Rekor! Nilai Cadangan Emas Rusia Tembus Rp3.090 Triliun

Minggu, 10 November 2024 - 22:57 WIB
loading...
Rekor! Nilai Cadangan...
Kepemilikan emas batangan bank sentral Rusia telah melampaui USD200 miliar untuk pertama kalinya. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Nilai kepemilikan emas batangan bank sentral Rusia melampaui USD200 miliar atau setara Rp3.090 triliun (Kurs Rp15.454 per USD) untuk pertama kalinya pada bulan Oktober 2024. Sedangkan pangsa emas batangan dalam cadangan internasional negara itu meningkat menjadi 32,9%, menurut bank sentral.

Bank of Russia melaporkan pada hari Jumat, bahwa nilai kepemilikan cadangan emas tumbuh hampir 4% bulan lalu, memecahkan rekor pada bulan September. Nilai dolar dari cadangan mencapai USD207,7 miliar pada 1 November 2024.



Harga emas naik sekitar 4% di bulan Oktober setelah mencapai rekor tertinggi USD2.800 per ons selama bulan tersebut. Harga emas terus berfluktuasi akhir-akhir ini di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Pangsa emas moneter dalam aset internasional Rusia bulan lalu adalah yang tertinggi sejak November 1999, ketika mencapai 34%. Secara keseluruhan, level tertinggi dalam sejarah modern negara itu tercatat pada Januari 1993, sebesar 56,9%.

Bank sentral juga mengatakan cadangan internasional negara itu mencapai USD631,6 miliar pada 1 November, turun USD2,1 miliar dari bulan sebelumnya.

Hampir setengah dari cadangan internasional Rusia dibekukan di Barat pada awal 2022 sebagai bagian dari sanksi terkait perang Ukraina. Sementara itu Bank of Russia belum memberikan rincian tentang apa yang dilumpuhkan Barat.

Bagian cadangan Rusia yang tidak dibekukan, terdiri dari emas dan mata uang asing yang disimpan di dalam negeri, serta kepemilikan yuan China.

Gubernur Bank of Russia, Elvira Nabiullina mengatakan sebelumnya stabilitas keuangan negara itu tidak akan terpengaruh jika Barat menyita asetnya yang dibekukan. Regulator telah mendiversifikasi cadangan valasnya selama beberapa tahun, dan saat ini melakukan operasi dengan cadangan yang tidak terpengaruh oleh sanksi, menurut Nabiullina.



Moskow sendiri sudah mengecam aksi pembekuan aset bank sentral sebagai tindakan ilegal dan mengatakan, bahwa setiap tindakan yang diambil terhadap dana negaranya akan dianggap sebagai "pencurian." Kremlin juga memperingatkan aksi pembalasan untuk dana yang disita, ditambah serta menekankan penyitaan yang dilakukan atau langkah serupa merupakan pelanggaran hukum internasional dan merusak mata uang Barat, sistem keuangan global, dan ekonomi dunia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
Pecah Rekor Termahal,...
Pecah Rekor Termahal, Harga Emas Antam Tembus di Atas Rp2 Juta per Gram
Apakah Emas Antam Bisa...
Apakah Emas Antam Bisa Dijual di Luar Negeri? Ini Penjelasannya
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Menjulang Nyaris Rp2 Juta per Gram
Harga Emas Antam Menggila...
Harga Emas Antam Menggila Tembus Rp1.916.000 per Gram, Level Tertinggi Sepanjang Masa
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
Tolak Kripto jadi Alat...
Tolak Kripto jadi Alat Pembayaran, Bos Bank Sentral Rusia: Sangat Fluktuatif
Harga Emas Antam Terus...
Harga Emas Antam Terus Menjulang, Hari Ini Naik Rp10.000 per Gram
Rekomendasi
Unhan Cetak 426 Lulusan...
Unhan Cetak 426 Lulusan Unggul, Wamenhan Beri Pesan Penting
Muhammadiyah Merespons...
Muhammadiyah Merespons Advokat Terlibat Suap Rp60 Miliar: Perilaku yang Mencoreng Profesi
Dari Rumah Tak Layak...
Dari Rumah Tak Layak Huni, Menuju Panggung Impian, MNCTV Hadirkan Program Hiburan Penuh Harapan dan Kejutan
Berita Terkini
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
1 jam yang lalu
Profesi Penilai Didorong...
Profesi Penilai Didorong Lebih Adaptif Hadapi Era Revolusi Industri 5.0
1 jam yang lalu
Wakil ICC Indonesia...
Wakil ICC Indonesia Ikut Bahas Amandemen Rancangan Aturan Arbitrase internasional
1 jam yang lalu
Dihantam Tarif Trump,...
Dihantam Tarif Trump, Arus Modal Keluar dari Indonesia Capai Rp46,7 Triliun
1 jam yang lalu
Pengamat Ekonomi Sebut...
Pengamat Ekonomi Sebut Kinerja Korporasi Bank Jatim Positif
2 jam yang lalu
Harga Bitcoin Melesat...
Harga Bitcoin Melesat Tembus Rp1,56 Miliar, Institusi Besar Serbu Pasar Kripto
2 jam yang lalu
Infografis
Rusia: Ukraina Jadi...
Rusia: Ukraina Jadi Tambang Emas bagi Produsen Senjata Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved