Prediksi 3 Efek BRICS yang Akan Dirasakan Amerika dan The Fed

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 13:52 WIB
loading...
Prediksi 3 Efek BRICS...
Rencana BRICS menciptakan mata uang pesaing dolar AS dipastikan bakal berdampak pada AS dan The Fed. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - BRICS akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan berlangsung pada 22 hingga 24 Oktober di Kazan, Rusia. Negara-negara anggota mereka diperkirakan akan melanjutkan diskusi mereka tentang penciptaan mata uang yang berpotensi didukung emas sebagai alternatif dolar AS.

Jika memang wacana itu berhasil direalisasikan, tentu ini menjadi pukulan berat bagi AS dan The Fed atau Federal Reserve System yang adalah bank sentral Amerika Serikat. Meski begitu, masih banyak ahli yang berspekulasi jika kondisi AS saat ini masih terlalu kuat.



Bahkan hingga saat ini AS tidak melakukan tindakan apapun terkait wacana yang akan dilakukan BRICS. Namun, jika Donald Trump terpilih pada pemilu kali ini, kemungkinan AS akan menindak tegas negara-negara yang akan melakukan dedolarisasi.

Dilansir dari Nasdaq, Sistem saat ini didominasi oleh dolar AS, yang mencakup sekitar 90 persen dari semua perdagangan mata uang. Inti dari situasi yang sedang berlangsung ini adalah perang dagang AS dengan China, serta sanksi AS terhadap China dan Rusia.

Masih terlalu dini untuk memprediksi kapan mata uang BRICS akan dirilis, tetapi ini saat yang tepat untuk melihat potensi mata uang BRICS dan kemungkinan implikasi-nya.

3 Efek BRICS yang Akan Dirasakan Amerika dan The Fed

1. Penurunan Nilai Dolar AS
Selama beberapa dekade, dolar AS telah menikmati dominasi yang tak tertandingi sebagai mata uang cadangan terkemuka di dunia. Menurut Federal Reserve AS, antara tahun 1999 dan 2019, dolar digunakan dalam 96 persen penagihan perdagangan internasional di Amerika, 74 persen di kawasan Asia-Pasifik, dan 79 persen di seluruh dunia.

Dampak potensial mata uang BRICS baru terhadap dolar AS masih belum pasti, dengan para ahli memperdebatkan potensinya untuk menentang dominasi dolar.

Namun, jika mata uang BRICS baru tersebut stabil terhadap dolar, hal itu dapat melemahkan kekuatan sanksi AS, yang menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam nilai dolar.

2. Krisis Ekonomi bagi AS

Penurunan nilai mata uang dolar AS ini kemungkinan besar akan dapat menyebabkan krisis ekonomi yang memengaruhi rumah tangga Amerika. Selain itu, mata uang baru BRICS ini dapat mempercepat tren menuju dedolarisasi.

Meskipun tidak jelas apakah mata uang BRICS yang baru akan menginspirasi terciptanya alternatif dolar AS lainnya, kemungkinan untuk menentang dominasi dolar sebagai mata uang cadangan tetap ada.

Karena negara-negara terus mendiversifikasi kepemilikan cadangan mereka, dolar AS dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat dari mata uang negara berkembang, yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan di pasar global.

3. Persaingan Ekonomi Semakin Ketat

Meskipun belum dapat dipastikan apakah pembentukan mata uang cadangan BRICS akan terwujud, kemunculannya akan menimbulkan implikasi signifikan bagi ekonomi global dan berpotensi menentang dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan utama.



Perkembangan ini akan menghadirkan peluang investasi yang unik, sekaligus menimbulkan risiko bagi investasi yang ada karena perubahan lanskap yang mengubah kebijakan moneter dan memperburuk ketegangan geopolitik.

Karena alasan tersebut, investor harus memantau dengan saksama perkembangan mata uang BRICS yang mungkin terbentuk. Dan, jika blok tersebut akhirnya menciptakannya, penting untuk memperhatikan dampak mata uang tersebut terhadap ekonomi anggota BRICS dan pasar global yang lebih luas.

Namun, sebuah studi terkini oleh Pusat GeoEkonomi Atlantic Council yang dirilis pada Juni 2024 menunjukkan bahwa dolar AS masih jauh dari tergeser sebagai mata uang cadangan utama dunia.

"Dollar Dominance Monitor milik kelompok tersebut mengatakan bahwa dolar terus mendominasi kepemilikan cadangan mata uang asing, penagihan perdagangan, dan transaksi mata uang secara global dan perannya sebagai mata uang cadangan global utama aman dalam jangka pendek dan menengah," lapor Reuters.

Pada akhirnya, dampak mata uang BRICS baru terhadap dolar AS akan bergantung pada pengadopsiannya, persepsi stabilitas-nya, dan sejauh mana mata uang tersebut dapat menawarkan alternatif yang layak terhadap hegemoni dolar yang sudah berlangsung lama.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1466 seconds (0.1#10.140)