Dikagumi HT, Pendiri Tokopedia: Saya Jadi Pengusaha karena Kepepet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini, Jumat (28/8/2020) MNC Group menyelenggarakan Manager Forum XLIX ke-49 bertajuk "Digital!! - Let's Boost The Digital Side" secara virtual melalui Zoom. Dalam Manager Forum kali ini, pendiri Tokopedia William Tanuwijaya hadir sebagai bintang tamu.
"Saya kagum dengan sosok William, terlebih saat ini Pak William sedang menjadi rising star di bisnis e-commerce. Dengan berkembangnya e-commerce yang semakin pesat, transaksi online menjadi lebih marak," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Jakarta, Jumat (28/8/2020). ( Baca juga: Tak Ada Kata Senja di Industri Baja )
HT, sapaan akrab Hary Tanoesoedibjo, berharap, kisah dan ilmu dari William bisa menjadi inspirasi dan pelajaran bagi rekan-rekan di MNC Group dalam mengembangkan bisnis mereka.
Wiliam sendiri yang mendapat pujian langsung dari HT tak lantas jumawa. Dia justru merendah dengan berkilah bahwa dirinya menjadi pengusaha karena keterpaksaan.
"Saya selalu menganggap diri saya sebagai pengusaha kepepet, atau entrepreneur by accident. Kalau orang lain lulusan universitas, saya bisa bilang diri saya adalah lulusan warnet," ungkap William.
William menceritakan bahwa saat dirinya merantau di Jakarta, dia mengalami banyak rintangan berat, terlebih dengan kondisi almarhum ayahnya yang jatuh sakit. Alhasil, kuliahnya tertinggal dan William berjuang mencari nafkah dengan menjadi penjaga warnet shift malam selama tiga tahun, dengan bayaran Rp10 ribu per hari.
"Saya belajar cara membuat website, dan waktu itu belum masuk di kurikulum kampus. Saya juga bermimpi bisa bekerja di Google atau Facebook, namun tidak bisa karena kantornya di luar negeri. Hingga tahun 2007, saya melihat peluang membangun Tokopedia," tuturnya.
Di awal membangun Tokopedia, William mengisahkan betapa sulitnya ia mencari investor, dan tak sedikit yang mempertanyakan mimpinya yang dianggap terlalu tinggi. Di sinilah dia menyadari, bahwa kepercayaan adalah hal yang sangat penting. ( Baca juga: DPR Nilai Konten Penyiaran yang Diserap Publik Harus Diatur Negara )
"Hingga akhirnya, saya bisa resmi mendirikan Tokopedia pada 17 Agustus 2009. Yang saya harapkan, Tokopedia bisa membantu pemerataan ekonomi digital di Indonesia, dan juga membantu para pelaku UMKM kita," pungkasnya.
"Saya kagum dengan sosok William, terlebih saat ini Pak William sedang menjadi rising star di bisnis e-commerce. Dengan berkembangnya e-commerce yang semakin pesat, transaksi online menjadi lebih marak," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Jakarta, Jumat (28/8/2020). ( Baca juga: Tak Ada Kata Senja di Industri Baja )
HT, sapaan akrab Hary Tanoesoedibjo, berharap, kisah dan ilmu dari William bisa menjadi inspirasi dan pelajaran bagi rekan-rekan di MNC Group dalam mengembangkan bisnis mereka.
Wiliam sendiri yang mendapat pujian langsung dari HT tak lantas jumawa. Dia justru merendah dengan berkilah bahwa dirinya menjadi pengusaha karena keterpaksaan.
"Saya selalu menganggap diri saya sebagai pengusaha kepepet, atau entrepreneur by accident. Kalau orang lain lulusan universitas, saya bisa bilang diri saya adalah lulusan warnet," ungkap William.
William menceritakan bahwa saat dirinya merantau di Jakarta, dia mengalami banyak rintangan berat, terlebih dengan kondisi almarhum ayahnya yang jatuh sakit. Alhasil, kuliahnya tertinggal dan William berjuang mencari nafkah dengan menjadi penjaga warnet shift malam selama tiga tahun, dengan bayaran Rp10 ribu per hari.
"Saya belajar cara membuat website, dan waktu itu belum masuk di kurikulum kampus. Saya juga bermimpi bisa bekerja di Google atau Facebook, namun tidak bisa karena kantornya di luar negeri. Hingga tahun 2007, saya melihat peluang membangun Tokopedia," tuturnya.
Di awal membangun Tokopedia, William mengisahkan betapa sulitnya ia mencari investor, dan tak sedikit yang mempertanyakan mimpinya yang dianggap terlalu tinggi. Di sinilah dia menyadari, bahwa kepercayaan adalah hal yang sangat penting. ( Baca juga: DPR Nilai Konten Penyiaran yang Diserap Publik Harus Diatur Negara )
"Hingga akhirnya, saya bisa resmi mendirikan Tokopedia pada 17 Agustus 2009. Yang saya harapkan, Tokopedia bisa membantu pemerataan ekonomi digital di Indonesia, dan juga membantu para pelaku UMKM kita," pungkasnya.
(uka)