Apa yang Diperlukan Agar Dolar AS Runtuh? Perang Dunia III Bisa Memicunya

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:50 WIB
loading...
A A A
Area di mana perubahan signifikan terjadi termasuk pasar komoditas saat perdagangan minyak semakin banyak dilakukan dalam mata uang non-USD dan permintaan dari bank sentral dan konsumen pasar negara berkembang untuk emas sedang booming.

"Risiko yang paling kurang dihargai terhadap hegemoni USD" adalah kemungkinan fragmentasi sistem pembayaran internasional di mana dolar telah lama punya posisi kuat," unkap JPMorgan.

China dan India adalah pemimpin global dalam hal inovasi dan aktivitas e-commerce, sedangkan pangsa AS dan Eropa Barat sekarang kurang dari 30%.

Penggunaan sanksi keras keuangan oleh Washington berarti Rusia, China dan negara-negara lain sedang membangun alternatif untuk sistem bank-to-bank SWIFT. Terlebih semangat dedolarisasi terus digaungkan oleh geng yang dipimpin Rusia-China atau yang dikenal sebagai BRICS.
(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)