China Kuasai Pasar Ekspor AS, Ini Bahayanya Jika Trump Kerek Tarif Impor 60%

Jum'at, 27 September 2024 - 08:46 WIB
loading...
A A A
Meskipun PDB akan pulih sedikit setelahnya, PIIE menemukan, PDB diperkirakan akan tetap lebih rendah daripada baseline hingga tahun 2040.

Demikian pula, lapangan kerja AS akan berkisar antara 2,7 dan 9 persen di bawah garis dasar pada 2028 dan akan berkisar antara 0,4 dan 3,4 persen lebih rendah dari garis dasar pada tahun 2040. Untuk konsumen Amerika, inflasi pada 2026 akan melonjak antara 4,1 poin persentase dalam skenario rendah dan 7,4 dalam skenario tinggi relatif terhadap baseline. "Pada 2028, harga-harga konsumen AS secara umum akan naik antara 20 dan 28 persen," kata laporan tersebut.

Baca Juga: Rusia dan Trump Sepakat: Dedolarisasi Bakal Runtuhkan Ekonomi AS

Studi ini menemukan bahwa jika China memilih untuk membalas, PDB AS akan turun lebih dari 0,2 persen di bawah garis dasar pada 2026 dan inflasi akan naik 0,6 poin persentase pada tahun 2025. Dan jika pemerintah negara lain membalas dalam bentuk barang terhadap tarif 10 persen, inflasi akan meningkat 1,3 poin persentase di atas garis dasar pada tahun 2025.

Sebagai hasil dari perang dagang, PIIE mengatakan, semua mitra dagang utama AS, termasuk Kanada, Jerman, Jepang, dan Meksiko, akan mengalami PDB yang lebih rendah dibandingkan dengan garis dasar mereka hingga tahun 2040.

Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan, pada tahun lalu, Meksiko mengambil alih posisi China untuk menjadi eksportir barang terbesar ke AS. AS mengimpor total USD427,2 miliar dari China tahun lalu, turun hampir 20% dari tahun sebelumnya. China kini menjadi pasar ekspor terbesar ketiga bagi AS, setelah Kanada dan Meksiko.
(nng)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)