Bangun Satelit Berkecepatan Tinggi, Menteri Johnny Butuh Rp5,8 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika terus meningkatkan pembangunan digital di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, akan membangun proyek infrastruktur yang berbasis digital. Hal ini seiring pengguna internet di Indonesia telah berjumlah 175 juta user atau setara dengan 64% jumlah populasi penduduk Indonesia.
(Baca Juga: Juragan Telkomsel: Ada Berkah Pandemi buat Industri Telekomunikasi )
"Internet user yang sangat besar tentu menjadi peluang yang begitu besar. Kami akan menyiapkan bandwidth yang cukup, dan kesiapan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, baik itu broadband, serta pemanfaatan ruang angkasa melalui penempatan satelit-satelit demi mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digitalisasi di Indonesia," ujar Johnny G Plate peluncuran program bangga buatan Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).
Sambung dia mengungkapkan, akan meluncurkan satelit yang akan sangat besar kapasitasnya. Adapun, satelit ini akan punya kecepatan 150 giga byte per second (Gbps) yang nantinya ini bakal bisa digunakan 2023. Nantinya, peluncuran satelit ini akan memakan biaya USD400 juta atau berkisar Rp5,8 triliun (dalam kurs Rp14.500).
"Tanpa banyak bincang, awal September saya kan meng-announce bahwa sindikasi pembiayaan USD400 juta untuk penempatan satelit multifungsi untuk menambah kekuatan insfratruktur ICT kita," katanya.
(Baca Juga: KPPU: Harga Layanan Telekomunikasi Sudah Sesuai Persaingan Usaha Sehat )
Dia menambahkan penggunaan internet terus meningkat hingga 10,88% pada kuartal II-2020. Sektor ini pun menjadi satu-satunya yang tumbuh positif di tengah pandemi.
"Pada saat tekanan yang luar biasa kontraksi ekonomi Indonesia di kuartal kedua sebesar -5,32% ternyata sektor Kominfo di kuartal pertama bertumbuh 9,6%, dan kuartal kedua bertumbuh 10,88%. Satu-satunya sektor yang bertumbuh positif dibanding sektor lainnya," tandasnya.
(Baca Juga: Juragan Telkomsel: Ada Berkah Pandemi buat Industri Telekomunikasi )
"Internet user yang sangat besar tentu menjadi peluang yang begitu besar. Kami akan menyiapkan bandwidth yang cukup, dan kesiapan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, baik itu broadband, serta pemanfaatan ruang angkasa melalui penempatan satelit-satelit demi mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digitalisasi di Indonesia," ujar Johnny G Plate peluncuran program bangga buatan Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).
Sambung dia mengungkapkan, akan meluncurkan satelit yang akan sangat besar kapasitasnya. Adapun, satelit ini akan punya kecepatan 150 giga byte per second (Gbps) yang nantinya ini bakal bisa digunakan 2023. Nantinya, peluncuran satelit ini akan memakan biaya USD400 juta atau berkisar Rp5,8 triliun (dalam kurs Rp14.500).
"Tanpa banyak bincang, awal September saya kan meng-announce bahwa sindikasi pembiayaan USD400 juta untuk penempatan satelit multifungsi untuk menambah kekuatan insfratruktur ICT kita," katanya.
(Baca Juga: KPPU: Harga Layanan Telekomunikasi Sudah Sesuai Persaingan Usaha Sehat )
Dia menambahkan penggunaan internet terus meningkat hingga 10,88% pada kuartal II-2020. Sektor ini pun menjadi satu-satunya yang tumbuh positif di tengah pandemi.
"Pada saat tekanan yang luar biasa kontraksi ekonomi Indonesia di kuartal kedua sebesar -5,32% ternyata sektor Kominfo di kuartal pertama bertumbuh 9,6%, dan kuartal kedua bertumbuh 10,88%. Satu-satunya sektor yang bertumbuh positif dibanding sektor lainnya," tandasnya.
(akr)