Menteri Erick Ungkap AA Rencanakan Penyelundupan Harley Davidson Sejak 2018
Kamis, 05 Desember 2019 - 19:01 WIB
Menteri Erick Ungkap AA Rencanakan Penyelundupan Harley Davidson Sejak 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Komite Audit Bea Cukai menginformasikan bahwa motor Harley Davidson yang diselundupkan oleh inisial AA telah direncanakan sejak tahun 2018. Sebelumnya modus penyelundupan motor Harley berserta dua sepeda Brompton disembunyikan di lambung pesawat anyar maskapai Garuda Indonesia berjenis A300-900 Neo.
“Sodara AA memberi instruksi untuk mencari motor Harley di tahun 2018, pembelian dilakukan April 2019. Proses transfer dilakukan kepada rekening pribadi Garuda,” ujar Menteri Erick Thohir di gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerangkan masih terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terhadap pemilik dan nama-nama yang masuk ke dalam claim tag, salah satunya SAS yang juga seorang direksi. “Saudara SAS mengaku bahwa barang ini dibeli lewat account Instagram. Namun saat dicek pengakuan dari SAS membeli lewat Instagram, kami tidak mendapatkan kontak dari penjual instagram tersebut,” jelasnya.
Selain itu, SAS juga memiliki hutang bank senilai Rp 300 juta yang dicairkan pada Oktober 2019 untuk renovasi rumah. “Transfer ke rekening istrinya tiga kali senilai Rp50 juta. terus melihat apakah dia hobi motor, atau sepeda,” imbuhnya.
Selanjutnya pihaknya juga akan menyelidiki apakah SAS memang benar pemilik barang penyelundupan tersebut atau melakukannya untuk orang lain. “Kita lihat transaksi keuangan yang berhubungan terhadap pembelian motor dan membawa ke Indonesia. Terus melakukan penyelidikan motif awal, apakah benar pemilik atau melakukan untuk orang lain,” ucapnya.
“Sodara AA memberi instruksi untuk mencari motor Harley di tahun 2018, pembelian dilakukan April 2019. Proses transfer dilakukan kepada rekening pribadi Garuda,” ujar Menteri Erick Thohir di gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerangkan masih terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terhadap pemilik dan nama-nama yang masuk ke dalam claim tag, salah satunya SAS yang juga seorang direksi. “Saudara SAS mengaku bahwa barang ini dibeli lewat account Instagram. Namun saat dicek pengakuan dari SAS membeli lewat Instagram, kami tidak mendapatkan kontak dari penjual instagram tersebut,” jelasnya.
Selain itu, SAS juga memiliki hutang bank senilai Rp 300 juta yang dicairkan pada Oktober 2019 untuk renovasi rumah. “Transfer ke rekening istrinya tiga kali senilai Rp50 juta. terus melihat apakah dia hobi motor, atau sepeda,” imbuhnya.
Selanjutnya pihaknya juga akan menyelidiki apakah SAS memang benar pemilik barang penyelundupan tersebut atau melakukannya untuk orang lain. “Kita lihat transaksi keuangan yang berhubungan terhadap pembelian motor dan membawa ke Indonesia. Terus melakukan penyelidikan motif awal, apakah benar pemilik atau melakukan untuk orang lain,” ucapnya.
(akr)
