CAD Dalam Posisi Aman, Bank Indonesia Proyeksi NPI Surplus

Kamis, 19 Desember 2019 - 21:36 WIB
CAD Dalam Posisi Aman, Bank Indonesia Proyeksi NPI Surplus
CAD Dalam Posisi Aman, Bank Indonesia Proyeksi NPI Surplus
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai pelebaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal IV/2019 masih relatif aman karena sebatas siklus akhir tahun. Secara keseluruhan tahun 2019, BI memperkirakan CAD berada pada 2,7% dari PDB.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, prakiraan ini dipengaruhi oleh surplus transaksi modal dan finansial serta defisit transaksi berjalan yang terkendali. "Kami memandang ini cukup terkendali, apalagi adanya surplus pada transaksi modal dan finansial yang besar dan bisa untuk membiayai defisit transaksi berjalan,” kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Kamis (19/12/2019).

Maka secara keseluruhan, Perry meyakini Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2019 tetap akan surplus. Hal ini mengingat tren cadangan devisa yang meningkat dari kuartal III/2019.

Sambung dia memaparkan, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pada Oktober-November 2019 tercatat neto USD6,20 miliar atau lebih tinggi dari perkembangan triwulan III-2019 sebesar neto USD 4,85 miliar. Sementara itu, defisit transaksi berjalan diprakirakan terjaga, meskipun pada November 2019 neraca perdagangan mencatat defisit USD1,33 miliar.

Defisit yang sesuai prakiraan ini dipengaruhi kenaikan impor barang konsumsi sesuai pola musiman jelang akhir tahun dan kebutuhan impor untuk kegiatan produktif, di tengah kinerja ekspor yang belum kuat sejalan kondisi global yang melambat. Dengan perkembangan itu, defisit transaksi berjalan 2019 diprakirakan sekitar 2,7% PDB dan pada 2020 tetap terkendali dalam kisaran 2,5-3,0% PDB.

Posisi cadangan devisa pada akhir November 2019 cukup tinggi sebesar USD126,6 miliar atau setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6601 seconds (0.1#10.140)