM sendiri sudah proses Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah dan Bank Lampung.
“Sekarang kita juga sedang berproses dengan Bank Banten. Ini amanah dari Mendagri dan Alhamdulillah Jatim bisa membantu provinsi lain lewat aksi korporasi KUB,” tegasnya.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, kinerja Bank Jatim secara umum saat ini menunjukkan angka yang positif. Sampai Agustus 2024, aset Bank Jatim telah mencapai Rp103,19 triliun. Untuk penyaluran kreditnya sendiri berada di angka Rp60,65 triliun. “Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DKP) mencapai Rp82,34 triliun dan laba sebesar Rp788 miliar,” katanya.
Merujuk hasil keputusan RUPS Tahun Buku 2022 dan RUPS Tahun Buku 2023, RUPS telah menyetujui Aksi Korporasi Perseroan terhadap 2 BPD. Yaitu Bank NTB Syariah dan Bank Lampung.
Untuk Bank NTB Syariah, BJTM telah mendapatkan persetujuan Penyertaan Modal kepada Bank NTB Syariah sebesar Rp100 miliar dari OJK pada tanggal 5 Juli 2024. Kemudian, Bank Jatim telah melakukan transaksi penyertaan modal kepada Bank NTB Syariah pada tanggal 16 Agustus 2024 dan saat ini sedang mempersiapkan penilaian kemampuan dan kepatutan (PKK) bagi Calon PSP Bank NTB Syariah dalam skema KUB.
Adapun Bank Jatim saat ini juga sedang berproses KUB dengan Bank Banten. Dimana kedua belah pihak telah melakukan penandatanganan MoU tentang Rencana Kerjasama Bisnis Dan Pembentukan KUB serta Perjanjian Kerahasiaan (Non Disclosure Agreement) tentang Pertukaran Informasi Dalam Rangka Rencana Kerjasama Bisnis Dan Pembentukan KUB. Untuk tahapan selanjutnya akan dilakukan proses due diligence.
Sementara itu, berdasarkan hasil RUPSLB 2024, Bank Jatim mengangkat Dadang Setiabudi sebagai Komisaris Independen Bank Jatim. Dadang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018-2020. Adapun jabatan terakhir yang diemban Dadang Setiabudi yaitu sebagai Associate Director PT Torres Global Konsultan.
Komisaris Independen : Sumaryono
Komisaris : Adhy Karyono
Komisaris Independen : Dadang Setiabudi
Direktur Utama : Busrul Iman
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services: Edi Masrianto
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah: R. Arief Wicaksono
Direktur IT & Digital : Zulhelfi Abidin
Direktur Manajemen Risiko : Eko Susetyono
Direktur Operasi : Arif Suhirman
Direktur Kepatuhan : Umi Rodiyah
Hadir dalam RUPSLB adalah Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono yang mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebagai pemegang saham pengendali beserta seluruh dewan komisaris serta direksi Bank Jatim.
Ada tiga agenda dalam RUPSLB 2024 ini. Antara lain, perubahan anggaran dasar, persetujuan aksi korporasi perseroan dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam sambutannya menyampaikan, Jatim saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Pertumbuhan ekonominya berada di angka 4,98 persen. Dimana pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, inflasi bulan Juli 2024 sebesar 0,04% (month-to-month/mtm). Dengan terjadinya inflasi pada Juli, maka inflasi tahun ke tahun (yoy) Juli 2024 terhadap Juli 2023 sebesar 2,13%.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa target pemerintah Provinsi Jatim untuk mencapai target inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen sampai Juli masih dalam koridor yang wajar,” ujarnya.
Adhy menambahkan, di dalam RUPSLB 2024 ini, ada juga pembahasan terkait perubahan anggaran dasar yang berkaitan dengan Unit Usaha Syariah Bank Jatim sesuai dengan POJK Nomor 12 tahun 2023.
Sebab tidak dipungkiri, Bank Jatim kini tengah berupaya agar Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim bisa semakin kuat dan kedepannya dapat berkembang menjadi Bank Syariah sendiri. ”Tentu semuanya berharap UUS Bank Jatim bisa naik cepat dengan ekosistem yang terbangun karena peluangnya besar,” tambahnya.
Kemudian terkait KUB, lanjut Adhy, ini merupakan aksi korporasi yang wajib dilakukan untuk membantu BPD-BPD yang memiliki modal inti minimum. BJTM sendiri sudah proses Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah dan Bank Lampung.
“Sekarang kita juga sedang berproses dengan Bank Banten. Ini amanah dari Mendagri dan Alhamdulillah Jatim bisa membantu provinsi lain lewat aksi korporasi KUB,” tegasnya.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, kinerja Bank Jatim secara umum saat ini menunjukkan angka yang positif. Sampai Agustus 2024, aset Bank Jatim telah mencapai Rp103,19 triliun. Untuk penyaluran kreditnya sendiri berada di angka Rp60,65 triliun. “Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DKP) mencapai Rp82,34 triliun dan laba sebesar Rp788 miliar,” katanya.
Merujuk hasil keputusan RUPS Tahun Buku 2022 dan RUPS Tahun Buku 2023, RUPS telah menyetujui Aksi Korporasi Perseroan terhadap 2 BPD. Yaitu Bank NTB Syariah dan Bank Lampung.
Untuk Bank NTB Syariah, BJTM telah mendapatkan persetujuan Penyertaan Modal kepada Bank NTB Syariah sebesar Rp100 miliar dari OJK pada tanggal 5 Juli 2024. Kemudian, Bank Jatim telah melakukan transaksi penyertaan modal kepada Bank NTB Syariah pada tanggal 16 Agustus 2024 dan saat ini sedang mempersiapkan penilaian kemampuan dan kepatutan (PKK) bagi Calon PSP Bank NTB Syariah dalam skema KUB.
Adapun Bank Jatim saat ini juga sedang berproses KUB dengan Bank Banten. Dimana kedua belah pihak telah melakukan penandatanganan MoU tentang Rencana Kerjasama Bisnis Dan Pembentukan KUB serta Perjanjian Kerahasiaan (Non Disclosure Agreement) tentang Pertukaran Informasi Dalam Rangka Rencana Kerjasama Bisnis Dan Pembentukan KUB. Untuk tahapan selanjutnya akan dilakukan proses due diligence.
Sementara itu, berdasarkan hasil RUPSLB 2024, Bank Jatim mengangkat Dadang Setiabudi sebagai Komisaris Independen Bank Jatim. Dadang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018-2020. Adapun jabatan terakhir yang diemban Dadang Setiabudi yaitu sebagai Associate Director PT Torres Global Konsultan.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPSLB 2024:
Komisaris Independen : Muhammad Mas’udKomisaris Independen : Sumaryono
Komisaris : Adhy Karyono
Komisaris Independen : Dadang Setiabudi
Direktur Utama : Busrul Iman
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services: Edi Masrianto
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah: R. Arief Wicaksono
Direktur IT & Digital : Zulhelfi Abidin
Direktur Manajemen Risiko : Eko Susetyono
Direktur Operasi : Arif Suhirman
Direktur Kepatuhan : Umi Rodiyah
(akr)