AS Kembali Tabuh Genderang Perang ke China, Tak Segan Beri Hukuman Ini

Jum'at, 28 Februari 2025 - 07:36 WIB
loading...
AS Kembali Tabuh Genderang...
Perang dagang AS-China semakin memanas. AS mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan untuk impor dari China. FOTO/AP
A A A
JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan 10% untuk impor dari China pada minggu depan. Tarif ini terkait dengan peran China dalam perdagangan fentanil yang menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di AS.

Selain itu, Trump juga memastikan bahwa tarif 25% akan terus berlaku untuk produk-produk dari Kanada dan Meksiko. Kebijakan ini menandakan minggu yang penting bagi agenda proteksionis perdagangan Amerika Serikat.

Tarif baru untuk China yang dijadwalkan berlaku pada hari Selasa mendatang, menggandakan tarif 10% yang sudah diberlakukan Trump sebelumnya pada produk China. Langkah ini juga bertepatan dengan penerapan tarif 25% yang sudah diterapkan pada produk dari Kanada dan Meksiko.

Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social pada Kamis lalu, Trump memperkuat ancamannya untuk melanjutkan kebijakan tarif terhadap negara-negara tetangga Amerika. Dalam pernyataan terbarunya di Ruang Oval, Trump menyatakan bahwa Kanada dan Meksiko belum cukup bertindak untuk mengatasi penyelundupan narkoba, yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian di AS.

"Narkoba terus mengalir ke negara kita, membunuh ratusan ribu orang," ujar Trump, merujuk pada dampak fentanil yang banyak diselundupkan melalui perbatasan Kanada dan Meksiko dilansir dari WSJ, Jumat (28/2/2025).



Keputusan ini muncul setelah sebelumnya Trump sempat memberikan sinyal bahwa tarif untuk Kanada dan Meksiko bisa ditunda hingga 2 April. Namun, seorang pejabat Gedung Putih pada Kamis memastikan bahwa keputusan untuk memberlakukan tarif telah final meskipun pembicaraan mengenai hal tersebut masih terus berlangsung.

Ancaman tarif dari Trump memicu berbagai upaya negosiasi dari negara-negara terkait. Meksiko, misalnya, telah mengirimkan pasukan ke perbatasan untuk membatasi migrasi, sementara Kanada membentuk gugus tugas untuk menangani masalah fentanil. Meskipun demikian, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada konferensi pers bahwa mereka tetap optimis bisa mencapai kesepakatan, meskipun Trump dikenal dengan gaya komunikasinya yang tegas dan langsung.

Di sisi lain, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menanggapi kebijakan Trump dengan menegaskan bahwa hanya kurang dari 1% fentanil yang diselundupkan ke AS berasal dari Kanada. "Kanada bukanlah sumber masalah bagi Amerika Serikat," ujar Trudeau dalam konferensi pers di Montréal. Ia juga memperingatkan bahwa jika tarif yang tidak dapat dibenarkan diberlakukan pada Kanada, negara tersebut akan merespons dengan tindakan tegas.

Pemerintah Meksiko juga terus berupaya untuk mengatasi masalah perdagangan narkoba dengan mengekstradisi bos narkoba Rafael Caro Quintero yang menjadi buronan atas pembunuhan agen DEA pada tahun 1985. Meksiko berharap tindakan ini dapat menunjukkan komitmen mereka dalam menangani perdagangan narkoba.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Gurita Bisnis Keluarga...
Gurita Bisnis Keluarga Xi Jinping Terungkap, Raup Jutaan Dolar di Tengah Kampanye Antikorupsi
Warga Kanada Boikot...
Warga Kanada Boikot Liburan ke AS, Ekonomi Amerika Bisa Tekor Rp33 Triliun
Rekomendasi
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
10 Pati Polri Naik Pangkat...
10 Pati Polri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 2, Nomor 4 Jebolan Akpol 1989
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
7 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
7 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
9 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
9 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
10 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
10 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved